#10

60 15 0
                                    

Sudah sekitar setengah jam Saeron berdiri gusar di ruang tv, gadis itu berjalan mondar-mandir dengan raut khawatir.

Sesekali ia melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul setengah satu malam.

"Duh Jaemin kemana sih, ini udah malem banget." Ucapnya khawatir.

Bukan karena apa, Saeron khawatir mengingat Jaemin yang pergi dalam keadaan marah, itu terlihat jelas di matanya.

Saeron langsung sigap mengambil ponselnya, ia melihat ada sebuah panggilan masuk.

"Kak Yeonjun?" Gumamnya, ia menyerengitkan dahi.

Yeonjun adalah salah satu alumni di SMA nya, Saeron mengenalnya karena pernah terlibat dalam satu organisasi dengan lelaki itu. Yeonjun juga sudah mengetahui perihal pertunangannya dengan Jaemin.

Tapi, ada apa tiba-tiba Yeonjun menelponnya semalam ini?

"Halo?" Sapa suara dari sebrang sana.

"Iya, kak Yeonjun, ada apa ya? Kok tumben nelpon?" Tanya Saeron ragu.

"Oh enggak, ini gua lagi sama Jaemin." Ujar Yeonjun, Saeron membalakkan matanya.

"Jaemin? Kok bisa kak?" Tanya Saeron lagi.

"Gua lagi di club, terus ga sengaja liat Jaemin, dia mabok berat nih kayaknya." Jelas Yeonjun.

Saeron tersentak, "Club!?" Pekik gadis itu tak percaya, ia menghela nafas.

"Iya, tenang aja, ini kita udah di luar kok, mau pulang. Gua aja yang nganter Jaemin. Lo bisa kasih tau alamatnya?" Tanya Yeonjun.

"Duh makasih banget ya kak, ntar gua kirim alamatnya." Jawab Saeron, gadis itu langsung mematikan panggilan, dan mengirim alamat apartemen nya ke Yeonjun.

Saeron terduduk di sofa, ia memejamkan matanya beberapa saat.

'Lo ada masalah apa sih Jae? Sampe pergi ke klub gini? Umur lo kan belum legal!' Pikir Saeron.

***

Hingga selang beberapa menit kemudian, Saeron bisa mendengar suara bel apartemen nya berbunyi.

Gadis itu berlari kecil menuju pintu. Matanya membulat sempurna saat ia mendapati Jaemin dalam keadaan mabuk.

Ia melihat ke arah Yeonjun yang masih memapah Jaemin.

"Aduh kak, makasih banget ya, ga enak jadi ngerepotin gini." Ujar Saeron, ia mempersilakan Yeonjun untuk mengantar Jaemin sampai ke kamarnya.

"Iya, ga papa. Gua kaget aja liat Jaemin di club, umurnya kan belom legal."

"Iya kak, gua juga khawatir masalah itu, tapi makasih ya kak."

"Oh iya, kakak mau minum dulu?" Tawar gadis itu.

"Oh nggak usah, gua langsung mau balik juga. Jagain aja tuh si Jaemin. Gua pulang dulu ya." Ucap Yeonjun sembari berjalan menuju pintu, yang diikuti Saeron di belakangnya.

"Iya kak hati-hati, sekali lagi makasih ya kak." Ujar Saeron dari pintu apartemennya, Yeonjun mengangguk sebagai jawaban sebelum akhirnya lelaki itu mulai berjalan menjauh.

Saeron menutup pintu dan menghampiri Jaemin yang tertidur di kasurnya.

Gadis itu melepas sepatu Jaemin dan membenarkan posisi tidur lelaki yang ada di hadapannya. Saeron menghela napas. Ia berdiri dari kasur, ingin beranjak pergi.

"Yiren," Gumaman Jaemin tentu saja dapat di dengar jelas oleh Saeron.

"Lo lagi ada masalah sama Yiren ya Jae?" Tanya Saeron sembari berjongkok di samping kasur Jaemin, tangan putihnya bergerak mengelus kepala Jaemin, ia tersenyum kecil.

~love is sadness~ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang