#12

63 15 1
                                    

Sudah sekitar dua hari Jaemin di rawat, kondisi lelaki itu berangsur membaik, walau semalam panasnya sempat naik lagi.

Disinilah sekarang Saeron berdiri, di depan sebuah rumah bernuansa mewah.

Persis seperti rumah Jaemin, hanya saja rumah lelaki itu lebih besar lagi dari ini.

Saeron melangkah menuju pagar besar yang menutupi rumah itu, ia memencet bel beberapa kali, hingga akhirnya seorang satpam membuka pagar itu.

"Maaf, mau cari siapa ya?" Tanya satpam itu ramah.

"Oh, ini bener kan rumahnya Wang Yiren?" Ujar Saeron memastikan.

"Iya, mbak temennya non Yiren?" Saeron mengangguk sebagai jawaban.

"Oh ya udah mbak, silakan masuk non Yiren nya ada di dalem. Nanti saya bantu panggilkan." Kata Satpam itu mempersilakan.

Saeron mulai berjalan masuk mengikuti si satpam yang berjalan di depannya.

Matanya memandang setiap sudut rumah Saeron yang begitu mewah. Ini pertama kalinya ia datang ke rumah Yiren.

Gadis itu mendapatkan alamat rumah Yiren dari Ryujin, sebenarnya Saeron bisa saja menelpon Yiren atau menemuinya di sekolah.

Tapi Yiren benar-benar susah untuk ditemui dari kemarin.

Saeron baru saja sampai di depan pintu mewah rumah Yiren. Seorang pelayan datang dan menyuruhnya untuk duduk di kursi ruang tamu.

"Saya Panggilkan non Yiren dulu ya?" Ucapnya ramah, Saeron hanya tersenyum dan mengangguk.

Setelah sekitar lima menit ia menunggu kedatangan Yiren, akhirnya gadis yang ditunggu datang dari arah tangga.

Saeron tersenyum senang melihat kedatangan Yiren.

"Hai Ren." Sapa Saeron.

"Hai juga, udah lama di sininya?" Tanya Yiren yang kini duduk di samping Saeron.

"Nggak kok barusan." Jawab gadis itu canggung.

"Lo kok tiba-tiba ke sini? Ada apa? Ngga biasanya."

Kini keduanya sudah duduk di sofa ruang tamu milik Yiren.

"Gua ga ganggu kan?" Tanya Saeron merasa tidak enak.

"Ngga kok santai aja. Lo tau alamat gw dari siapa?" Tanya Yiren balik.

"Oh, Ryujin." Jawab Saeron jujur, ia terdiam sejenak.

"Ren, sebenernya... gua kesini tuh mau ngomong plus nanya sesuatu sama Lo." Ucap Saeron ragu.

Yirena nampak menunggu dengan wajah penuh tanya.

Ia terdiam sejenak, "Lo lagi ada masalah ya sama Jaemin?" Tanya Saeron pada akhirnya.

Yiren tampak memalingkan wajahnya, ia terdiam saat mendengar pertanyaan Saeron.

"Ga papa, jawab aja Ren." Saeron memegang bahu gadis di hadapannya ini.

"Gua, putus sama Jaemin." Jawaban Yiren sontak membuat Saeron membulatkan matanya.

"Gua ga bermaksud buat dia sakit hati atau gimana, tapi.... gua juga sadar kalo gua udah nyakitin Lo terlalu jauh Sae. Gua ga mau ngelakuin itu. Gua cewek dan gua jelas ngerti perasaan Lo." Jelas Yiren dengan suara bergetar.

Saeron menundukkan kepalanya, ia menghela napas.

"Ren, apa yang Lo pikirin selama ini tuh salah. Dengan Lo mutusin Jaemin kayak gini, itu cuma buat kalian berdua patah hati."

"Lo tau? Setelah Lo putusin Jaemin, dia pergi ke club. Jaemin bener-bener hancur Sae," Ujar Saeron, ia menatap manik mata Yiren.

"Lo tau kan Jaemin masuk rumah sakit?" Tanya Saeron, Yiren mengangguk sebagai jawaban.

~love is sadness~ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang