[ I Missed You ]
9. Jajan Odading mang oleh.
Jangan lupa vote dan komentar kalau ada typo-typo mohon maaf yah, happy reading semuanya.
🌈🌈🌈
Ayana POV
Kuhirup udara sebanyak-banyaknya, tumpukan kertas menghiasi meja kerjaku sekarang. Sudah lewat dari jam makan siang, dan aku masih bergulat disini. Iya disini diruangan ku, kini aku menjabat sebagai manager. Kuluruskan manager di perusahaan ayah ku, karna sudah satu bulan yang lalu aku mengundurkan diri dari perusahaan 'MTC'.
Tentu saja banyak perdebatan sebelum pada akhirnya aku memutuskan untuk berakhir disini. Belum lagi Anas yang menentang dengan alasan tidak mau jauh-jauh dariku, UGH!. Pria itu masih tetap aneh seperti dulu, masih kuingat jelas perkataan nya itu di sambut ejekan oleh ayah ku.
Selepas dari itu ayah masih tetap pada pendiriannya, dia ingin aku yang memegang perusahaannya. Terlihat mendadak karna sebelumnya nya aku sering menolak, namun ayah hanya antisipasi sejak dini. Dan aku pun berpikir tidak ada salahnya belajar langsung di perusahaan ini, dapat bimbingan eklusif dari ayah dan juga beberapa orang kepercayaan ayah.
Bisa kalian tebak apa respon Anas sejak saat aku benar-benar menyerahkan surat pengunduran diriku bulan lalu. Dia merajuk!. Yak! Memang suatu hal yang tak terduga. Aku juga baru melihat dia merajuk seperti itu, seharian dia menempel padaku tak membiarkan aku beranjak sedikit pun dari pandangan matanya. Kesana-kemari nyaris selalu menempel mbak lintah. Jika diingat-ingat dulu Anas tidak pernah seperti itu, dan jujur itu merepotkan kan. Semakin banyak lah nyinyiran karyawan di perusahaan Anas kala itu, hemm aku memang selalu membuat gempar keadaan.
"Kok bisa gitu dia deket sama pak Bos? Gak memungkinkan aja gitu."
"Iya. Lagian kayanya pas awal pak Bos masuk mereka gak keliatan Deket deh, tapi tiba-tiba aja mereka nempel-nempel kaya prangko kan aneh"
"Pokonya ya aku gak rela kalo pak Bos sama Ayana, masih cantik kan aku kemana-mana!"
"Just shut up!. Lebih pantes sama aku kemana-mana, secara aku modis dan sexy gak kaya kamu modal glowing di muka doang tapi leher kamu item"
Itu hanya sebagian percakapan yang sempat aku dengar tidak sengaja, dan itu pun kejadian nya sebelum aku mengundurkan diri. Beda lagi dengan yang ini...
"Liat tuh sicentil, tiap hari dianter jemput sama pak Bos. Enak yaa jadi simpenan pak Bos"
"Cewek Pelakor kaya gitu apa yang mau dibanggain? Entar juga karmanya dateng"
"So cantik banget!. Pasti pak Anas di apa-apain tuh sama dia bisa sampe mau-mau aja di jadiin sopir dia"
"Belum puas yah morotin uang pak Bos nya? Masih nempel aja. Semiskin apa sih sampe harus keliatan murah*n di mata semua orang?"
"Jijik gue liat muka so kalem lo!. Bisa-bisanya godain pak Anas yang udah jelas-jelas gak selevel sama lo!. Mirror please yah? Jangan kan bersanding sama pak Anas, kalian jalan beriringan aja udah keliatan banget gak pantes!"
"Ngapain aja di dalem ruangan pak Bos sampe berjam-jam? Ngeservis? Ck ck ck keliatan nya aja ke cewek baik-baik dalem nya buset sampah banget!"
"Rekening nya udah isi berapa tuh? Pasti satu malam digotel gede dong... Secara pak Anas itu Bos besar disini"
Benar-benar mulut cabai. Untung saja aku tidak terpancing walau pun agak sedikit nyelekit ke ulu hati. Beruntung ada Vio dan mbak Chika yang selalu dukung aku. Ya iya lah dukung orang mereka tau aku sama Anas ada apanya, secara aku pernah cerita sama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindukan ayah & Kamu [End✓]
Non-Fiction[JUDUL AWAL] (Sentuhan Ayah) - (Merindukan Ayah & Kamu) Ini hanya cerita tentang seorang gadis bernama Ayana, yang mengalami perubahan hidup setelah bangun dari tidurnya pasca kecelakaan belasan tahun silam. Berubahnya sikap sang ayah membuat Ayana...