Kisah hujan di bulan Juni telah pergi menutup usianya. Rugi rasanya jika aku berteduh dari guyuran nikmat dan kenangan. Apabila telah datang Juni yang baru, tiada lagi yang bisa aku pejamkan selain merasakan kedalaman kata dari seorang sastrawan besar. Tulisannya telah membentuk kesatuan gambar dirinya yang sedang duduk di ruang tamu dengan senyum kecil menghadap ke depan. Seraya topi kesukaannya tidak luput dari kepalanya. Aku ingin mencintainya dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan waktu kepada usia yang menjadikannya tiada.
~Nst

KAMU SEDANG MEMBACA
Buah Pikiran ✔ (SUDAH TERBIT)
PoezjaBELUM TERSEDIA DI GRAMEDIA [Sinopsis] Recehan aksara yang diuntaikan lewat literasi adalah cara yang tepat untuk mengontrol segala bentuk emosional. Puisi-puisi ini hadir untuk memberi nasihat kepada diri sendiri sebagai bahan evaluasi, ia menjadi p...