Pada zaman sekarang, kita tidak akan bisa menghindari dari dosa-dosa kecil, yang salah satunya jika kita melihat aurat bahkan rambut seorang wanita di setiap sisi kota ini akan ditemui setiap saat. Bahkan tiada yang memastikan dalam sholatnya khusyuk memikirkan sesuatu sekalipun ia adalah orang yang beriman di zaman sekarang. Sesungguhnya kitalah yang paling kuat, yang diberi keistimewaan taubat di sisi Rabb. Kitalah wadah berisi ruh, nur Muhammad, dan bagian dari zat-Nya yang paling beruntung dengan keleluasaan dan kelonggaran. Integritas sang pendahulu mungkin tak bisa dikalahkan umat Muhammad yang belum pernah berjumpa dalam keseharian. Namun, beliau pernah berdo'a selama 6 jam meminta pada Rabb untuk diampuni dosa kita. Padahal kita mencintai tiga hal yang tidak tampak. Mencintai kebesaran Rabb; Muhammad dan syafaat; dan mencintai nabi-nabi terdahulu tanpa dilihatkan mukjizat dan keajaiban, sedangkan umat terdahulu dilihatkan dari nabi dengan mukjizat dan keajaiban untuk menyuruh manusia beriman. Maka nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan.
~Nst

KAMU SEDANG MEMBACA
Buah Pikiran ✔ (SUDAH TERBIT)
PuisiBELUM TERSEDIA DI GRAMEDIA [Sinopsis] Recehan aksara yang diuntaikan lewat literasi adalah cara yang tepat untuk mengontrol segala bentuk emosional. Puisi-puisi ini hadir untuk memberi nasihat kepada diri sendiri sebagai bahan evaluasi, ia menjadi p...