Rinduku selalu menggebu
Wajahmu seakan terbayang dipelupuk mataku
Rasa ini terlalu tabu
Namun, menghindarpun aku tak mampu
Hanya satu yang kuingin,
Yaitu memilikimu_________________________________________
Follow akun wp ku dong😁
Cuss lah...
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.Shanum membersihkan meja yang masih tersisa beberapa makanan. Jam kerja telah usai, oleh karena itu ia bersiap-siap untuk pulang. Pengunjung cafe juga sudah sepi.
"Sha,"wanita itu menoleh, menghadap sahabatnya yang sudah rapi.
"Nanda pulang dulu nggak apa-apa? ada acara keluarga dirumah,"ucapnya setengah tidak enak. Mereka kerja bareng tapi cuma Shanum yang membereskan.
Shanum mengulas senyum tipis.
"Iya, Nanda hati-hati ya dijalan."Nanda mengangguk semangat seraya berkata, "Shanum juga." gadis itu melenggang pergi yang sebelumnya mengecup pipi Shanum sekilas.
Dari kejauhan, Afif dengan lekat mengamati Shanum. Entah kenapa terbesit rasa ingin memiliki wanita itu.
Persetan tentang percakapannya pada Bagas tempo lalu. Yang harus ia pikirkan saat ini adalah perasaannya. Soal Nanda? Ia tidak peduli dengan wanita itu. Semakin Afif mencoba untuk melupakan Shanum, maka semakin dalam pula perasaannya. Ia juga sudah berusaha membuka hati untuk Nanda, tapi tetap saja tidak bisa. Hatinya hanya terpaut pada Shanum dan Shanum. Wanita itu terlalu dalam merasuki pikiran Afif.Setelah memikirkan matang-matang, sepertinya Afif yakin dengan rencananya.
Dengan langkah perlahan, pria itu mendekati Shanum.
"Sha,"panggilnya.Shanum hanya menoleh, namun tangannya masih sibuk bergerak membereskan meja.
"Kenapa, Mas Afif?" tanyanya tanpa mentap Afif.Pria itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal, berniat mengutarakan.
"Siap ini, kamu sibuk nggak?"Shanum menggeleng sebagai jawaban.
"Ikut aku bentar yuk," ajak Afif.
"Kemana?" bukan Shanum yang berucap, melainkan Bagas yang tiba-tiba dibelakang Afif. Pria itu mengangkat sebelah alisnya.
"Lo ngapain disini?" Afif melontarkan pertanyaan kepada Bagas. Pria itu mengedikan bahu.
"Ada yang salah?"
Afif berdecak. Bagas selalu saja merusak suasana.
"Gue tanya, lo ngapain balik tanya?!"sewot Afif.
"Suka-suka dong,"
"Ck. Terserah lo deh!"
Afif kembali memusatkan atensinya pada wanita dihadapannya.
"Jadi gimana Sha, bisa 'kan?"harapnya.
Shanum tampak berpikir sejenak. Wanita itu menghentikan aktivitasnya.
"Ta---" belum sempat Shanum berucap, Bagas menyelanya terlebih dahulu.
"Nggak boleh. Udah sore, mendung juga. lebih baik Shanum pulang."
"Gue ajak Shanum, bukan lo. Kenapa lo yang repot sih, pake ngelarang dia segala. Lo pikir, lo siapa?" kata Afif tak santai.
"Gue Kakaknya, dan dia adek gue. Puas?"balas Bagas menyilangkan tangan didepan dada.
"Lo mau ajak Shanum kemana?"lanjut Bagas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arsha (END)
SpiritualitéWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!! High Rank : 1- Islami (12 Feb 2021) "Kenapa Kakak bisa cinta sama Shanum?"tanya wanita itu. Kini posisinya sedang bersandar manja dibahu sang suami. Pria itu menunduk, agar bisa melihat lekat wajah istrinya. "Gak tahu."j...