Ꮯhᥲρtꫀɾ Ꭼꪑρᥲt ᖯꫀᥣᥲ᥉

3.8K 341 8
                                    

Sebelum membaca, tekan bintang di pojok kiri bawah yaa🤡


🔪🔪🔪🔪

Bel keluar main sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Namun sekarang, sebagian besar murid SMA Permata lebih memilih untuk menyaksikan kejadian di depan kelas XII IPA 1, dimana seorang gadis dari kelas XI menyatakan cintanya secara terang-terangan kepada Atha.

"Aku udah suka sama kak Atha sejak pertama liat kak Atha di sekolah ini. Aku nggak maksa kok buat kak Atha jadi pacar aku. Aku cuma pengen mengutarakan perasaan aku sama kak Atha. Aku cuma pengen kak Atha tau kalau aku suka sama kak Atha. Aku pengen kak Atha tau kalau aku selalu merhatiin kak Atha. Aku pengen bisa dekat sama kak Atha."

Atha cuma diam mendengarkan perkataan gadis di depannya itu. Sebenarnya Atha ingin sekali membentak gadis itu, sudah membuang-buang waktunya saja!
Sekarang ia malah menjadi tontonan. Gadis tidak tau malu!
Jelas sekali terlihat murahan.

Tak jauh dari sana, Adiba berbisik kepada Meysa.
"Kita ke kantin aja, Mey. Nonton ginian gak ada faedahnya tau!" bisiknya.

"Ini itu kejadian langka Adiba, moment ini harus diabadikan?" balas Meysa. Tangan kirinya memegang pergelangan tangan Adiba agar sahabatnya itu tidak pergi meninggalkannya.

Atha melirik ke arah Adiba sekilas, ia lalu tersenyum. Senyuman itu disalah-artikan oleh Raisa. Ia yakin Atha tidak bisa menolak kecantikan dirinya.

Atha mengikis jarak antara dirinya dan Raisa. Raisa semakin yakin bahwa ia bisa mendapatkan Atha.

Atha tersenyum, ia memegang kedua bahunya Raisa. Semua orang tidak menyangka akan perlakuan Atha. Banyak sekali yang mengabadikan moment tersebut dengan cara mevideokannya.

Bisik-bisik terdengar sangat jelas. Menebak-nebak apa yang akan dilakukan Atha.
Sedangkan Adiba sama  sekali tidak peduli dengan kejadian ini. Ia lebih memilih membuka aplikasi twitternya.

"Lo cantik. Hanya saja gue udah punya cantiknya gue, dan dia adalah Shakila Adiba. Gue udah janji ngelamar dia pas lulus SMA," ujar Atha cukup keras mematahkan hati Raisa.

Seketika suara riuh terdengar dari semua orang. Mereka berteriak 'cieee' kepada Atha dan Adiba. Tidak menyangka bahwa mereka berdua memiliki hubungan khusus dan berjanji untuk menikah muda?

Adiba seketika mematung, tidak suka mendengar perkataan laki-laki itu. Ia sangat malu dan ingin sekali mengumpat Atha.

"What?! Lo punya hubungan apa sama Atha sampai dia bisa ngomong kek gitu?!" tanya Meysa berteriak seraya mengguncang bahu Adiba dengan kedua tangannya.

Adiba menatap datar ke arah Atha, namun dengan beraninya Atha malah memberikan kedipan sebelah mata untuk Adiba seraya tersenyum miring.

Adiba merasa semakin kesal, ingin sekali rasanya memaki pria itu. Ingin sekali ia mengatakan bahwa itu tidak benar. Tapi gadis itu takut, ia takut Atha akan melakukan suatu hal yang bisa berdampak buruk dengan orang disekitarnya. Tidak mempedulikannya lagi, Adiba berlari meninggalkan semua orang yang saat ini sedang membahas hubungannya dengan Atha.

"Adiba, tungguin gue!" teriak Meysa seraya mengejar Adiba. Entah mengapa Meysa merasa ada sesuatu yang salah.

***

Psikopat & Muslimah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang