SA;07

215 14 1
                                    

LavenderWriters Project III Present

SheAlan © Group 7

Part 07 — Created by salsabillaayu23

▫▪▫▪ Lagi ▫▪▫▪

"cinta? Jangan ucapin kata itu kalau lo sendiri gak punya hati, cinta cuman bikin lo lemah kalau lo belum punya pendirian."

* * *

[ Arshea FJ ]

"Shea..." Mama muncul dari balik pintu kamar Shea.

     Shea yang sedang bersantai segera pergi ke dekat Mama, "apa?"

"Hari ini papa mau bertemu dengan koleganya, papa dan mama harap kamu bisa iku—"

"Cukup." Ucap Shea tajam. Shea menggeleng tanda tak mau.

"Tapi Shea, kamu harus ikut kar—"

"Karena aku satu satunya penerus perusahaan papa? Kenapa Papa sama Mama selalu memaksa Shea untuk ikut hal seperti itu Ma? Shea gak butuh uang mama sama papa. Shea hanya butuh kasih sayang Papa dan Mama kandung Shea sendiri!" Kata siapa Shea tidak bisa berkata panjang? Ia akan berbicara sangat panjang jika itu mengusik egonya.

"Terimakasih dan maaf. Shea harus tolak lagi." Shea mengambil kunci motornya dan berlalu dari rumah yang terasa neraka itu.

     Shea memacu cepat motornya, tak menghiraukan umpatan yang keluar dari pengemudi yang hampir menabrak Shea. Egonya tersentil.

     Entah apa yang merasuki Shea, kini Shea berada di sebuah arena battle dance. Kalau kalian kira Shea lemah, maka jawabannya tidak. Shea tidak selemah itu.

   Ditempat arena dance, terdapat Gracia, Clarita dan juga tanpa disangka Alan, Renald dan Kevin pun ada disitu.

"Bro.. Bro, coba liat itu." ucap Renald seraya menunjuk ke arah Shea, Gracia, dan Clarita.

Alan dan Kevin melihat kearah yang ditunjuk Renald.

"Ngapain si cewek itu kesini?" gumam Alan.

"Gini, gue ada rencana nih... Jadi kita samperin kesana sambil dalam keadaan yang kaya meleot meleot gitu kaya mabok padahal engga, nah nanti kita senggol dia... Kan dia blm tau muka kita, kita ajakin dia battle dance kalo dia marah. Klo dia nerima tantangan kita, baru kita buka tutup kepala kita ini. Gimana?" ujar Kevin memberi ide cemerlang.

"Boleh juga ide lo, tumben pinter tu tengkulak ayam." ejek Renald yang lagi lagi menyentil kepala Kevin.

"Lo mah, Ren..  Gada terimakasih nya sama gue, malah nyentil pala gue plus ngatain gue tengkulak ayam, lagi." rengek Kevin.

"Yaudah maap maap.. Gitu aja ngambek." ucap Renald.

"Hem gitu dong." ujar Kevin.

Alan yang melihat kelakuan temannya itu, hanya bisa geleng-geleng tetap dengan raut dinginnya.

"Gimana, Lan menurut Lo?" tanya Kevin.

07;SheAlan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang