Membaur. Kala membara saat mengais jiwa merah, aku membaur dengan membersamai kedipan bulu mata yang terus melindungi labilnya lentera harapanku. Hal tersebut bersemayam dalam kehidupan semu di pupil matamu. Problematika membosankan tetapi menyimpan fantasi dan mesti diwujudkan dengan mengamati diksi bahasamu yang polisemi. Sudah satu tahun lebih semenjak pertemuan itu.
~Nst

KAMU SEDANG MEMBACA
Buah Pikiran ✔ (SUDAH TERBIT)
ŞiirBELUM TERSEDIA DI GRAMEDIA [Sinopsis] Recehan aksara yang diuntaikan lewat literasi adalah cara yang tepat untuk mengontrol segala bentuk emosional. Puisi-puisi ini hadir untuk memberi nasihat kepada diri sendiri sebagai bahan evaluasi, ia menjadi p...