Mon maap kemaren kuotanya abis wkwk. Udh kejar waktu biar bisa diup sebelum jam 5 eh bnr-bnr gk kekejar. Ah ya, tengkyuu buat 1k pembacanya wkwk aku bnran gk nyangka.
.
.
.Syifa...
Syifa langsung terduduk ketika seseorang dalam mimpinya memanggil dirinya namun dengan nama lain. Dia kemudian meraih ponselnya dan benar-benar terkejut saat mendapati jam yang tampil di sana.
Syifa langsung melompat dari ranjangnya, berlari menuju kamar mandi karena dia bangun terlalu siang hari ini. Dia heran kenapa alarm di ponselnya tak berbunyi.
Jungkook tersenyum setelah percakapan melalui ponselnya dengan Tzuyu selesai. Hari ini Tzuyu akan pulang dari Jepang dan dia berniat untuk menjemputnya. Dia biasanya melakukan hal ini. Tapi dia berharap hari ini bukanlah hari sialnya seperti sebelumnya.
Jungkook dan Taehyung saling tatap ketika mereka berdua keluar dari kamar bersama. Namun detik kemudian Taehyung langsung saja memalingkan wajahnya dan berjalan menuju dapur.
Ah ya, masalah itu membuat Taehyung yang tadinya berada dalam satu kamar yang sama dengan Jungkook, semalam berpindah ke kamar Jimin.
"Aku akan—"
"Kalian berdua ingin cari masalah lagi?" tanya Namjoon yang membuat Taehyung memutar malas kedua bola matanya.
"Yang membuat masalah Kookie, kenapa aku juga kena imbasnya? selama ini aku tidak pernah tertangkap. Yasudah, aku pergi." Taehyung berjalan sambil melambaikan tangannya seolah tak ada yang terjadi.
Namjoon menahan umpatan yang mungkin saja akan keluar saat itu juga. Tapi sebisa mungkin dia menahannya.
"Kau juga akan pergi?" tanya Namjoon yang membuat Jungkook mengangguk.
"Aku harus menemui Tzuyu karena ini sangat penting."
*
*
*Jungkook tersenyum kemudian memberikan bucket bunga daisy ke pangkuan Tzuyu. "Aku membelinya saat perjalanan menuju kemari."
"Gomawo."
Mereka berdua kembali terdiam, larut dengan pikiran mereka masing-masing hingga membuat manager hyung berdeham.
"Ini kali pertamanya kalian berdua terus diam. Kookie, biasanya kau banyak bicara."
Jungkook hanya tertawa canggung mendengar pernyataan dari managernya itu. Tapi satu hal yang pasti, dia jadi gugup karena masalah yang menimpanya.
Tzuyu menatap tangan Jungkook yang terus saja diremat. Dia kemudian mengulurkan tangannya, menggenggam tangan Jungkook dan cukup membuat pria itu terkejut.
"Oppa, gwaenchana?"
"Tzuyu-ya, mianhae." Jungkook begitu menyesal dengan konsekuensi yang dia terima dari keputusan konyolnya
Meski Tzuyu tersenyum padanya, Jungkook tetap bisa merasakan sorot kesedihan dari tatapannya.
Jungkook sadar soal banyaknya kesedihan yang dia berikan pada Tzuyu. Apalagi ini bukan kali pertamanya artikel soal rumor kencan itu dirilis. Dia kesal karena tak ada satupun dari artikel itu yang memuat rumor kencannya dengan Tzuyu.
"Tzuyu-ya, apa kau akan memaafkanku jika aku melakukan kesalahan?" tanya Jungkook yang tentu saja membuat Tzuyu tersenyum dan mengangguk. "Bahkan jika kesalahannya sangat fatal?"
"Selama itu bukan soal perselingkuhan. Aku sungguh tidak akan mentolelir jika tentang hal itu."
Jungkook terkekeh kemudian mencium punggung tangan Tzuyu. "Tentu saja tidak soal itu. Tapi aku sungguh meminta maaf soal ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts✔️
Hayran Kurgu"Aku sadar, perasaanku hanya sebatas goresan pena di atas kertas yang telah usang."