Terima kasih atas komennya...
Tapi bisakah aku meminta untuk komen selain "Next/lanjut." Hehehe...
Itu hanya keinginan kecilku.
Kalau kalian mau kabulkan Alhamdulillah. Kalau tidak pun Alhamdulillah.
Follow ig aku ya, @miss_n714.
Selamat membaca.
***
Mata Serena menatap takjub bayi yang ada dalam gendongannya. Ia langsung merebut sang bayi dari Uminya setelah tadi diberikan ASI eksklusif. Matanya sama sekali belum berkedip, rasanya ia terheran-heran melihat bayi yang baru lahir bisa sebesar itu dengan ukurang perut Uminya sebelum melahirkan. Meski ia pernah mendapat teori tentang hal tersebut, ia banyak lupa. Tingkahnya mengundang kekehan dari orang-orang yang masih bertahan dalam ruangan tersebut.
Fatmah melihat kepolosan anaknya sudah sangat akut dan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Serena kadang sangat dewasa, namun tak jarang bertingkah polos seperti sekarang. Lebih banyak polosnya padahal.
"Bayinya buka mata!" Pekiknya tertahan. "MasyaAllah."
Rehan terkekeh melihat istrinya yang begitu takjub dengan bayi bernama 'Alif Gufron Hasan'—nama yang disematkan oleh Abi dan Uminya.
"Aku ingin hamil juga!" ujar Serena lagi di tengah keheningan yang tercipta karena fokus melihat Serena.
"Mama mendukungmu Ren!" Timpal Andara semangat yang kembali mengundang gelak tawa.
Serena mengembalikan adiknya kepada Fatmah yang masih berbaring di atas brangkar, "Umi, bayinya boleh aku pinjam bawa pulang?" Serena menunjukkan cengirannya kamudian mencium pipi uminya penuh sayang.
"Aduh, Ren. Umi nggak kuat kalau harus tertawa nak." Ringis Fatmah. "Serena pulang dulu ya, nak, sudah malam ini." Kata Uminya.
"Umi ngusir Serena?" Protesnya tidak terima.
"Bukan, Ren, bukan. Sekarang sudah malam sayang, besok Nak Rehan juga harus kerja, bukan?" Kata Fatmah. Serena langsung melihat ke arah suaminya yang sedang fokus pada ponsel di tangannya. Kemudian melihat lagi kepada Uminya kemudian mengangguk setuju.
Rehan baru saja mengangkat kepala dari ponsel milik Serena yang baru dibelinya tadi—laki-laki itu memindahkan semua data dari ponsel lama istrinya. Sudahkah ia pernah bilang istrinya itu penuh kejutan? Benar sekali. Contohnya saja di ponsel Serena banyak fotonya yang diambil diam-diam oleh istrinya itu. Kemudian ada beberapa foto yang sengaja di edit dimana mereka seolah sedang berada di ka'bah dengan tulisan di atas foto 'tahun depan bersamamu berada di tempat ini.' Ada pula gambar mereka berlatar Menara Eifel di Paris dengan tulisan 'kita honeymoon keduanya di sini.' Kemudian Rehan melihat menggulirkan lagi untuk melihat foto yang lain. Foto ketiga itu adalah foto yang diambil saat mereka berada di Pulau Moyo tepatnya di Air Terjun Mata Jitu yang cukup terkenal dengan airnya berwarna biru alami. Posisi mereka di gambar sedang melihat satu sama lain dengan wajah yang cukup dekat dan tubuh mereka tenggelam di dalam sana. Tentu saja Serena memakai pakaian lengkap dengan jilbabnya. Tidak ada tulisan pada gambar namun tangan Rehan tak sengaja menekan story info. Ada tulisan yang cukup panjang.
The Perfect Day With You.
Kamu itu bukan hanya teman hidupku,
Kamu terlalu berharga untuk hanya ukuran seorang teman,
Kamu adalah yang dititipkan Tuhan yang selama ini aku butuhkan,
Partnerku mengarungi kerasnya kehidupan,
Melawan gelombang ombak yang dapat menenggelamkan.
You Are My Sunshine,
Kamu itu bagaikan cahaya matahari yang memicuku untuk terus memantaskan diri,
Kamu cahaya matahari yang menghangatkan kala dingin menyerang,
Terima kasihku untukmu, wahai kekasihku,
Untuk semua penerimaanmu,
Untuk semua dekapan hangatmu,
Untuk semua hal yang ada pada dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING Art
RomanceBeberapa orang mengatakan bahwa nikah itu enaknya 5%, sedangkan 95% enak banget! Rehan membenarkan hal tersebut. Pada akhirnya Serena adalah takdirnya, menjadi tempatnya berpulang. Menjadi tempat ia menangis ketika sedih, tempat tertawa ketika ia ba...