"Saat sebuah pertemuan berawal dengan kebaikan. Maka akhirilah sebuah pertemuan dengan perpisahan yang memiliki kenangan terindah"
_
____________________________________________
Assalamualaikum
Wuahh pagi-pagi udah dapet notifikasi dari ARSHA
Seneng ngakkk
Ucap Alhamdulillah satu-satu dulu yuk😊Tekan bintang dipojok kiri
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.Disebuah pusara yang sudah ditumbuhi rumput hijau, seorang pria tengah menaburi berbagai macam bunga diatasnya. Pria itu mengusap nama yang tertulis di batu nisan itu penuh kasih sayang. Sesekali mengulas senyum tipis.
"Assalamualaikum Ra,"
"Seperti biasa aku datang lagi kesini."
"Aku kangen sama kamu."monolognya.
"Aku cuma mau ngasih tahu kalau sebentar lagi aku mau nikah. Kamu nggak masalah kan?" pria itu menjeda ucapannya sejenak. "Dia wanita baik, sama kayak kamu. Aku nggak tahu kapan perasaan ini hadir, karena aku kira rasa itu cuma berhenti dikamu. Tapi nyatanya enggak."
"Tapi kamu nggak usah khawatir, dengan aku nikah lagi bukan berati cinta aku ke kamu hilang. Karena sampai kapanpun kamu akan selalu menempati posisi teristimewa dihati aku."
"Ana ubibukki fillah Zawjati,"
Abidzar menaburi bunga terakhir lantas beranjak dari jongkoknya.
"Aku pamit dulu, Assalamualaikum."***
Shanum menepuk telapak tangannya tatkala semua pekerjaan telah selesai. Wanita itu duduk sejenak dikursi kasir seraya melurukan punggung. Hari ini pelanggan lebih banyak daripada biasanya, membuat tubuhnya bertambah lelah. Tapi Shanum tidak mengeluh, justru ia malah bersyukur karena Allah melancarkan rejekinya.
Wanita itu mengedarkan pandangan kesegala penjuru arah mencari Ana. Semenjak setengah jam lalu gadis itu belum terlihat.
"Ana dimana sih?"tanyanya pada diri sendiri. Padahal tokonya lagi sepi saat ini dan otomatis Ana tidak terlau sibuk melayani pembeli. Harusnya gadis itu jadi punya waktu santai dong? Tapi kenapa batang hidungnya malah tidak kelihatan sekarang?
Saat tengah sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba sebuah tepukan menyapa pundaknya membuat ia berjengit kaget. Untung saja Shanum tidak memiliki riwayar penyakit jantung.
"Astaghfirullah Ana, ngagetin aja sih..." sungutnya sembari mengelus dada. Bukannya merasa bersalah Ana malah cengengesan.
"Hhhe, maaf Mbak."ujarnya seraya menampilkan deretan gigi rapinya.
"Lagian kamu ini darimana? Mbak cariin dari tadi,"
"Habis nolongin kucing tetangga yang nyangkut diatas pohon tadi. Kasihan si Kiko nangis terus, yaudah deh Ana bantuin. "
Kiko adalah anak pemilik ruko sebelah toko kuenya. Biasanya bocah lima tahun itu yang menemani Ana kalau Shanum lagi nggak ditoko. Lumayan lah buat temen ngobrol.
Shanum geleng-geleng kepala.
"Kamu udah sholat?""Alhamdulillah, udah tadi."
Wanita itu tersenyum.
"Makan dulu gih, mumpung lagi senggang."
Namun yang ia dapatkan adalah gelengan dari gadis didepannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/232632885-288-k30366.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsha (END)
SpiritualWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!! High Rank : 1- Islami (12 Feb 2021) "Kenapa Kakak bisa cinta sama Shanum?"tanya wanita itu. Kini posisinya sedang bersandar manja dibahu sang suami. Pria itu menunduk, agar bisa melihat lekat wajah istrinya. "Gak tahu."j...