#5

66 17 1
                                        

Saeron baru saja sampai di sekolah, gadis cantik itu kini tengah berjalan di koridor Hannyoung Senior High School. Koridor nampak begitu ramai oleh siswa-siswi yang baru saja datang.

Kaki jenjang gadis cantik itu mulai memasuki salah satu kelas yang berada di lantai dua, kelas 2-3.

"Hey yo! Ada nuna cantik nih baru masuk kelas." Baru saja Saeron melangkah masuk, suara Haechan tiba-tiba sudah mendominasi seisi kelas. Saeron terkekeh kecil, ia langsung berjalan menuju bangkunya yang terletak di samping jendela.

"Darimana aja Lo kemaren? Kok gk masuk?" Tanya Lana yang kini sudah duduk di samping Saeron.

"Apa kabar mbaknya?" Baru saja Saeron ingin menjawab Lana, Haechan sudah lebih dulu buka suara.

'Sialan emang ni anak human' maki Lana dalam hati.

"Eh, mbak-mbak! Tuaan Lo ya Chan dari gua, harusnya gua tuh yang manggil lo kakak, cuma berhubung muka Lo yang tengil ini ga cocok aja di panggil kakak." Sungut Saeron tak terima.

"Yaelah Sae, cuma beda satu jam aja bangga lo." Balas lelaki itu sambil mendumel tak jelas.

"Yeuu sirik aja Lo Chan bawaannya." Ujar Lana ikut-ikutan.

"Eh diem aja deh Lo ikan lele sungai Han! Gua balikin ke asal, baru tau rasa Lo!" Balas lelaki itu lagi.

"Emang di sungai Han ada lele Chan? Bukannya gurame ya?" Tanya Mashiho yang duduk di belakang Haechan, lelaki manis itu bertanya dengan wajah polosnya.

"Eh Mashi! Lo kenapa pake ikut-ikutan gila sama ni bangke atu siii! Udah Haechan mah kalo ngomong di iya-iyain aja." Kini Chenle yang duduk di depan Haechan ikut bersuara.

"Eh manusia laknat! Lo semua kenapa pada ngebully gua dah? Apa sih salah Haechan yang ganteng ini?" Tanyanya dramatis.

"Aaaa, gila gw baru masuk kelas kok langsung denger suara setan yang ngaku-ngaku ganteng yaaa." Wajah Haechan langsung pias saat mengetahui bahwa pacarnya sendiri lah yang berkata seperti itu.

"Beb, jan kek gitu dong, tolongin gua napa elah? Pacar Lo nih, masa Lo malah ikutan manusia-manusia haus akhlak ini??" Tanya Haechan tak percaya.

"Dih, eh tai laletnya Jaehyun NCT, kali tuh si Jinjoo nerima Lo jadi pacarnya gegara lagi burem matanya." Ejek Renjun dengan wajah menyebalkannya.

'kring!'

"Ini gegara udah bel aja ya gua gk ngebales kelakuan laknat lorang, liat aja ntar! Dasar manusia minus akhlak!" Ujar Haechan dengan wajah tak terimanya, yang lain hanya tertawa melihatnya, kecuali Jaemin. Lelaki itu nampak tenang duduk di samping Haechan.

'Dia betah ya duduk samping Haechan' Pikir Saeron.

Berselang lima menit dari bel, seorang guru datang memasuki kelas Saeron. Wajah tampan dan badan tegapnya sontak membuat siswi di kelas 2-3 berteriak tak jelas, bahkan Jinjoo pun ikut berteriak, ia tampaknya sudah tidak peduli dengan tatapan tajam yang Haechan layangkan dari bangkunya.

"Ya ampun Pak Sehun makin kesini makin ganteng aja deh, jadi suka kan liatnya." Ujar Yuna sambil tersenyum centil. Saeron menoleh pada Yuna yang duduk tepat di belakangnya.

"Huu, mentang-mentang gak ada Jeno, bisa-bisanya Lo Yun." Ucap Saeron sambil terkekeh kecil dan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Yuna.

"Ish, ini nih yang dinamakan sambil menyelam minum air, gimana sih Lo?" Jawab Yuna dengan senyum bangganya.

"Yeee, gua chat Jeno ahh, paling juga ntar ga di anterin balik." Kini Lana yang duduk di samping Saeron juga ikut bersuara.

"Eh jangan elah, jahat amat Lo sama gua, abis baikan gua tuh sama Jeno, ntar dia ngambek lagi, pusing gua." Pinta Yuna dengan wajah cemas. Yang sontak mengundang tawa.

~love is sadness~ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang