Saeron kini sedang asik menonton drama di tv, sesekali gadis bermata coklat itu melirik ke arah jam yang tertempel di dinding. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam.
"Tadi dia pergi jam sebelas dan sekarang udah jam tujuh. Ck, kemana sih si Jaemin?!" Tanya Saeron.
Ia mengambil benda pipih yang tergeletak di sampingnya, gadis itu mulai mencari kontak seseorang. Suara berdering terdengar dari handphonenya, pertanda bahwa ia sedang menelpon seseorang.
"Halo, kenapa Sae? "
"Hai Jun, ngga nih gua mau nanya doang, emm... Jaemin lagi sama Lo nggak? Soalnya dia pergi lama banget." Saeron menantikan jawaban Renjun.
"Jaemin? Iya dia lagi sama kita di basecamp, kenapa?" Tanya Renjun, Saeron terdiam.
"Oohh gua sangka dia kemana, tolong bilangin ya Jun jangan pulang kemaleman aja." Pinta Saeron."Oh ya udah, Lo gk mau ke sini? Ada Jin Joo, Lana, Rain sama, Yuna loh." Ujar Renjun, lelaki itu menyebutkan nama-nama sahabat Saeron.
"Rame banget, kalian lagi pada ngumpul ya?" Tanya Saeron.
"Iya Dreams lagi pada ngumpul, mumpung ada bang Mark, dia barusan pulang dari Kanada" Jelas Renjun.
"Ngga usah deh Ren, pasti ada Yiren kan di sana? Biarin aja, gua gak mau ganggu."
"Eh iya gw lupa. Ada Yiren, maaf ya Sae." Cicit Renjun.
"Hmm, iya ga papa Ren, santai. Eh udah dulu ya, gw mau lanjut nonton nih." Ucap Saeron.
Suara kekehan Renjun terdengar.
"Oke deh, babay." Renjun memutuskan panggilan.
Saeron melempar asal hpnya ke sofa, ia menghela napas, menyadari kesendiriannya di apartemen sebesar ini. Yah, walaupun memiliki sahabat-sahabat yang baik, bukan berarti Saeron tidak bisa kesepian, bukan?
"Harusnya Lo udah terbiasa Sae. Perasaan sepi ini, harusnya udah ga asing buat lo. Ngga papa, masih ada diri lo Saeron." Saeron mencoba menguatkan dirinya sendiri.
Ia terdiam beberapa saat, nama Yiren terus berputar di kepalanya, gadis cantik bernama lengkap Wang Yiren itu baru saja pulang dari Jerman satu bulan yang lalu.
Saeron sebenarnya tahu bahwa Jaemin memang memiliki kekasih.
Bahkan, ia dan Jaemin sudah sepakat untuk tidak mengurusi satu sama lain di awal perjodohan mereka dulu.
Dulu, waktu perasaan Saeron belum ada. Sewaktu rasa sukanya pada Jaemin belum muncul dan membuat kekacauan dalam hatinya.
Dan kini perasaan itu hadir. Saeron benar-benar membencinya, ia terus berusaha agar perasaan nya ini tidak bertambah, dan ia gagal.
Semua tentang Jaemin selalu jadi hal yang paling ia sukai.
Memang, Saeron akui bahwa Yiren jauh lebih cantik dan berprestasi dibanding dirinya, gadis itu sangat baik. Dan itu yang membuat Saeron semakin tak berdaya. Fakta, bahwa Yiren adalah gadis baik-baik.
Seandainya, Yiren tidak baik, maka dari dulu Saeron sudah berani merebut Jaemin dari pelukan gadis itu.
'Ting!'
Saeron mengambil handphone nya, ia melihat satu notifikasi yang masuk, matanya menangkap sebuah nama yang tertera 'Jin Joo'.
Saeron membuka laman percakapannya dengan Jinjoo, ternyata gadis itu mengirim sebuah gambar. Saeron terdiam, ia melihat foto yang Jinjoo kirim.
Foto Jaemin yang sedang tiduran dengan posisi kepalanya di atas paha Yiren.
Ia kembali membaca sebuah pesan yang masuk dari Jinjoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
~love is sadness~ [ON GOING]
Fanfictioncerita baru, typo bertebaran⚠️ beberapa part ada yang ga maksud, tapi kalo tertarik ya gapapa. langsung baca aja cusss!