"Jadilah muslimah yang memiliki dua kecantikan, cantik luar yang dilindungi hijab syar'i. Cantik dalam yang dihiasi akhlak terpuji"._____________________________________________
Jadikan Al qur'an sebagai bacaan utama
Typo masih bertebran, harap tandai
Happy reading🤗
.
.
.
.
.
.
.Kerlap-kerlip lampu tumbler menjadi hiasan pesta malam ini. Para undangan banyak yang hadir dengan pakaian formalnya. Sebagian pria mengenakan jas, sementara sang wanita memakai macam-macam dress mewah yang tentunya mahal. Memang sih ada yang memakai gamis, tetapi hanya sebagian kecil. Dan shanum termasuk dalam salah satunya.
Wanita itu berjalan dibelakang Abidzar. Dengan high heels serta polesan make up tipis. Tentunya karena perintah pria pemilik punggung kokoh didepannya itu.
Berkali-kali Shanum mendengus. Merasa kesusahan dengan penampilan yang menurutnya ribet malam ini. Bukannya membantu, Abidzar malah bersikap acuh tak acuh. Padahal dirinya yang merepotkan Shanum.
"Kak Abi,"teriak Shanum berhasil menghentikan langkah Abidzar. Pria itu menoleh kebelakang, menatap Shanum yang tengah mengerucutkan bibir.
"Kenapa?"tanyanya pelan.
Shanum mendekat seraya menaikan sedikit gamisnya. Untung ia memakai kaos kaki, jadi auratnya tidak akan terlihat.
"Boleh nggak, kalau Shanum lepas heelsnya. Nggak bisa jalan. Kaki Shanum juga sakit."cicitnya tertunduk. Takut Abidzar akan memarahinya.
Abidzar menghela nafas pelan. Kedua tangannya ia masukan pada saku celana.
"Jangan sekarang. Tunggu dua jam lagi,"balasnya. Mau tak mau Shanum hanya bisa menurut.Pria itu menghampiri beberapa rekan kerjanya yang tengah asyik bercengkrama. Berdiri sembari memegang gelas berisi minuman. Membincangkan banyak hal, baik pekerjaan maupun bukan.
Abidzar tersenyum menyapa rekan bisnisnya. Ada sepasang suami-istri yang merupakan pemilik acara ini, serta dua orang pria yang usianya tak jauh beda darinya.
"Hay, how are you Mr. Abidzar?"tanya pria yang rambutnya sedikit beruban dibagian depan.
Ia kerap dipanggil Alex."I'm not so bad,"jawab Abidzar sembari memeluk rekannya ala pria. Shanum hanya menyimak percakapan mereka.
"Siapa dia? manis sekali?" tanya wanita bernama-Leni pada Abidzar. Wanita bergaun merah itu menyandang gelar sebagai istri Alex.
Shanum tersenyum kikuk. Ia bingung harus menjawab apa.
"Pacar nya kah?"timpal Rio dengan nada menggoda.
"Nggak nyangka. Pak Abidzar ternyata pandai juga memilih wanita,"sahut Joe.
Abidzar hanya tersenyum simpul, tak berniat menjawab.
Alex melirik arloji mahal miliknya seraya berucap," Sepuluh menit lagi acara dimulai. Silahkan dinikmati dulu hidangannya."
Shanum menarik ujung jas Abidzar. Mengkode agar pria itu menghadapnya.
"Kak,"
Pria yang dipanggil mengangkat sebelah alis, bertanya 'apa'.
"Ijin ketoilet,"
Abidzar memusatkan atensinya pada wanita iu. Abidzar menunjuk ruangan yang akan dituju Shanum
Wanita berkhimar peach itu mengelap wajahnya dengan tissue didepan kaca. Menelisik penampilannya yang sedikit berbeda dari biasanya.
"Kok aneh ya, kalau Shanum dandan begini."gumamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arsha (END)
SpiritualWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!! High Rank : 1- Islami (12 Feb 2021) "Kenapa Kakak bisa cinta sama Shanum?"tanya wanita itu. Kini posisinya sedang bersandar manja dibahu sang suami. Pria itu menunduk, agar bisa melihat lekat wajah istrinya. "Gak tahu."j...