🍒10.Pindah rumah🍒

40 12 0
                                    

''Tidak menuntut vote dan komentar tapi saya harap kalian paham caranya menghargai karya orang lain. Terimakasih''
.
.
.

Author POV

Esoknya Ayana tidak pergi kesekolah, keadaan tubuhnya masih belum sembuh sepenuhnya. Dia juga mengirimkan pesan pada Loly dari ponsel milik neneknya, yaa ponsel miliknya tertinggal dirumah.

Hari sudah menjelang siang, Bayu, Dimas, dan Anisa masih siaga menjaga Ayana dari semalam. Tadi pagi Bayu sempat pulang untuk mengantarkan berkas penting kekantor siangnya iya kembali kerumah sakit.

"Sedikit aja yahh"

Ayana menggeleng kuat, bubur yang neneknya sodorkan itu hambar tidak enak.

"Aya mau cepet sembuh engak?, Kalo susah makan susah minum obat nanti sembuhnya lama" Anisa

"Tapi buburnya gak enak nek" tolak Ayana

"Paksain" ujar Bayu

Ayana mengerucutkan bibirnya, kenapa tidak ada yang mengerti dirinya. Bubur ini tidak enak, yang ada mau muntah rasanya.

"Aya sembuh kakek kasih kejutan, mau?" Tawar Dimas

"Apa?" Tanya Ayana yang mulai penasaran.

"Makan dulu buburnya, nanti kakek kasih tau"

"Tapi kek_ buburnya hambar Aya mau muntah kalo makan itu" gumam Ayana

"Sedikit aja, abis itu minum obat. Mau yahh" bujuk Anisa

Walau samar akhinya Ayana mau memakan bubur itu, Anisa tersenyum lega. Sudah sedari pagi Ayana sulit sekali disuruh makan.

"Bujuk anak itu dengan halus bukan dipaksa"

Bayu tau sindiran dari baba nya itu untuknya, namun iya diam saja daripada harus menambah dosa karna membangkang.

5 menit sudah Ayana menyelesaikan meminum obatnya, kini Dimas sudah mendekat kearah bangkar Ayana.

"Ayana kangen om Bara?" Tanya Dimas sambil m ngelus rambut Ayana.

Ayana yang baru saja minum di bantu Anisa langsung menatap Dimas.

"Iyah kek, Ayana kangen. Tapi kan Om Bara di luar negri" jawab Ayana yang kini nampak lesu.

Sudah lama dia tidak melihat kakak dari ayahnya itu, sosoknya yang hangat dan periang membuat Ayana lebih merasakan dekapan ayah dari Bara ketimbang dari Bayu. Tapi itu dulu saat dirinya masih sekolah dasar, Bara pindah keluar negri karna pekerjaannya sebagai arsitektur ternamanya, Bara memboyong keluarganya ke London. Dan sejak saat itu Ayana jarang bertemu dengan om nya Bara, hanya sesekali jika om nya itu pulang untuk melihat keadaan kakek dan neneknya.

"Ayana mau ketemu om Bara?, kakek bisa bantu" ujar Dimas

Mata Ayana berbinar bahagia, lain lagi dengan Bayu yang menegang mendengar perkataan baba nya.

"Beneran?" Tanya Ayana

"Iya. Setelah Ayana pulih nanti, semuanya kakek yang urus"

Merindukan ayah & Kamu [End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang