"Mengapa mencintaimu harus sesulit ini?"Afif Arditama
______________________________________
Assalamualaikum
Aku balik lagi nih bawa Arsha🙄
Ada yang kangen gak? Atau kangen sama aku mungkin😂ngarep banget ya thor:)
Enggak kok, canda. Lanjut aja deh silahkan kalian baca. Semoga suka yah😘Happy reading🤗.
.
.
.
.
.
.
."Lo gak kepikiran buat nikah lagi gitu Zar? Gak bosen apa sendiri terus?"tanya Eza. Pria itu turut prihatin dengan nasib percintaan sahabatnya. Dimana Abidzar ditinggal pergi sang istri untuk selamanya. Pasti sangat berat. Belum tentu juga Eza bisa setegar Abidzar. Tapi ia salut, sahabatnya ini begitu tangguh.
Abidzar menyeruput minumannya. Netranya yang sedari tadi fokus kepada gawai, kini beralih menatap Eza.
"Gak tahu."balasnya singkat. Pria itu mengedikan kedua bahu.
Eza tahu Abidzar sangat sensitif jika disinggung perihal menikah. Bukan sengaja ataupun ingin mengungkit kisah sedih Abidzar, hanya saja sebagai seorang sahabat Eza juga ingin melihat Abidzar bahagia.
"Atau mau gue carikan calon?"tawar Eza menaik turunkan alisnya.
Abidzar memutar bola mata jengah. Ia malas setiap kali bertemu dengan Eza yang dibahas hanyalah itu. Niat ingin melepas jenuh dari kesibukan kantor, yang ada malah dibikin badmood oleh sahabatnya.
"Gak usah bahas itu bisa gak?!"kesal Abidzar. Eza terkikik.
"Oke oke,"pria itu menjeda ucapannya sejenak. "Btw gimana kabar Ilham dan istrinya?"Eza mengalihkan pembicaraan.
"Alhamdulillah, mereka baik."
Dahulu, Eza pernah satu SMP dengan Ilham. Meski tidak sedekat dengan Abidzar, tapi hubungan Eza dan Ilham cukup baik.
Eza mengedarkan netranya. Pandangannya tertuju pada seorang wanita berkulit kuning langsat yang sedang sibuk membereskan meja dengan telaten. Wanita itu tampak bersemangat. Sesekali bersenandung ria. Meski Eza tidak mendengar suaranya, tapi pria itu tahu jika sedari tadi bibir mungil gadis itu bergerak.
Eza mengulum senyum tipis."Zar,"panggil Eza
"Hm."
"Menurut lo dia gimana?"tanya Eza membuat alis Abidzar menukik.
Pertanyaan sahabatnya itu kurang spesifik. Yang dimaksud 'dia' oleh Eza itu siapa?"Maksud lo?"
Bukannya menjawab, Eza malah melirikkan ekor matanya pada wanita yang ia maksud. Memberi kode agar sahabatnya itu mengerti.
Abidzar mengikuti arah pandang Eza. Pria itu masih belum paham. Pasalnya, mata Eza tertuju pada sebuah meja yang dikerumuni banyak gadis yang mengenakan seragam SMP. Maksudnya apa coba? Apa sahabatnya itu berniat menjodohkannya dengan gadis SMP? Yang benar saja?!
"Lo mau comblangin gue sama bocah SMP? Yang bener aja Za, gue bukan pedofil!"tuduh Abidzar.
Eza berdecak sebal. Terkadang otak sahabatnya ini lemot.
"Ck! Bukan itu.""Terus?"
Eza mengacungkan telunjuknya pada objek yang dimaksud. Abidzar menyipitkan mata untuk memastikan penglihatannya.
Terlihat seorang wanita mengenakan rok span hitam, seragam abu yang dipadukan dengan deker. Serta jilbab segitiga menjulur menutupi dada.
Karyawan Eza. Setidaknya itulah yang Abidzar tangkap dari penampilan wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsha (END)
SpiritualWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!! High Rank : 1- Islami (12 Feb 2021) "Kenapa Kakak bisa cinta sama Shanum?"tanya wanita itu. Kini posisinya sedang bersandar manja dibahu sang suami. Pria itu menunduk, agar bisa melihat lekat wajah istrinya. "Gak tahu."j...