Bab 15

8.5K 929 50
                                    


"Jangan takut berusaha, karena usaha tak akan menghianati hasil.
Jika gagal, bangkitlah
Sesungguhnya kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan"

_____________________________________________

Jadikan Al qur'an sebagai bacaan utama.

Laksanakan kewajiban terlebih dahulu sebelum membuka Wp😌

Maaf typo bertebaran, mohon tandai

Happy reading🤗
.
.
.
.
.
.
.

Bunyi nyaring alarm membangunkan Shanum dari mimpi indahnya. Wanita itu menggeliat kecil lantas duduk diatas ranjang, membaca doa bangun tidur.

"Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba'da maa
amaatanaa wa ilaihin nushur.
Artinya segala puji bagi-Mu, ya Allah, yang telah menghidupkan kembali diriku setelah kematianku, dan hanya kepada-Nya nantinya kami semua akan dihidupkan kembali."

Shanum beranjak dari tempat tidur, bergegas mengambil wudhu guna melaksanakan sholat tahajud. Hal ini sudah menjadi kebiasaannya sedari kecil.

Sholat tahajud memiki banyak sekali manfaat juga keutamaan. Diantara manfaat dan keutamaan sholat tahajud adalah jalan meraih ridha Allah, dikabulkannya doa-doa dan juga pencegah dari berbuat dosa. Bahkan, karena banyaknya keutamaan dan manfaat sholat tahajud ini, Rasulullah tidak pernah meninggalkan sholat.

"Dan pada sebahagian malam,maka kerjakanlah sholat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu,mudah mudahan tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji."(Q.S Al Isra 79). Sekiranya itulah yang Shanum tahu.

Shanum menjalankan sholatnya dengan khusyuk. Setelah tuntas, wanita itu menengadahkan tangan seraya berdoa. Meminta kebaikan untuknya, orang tuanya, dan orang-orang yang disayanginya.

Drrtt... drtt

Deringan ponsel diatas nakas mengalihkan perhatiannya.
Wanita itu merapikan perlengkapan sholat kemudian mengambil benda pipih itu.

tiga panggilan tak terjawab

Notifikasi pertama yang ia buka pada log panggilan Whatsapp.

"Nomor siapa ini?"gumamnya saat merasa tidak mengenali dua belas digit angka yang terpampang jelas dilayar ponselnya.

0812 XXXX XXXX
Save

Shanum mengernyitkan dahinya bingung. Tanpa berpikir panjang jemari lentikya dengan lincah membalas pesan tersebut.

Maaf, siapa ya?

Abidzar

Sontak Ponsel digenggaman Shanum terlepas begitu saja. Jantungnya berpacu dua kali lebih cepat. Lututnya pun terasa lemas. Wanita itu mendudukan diri ditepi ranjang.

Kak Abi dapet nomor Shanum dari siapa?


Eza

Untuk?

Maksudnya?

Minta nomor Shanum,

Ada yang salah?

Cukup lama Shanum mendiamkan pesan tersebut.

Enggak sih

Yaudah

Wanita itu meraba permukaan dadanya. Alat pemompa darah didalam sana seperti ingin loncat.
"Aku kenapa sih? Kok deg-deg'an gini?"monolognya.

Menarik nafas panjang, Shanum kembali meraih ponselnya.

Arsha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang