#10 Dua Cinta

157 25 74
                                    

Namjoon sedikit merasa heran dengan tingkah Jungkook yang agak berubah belakangan ini. Dia jadi sering meninggalkan dorm dengan alasan menemui temannya atau berkencan. Dia sungguh tak mengerti kenapa maknaenya itu terus saja tak ada di dorm.

"Apa kau tahu dimana Kookie?" tanya Namjoon yang langsung membuat Taehyung menggeleng.

"Memangnya dia tidak ada?"

"Dia pergi."

"Mungkin dia berkencan."

Sementara saat ini, Jungkook masih saja menemani Syifa. Kursi yang dia duduki benar-benar seperti seperti diolesi perekat hingga dia tak bisa pergi kemanapun barang sedetikpun.

"Sudah selesai, 'kan?" tanya Jungkook dengan bahasa Korea yang tentu saja tak dapat dimengerti oleh Syifa.

Jungkook menepuk dahinya lalu meletakan mangkuk yang kini sudah kosong itu ke atas nakas. Dia lantas berdiri dan mencoba menjelaskan apa yang dia katakan lewat bahasa tubuh. Melihat hal ini, Syifa justru tertawa karena Jungkook terlihat seperti orang yang tidak bisa bicara. Padahal sebelumnya Jungkook menggunakan ponsel untuk menerjemah apa yang akan dia katakan. Tapi kali ini pria itu justru memperagakannya dengan cara yang sangat lucu.

Aku sungguh bodoh.

Jungkook menaikan sebelah alisnya saat Syifa tiba-tiba saja mencebikan bibirnya kesal.

"Kookie, aku bosen ada disini," keluh Syifa yang hanya membuat Jungkook bingung. Dia kemudian menyerahkan ponselnya, meminta Syifa untuk mengetik apa yang dia katakan agar dia bisa mengerti apa yang Syifa katakan.

Dengan senang hati Syifa meraih ponsel itu dan mulai mengetik apa yang dia katakan. Dia kemudian menunjukannya pada Jungkook dan membuat pria itu tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah, aku akan mengajakmu jalan-jalan keluar sebentar." Syifa memang tak mengerti apa yang Jungkook katakan. Tapi dia yakin jika Jungkook menyetujui permintaannya itu. Bahkan saat ini Jungkook membawakan kursi roda untuknya.

"Aku bisa berjalan," jelas Syifa sambil memberikan bahasa isyarat juga agar Jungkook mengerti.

"Tidak, aku tidak ingin kau kelelahan. Jadi aku ingin kau duduk di kursi ini."

Meski mereka terhalang oleh perbedaan bahasa, tetap saja mereka bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Memang tak terlalu efektif. Tapi hal ini cukup membuat mereka mengerti satu sama lain.

Jungkook hanya menggunakan topinya saat ini. Dia sangat berharap tak ada yang mengenalinya meskipun selama 3 hari ini dia terus saja berada di rumah sakit itu.

"Kau masih tidak bahagia?" tanya Jungkook yang kemudian duduk di hadapan Syifa. Dia tak mengerti kenapa gadis itu masih saja memasang wajah kesalnya saat ini. Padahal dia sudah menuruti keinginannya dengan membawanya keluar dari ruang rawatnya.

"Aku pikir kamu mau bawa aku pulang."

Jungkook hanya tersenyum meskipun sebenarnya dia tak mengerti. Tapi setelah dia berpikir sejenak, dia bisa mengerti sedikit dari apa yang Syifa katakan. Dia kemudian merogoh ponselnya dan mulai mengetikan apa yang akan dia katakan pada Syifa.

Melihat bintang mungkin bisa membuatmu bahagia

Syifa hanya berdecak kemudian menatap langit meskipun dengan sangat terpaksa. Namun keterpaksaannya itu sungguh berubah menjadi rasa tenang. Dia sungguh tak menyangka saran Jungkook benar-benar tepat.

Syifa merasa rasa sakit mulai menyeruak seiring dengan potongan-potongan peristiwa yang benar-benar tidak dia kenali berebut masuk ke pikirannya sekarang.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jungkook khawatir. Dia ingin sekali memegang kepala Syifa. Namun gadis itu sudah lebih dulu mencegah Jungkook dan tanpa sadar meremas lengan Jungkook untuk meringankan rasa sakitnya.

"Aku akan membawamu kembali ke dalam." Syifa hanya menggeleng. Dia yakin jika Jungkook ingin membawanya kembali masuk. Padahal dia baru saja menghirup udara segar sekarang.

Apa rasanya sungguh sakit?

*
*
*

Jungkook menarik selimut itu, menutupi tubuh Syifa hingga sebatas bahu. Dia merasa tenang karena Syifa bisa tertidur dengan pulas setelah tadi dia merasa sakit di kepalanya. Dia yakin beberapa ingatan Syifa kembali. Namun karena tak ada yang membantunya untuk mengingatnya kembali, Syifa jadi tak ingat lagi.

Deringan ponsel membuat Jungkook dengan cepat meraih ponselnya. Dia yakin kekasihnya lah yang saat ini menghubunginya. Terlebih selama beberapa hari ini dia sibuk menemani Syifa hingga lupa untuk mengabari kekasihnya.

"Yeobseyo? Mianhae karena aku baru mengangkat telepon darimu saat ini. Ada apa?"

"Kau janji untuk menemuiku setelah konser. Tapi sampai hari ini kau tidak menemuiku."

"Aku sibuk mengurus yang lain." Jungkook melirik ke arah Syifa lalu kembali menatap keluar jendela. "Aku pasti akan menemuimu, chagi-ya."

"Baiklah, kita bertemu besok karena lusa aku harus pergi lagi. Kau tahu sendiri jika saat ini aku sedang sangat sibuk dengan konser."

"Baiklah, aku pasti akan menemuimu. Sekarang tutup telponnya, kau harus istirahat, bukan? ini sudah malam."

"Baiklah, saranghaeyo oppa."

"Nado saranghae. Jalja."

Jungkook sebenarnya merasa sangat bersalah karena berbohong pada kekasihnya. Dia sungguh bingung kenapa dia tak bisa meninggalkan kekasihnya ataupun melepas Syifa. Hatinya sungguh terbagi dua dan membuatnya benar-benar bingung sekarang.

Dehaman manager hyung membuat Jungkook terperanjat. Dia bahkan sampai mengusap dadanya karena merasa terkejut.

"Kau memikirkan sesuatu?"

"Hyung, apa seseorang bisa mencintai 2 orang sekaligus?" tanya Jungkook yang membuat manager hyung mengusap dagunya, sedikit bingung dengan pertanyaan yang Jungkook ajukan.

"Bukankah seharusnya kau hanya mencintai satu orang? hatimu hanya ada satu, bukan?"

Benar juga!

Tapi dia sungguh tak bisa menampik jika kini hatinya sungguh terbagi menjadi dua. Haruskah dia jujur pada kekasihnya? ah tentu saja tidak. Dia masih tak ingin meninggalkan kekasihnya itu saat ini.

Aku benar-benar bingung.

*
*
*

Taehyung benar-benar menatap Jungkook dengan tatapan bingungnya. Dia ingin sekali menanyakan sesuatu, tapi pertanyaannya itu tercekat ketika melihat Jungkook yang saat ini terlihat seperti memikirkan hal yang sangat berat.

"Kau baik-baik saja? apa ada masalah?"

"Hyung, apa aku salah saat aku menyukai kedua wanita sekaligus?"

Taehyung hanya tertawa mendengar pertanyaan dari Jungkook. Masalahnya, Jungkook saja baru mulai berkencan dan saat ini hatinya sendiri sudah berselingkuh.

"Cinta itu hanya satu. Tapi jika kau mencintai dua wanita, kau harus memilih wanita yang kedua karena jika kau sangat mencintai wanita yang pertama, kau tidak akan mencintai wanita yang lainnya,"

"Lagipula bukankah kau baru saja berkencan? apa kau berniat berselingkuh? aku rasa lebih baik tidak melakukannya," tegas Taehyung.

"Jadi lebih baik aku memilih wanita yang kedua?" Taehyung ingin mengangguk. Tapi dia sungguh ragu karena dia yakin jika dia mengangguk, Jungkook akan benar-benar mengikuti sarannya itu. Tidak, dia tidak bisa menjadi alasan utama Jungkook putus dengan kekasihnya saat ini. Terlebih karena Taehyung sudah mengalah dan membantunya untuk mendekatinya.

"Aku rasa itu juga salah. Lagipula kenapa hatimu seperti itu? bukankah aku sudah bilang jangan sakiti kekasihmu itu?"

Tapi aku benar-benar bingung.

TBC🖤

11 Jul 2020

Paper Hearts✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang