SA;41

111 6 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

She Alan © Group 7

Part 41 — Created by MaharaniAraa__ SalsabillaAyumaulidy Azzarisma_16 merikla_manuella

▪▪▪

41. [ M A S A L A H  B A R U ]

"Kebenaran adalah hal mutlak meski itu akan merubah keadaan, entah akan semakin baik atau justru memburuk."

***

"Shea! Alan sadar!"

"Alan? Sadar?" Shea segera bergegas memasuki kamar inap Alan. Tadinya ia akan membeli makanan tetapi ia mengurungkan niatnya setelah mendengar kabar tersebut.

"Alan?"

"Shea..."

Shea menghambur ke pelukan Alan. Mendekap erat tubuhnya dan menghirup wangi khas seorang Alan.

"Aku kangen kamu,"

Alan terkekeh, "aku juga," Alan mengusap kepala Shea pelan, "makasih udah mau nunggu, dan ngubah gaya bicara kita,"

Shea hanya mengangguk dan tersenyum lalu kembali memeluk Alan dengan sangat erat.

"Mesranya..." ejek Clarita.

"Nanti kita gitu kok sayang," ucap Kevin yang di acuhkan Clarita.

"Renald gimana?" Tanya Alan kepada Kevin

Kevin menghela nafas berat "Renald baik-baik aja, tapi keadaanya masih parah."

Alan mengangguk pelan, "gue mau ketemu dia sekarang,"

"Gak!" bantah Shea.

"Kenapa?"

"Kamu masih sakit Alan, nanti luka di perut kamu nambah lagi," omel Shea.

Alan terkekeh pelan, "aku seneng kamu jadi cerewet," jeda Alan, "tapi jangan keseringan. Sakit telinga aku nanti," ujar Alan

"Alann..." wajah Shea memerah, ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Alan.

"Dasar Shea!" ejek Clarita dan Gracia.

"Vin, tolong anterin gue ke tempat Renald"

"Alan, kam-"

"Gapapa Shea, aku cuma mau liat keadaan Renald, lagian kan aku pake kursi roda juga gak jalan kaki Sye,"

Shea mengerti, lalu mengangguk dan memperbolehkan Alan untuk pergi. Lagipula, Rumah Sakit juga sudah mengizinkan Alan untuk bepergian dilingkungan Rumah Sakit, selama itu tidak mengganggu kesehatannya.

***

"Halo Shea,"

"Iya Pa?" Shea mengangkat telpon dari papanya saat mereka sedang menuju kamar Renald.

07;SheAlan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang