#14 Sebuah Kebenaran

136 24 86
                                    

Syifa yang terlanjur bosan, memutuskan untuk menonton sesuatu dari ponsel tersebut. Dengan bermodalkan Wi-Fi milik hotel, Syifa mulai berselancar di platform pemutar video online dalam ponsel tersebut. Dia mengklik salah satu video yang ada di rekomendasi. Namun saat detik-detik dia melihat wajah Jungkook di sana, dia benar-benar sangat terkejut. Bahkan dia sampai berdiri sekarang.

"Masa ini Kookie," gumam Syifa dengan nada tak percayanya. Pasalnya, Jungkook muncul dalam sebuah MV yang dia klik tadi.

Dia terdiam, memikirkan apa yang baru saja dia lihat. Bahkan kepalanya sampai sakit saat kilasan-kilasan ingatan yang sama dengan apa yang baru saja dia lihat.

"Jadi..." Syifa menutup mulutnya tak percaya. Pasalnya selama ini pria yang selalu menemaninya itu merupakan seorang member dari grup terkenal dari negeri gingseng tersebut.

Syifa masih berpikir soal bagaimana dia bisa mengenal Jungkook. Apalagi pria itu merupakan public figure dan Syifa yakin dia tak mungkin berteman dengan Jungkook. Itu terlalu mustahil menurutnya.



Jungkook merasa terkejut saat tiba-tiba saja Jimin menyenggol lengannya dengan siku.

"Kenapa kau melamun?" tanya Jimin yang membuat Jungkook menggeleng dengan segera. "Lalu apa yang kau pikirkan? bukankah kita harus fokus sekarang?"

Jungkook menghela napasnya lalu memutuskan untuk meneguk botol air mineral yang berada di bawah kursinya.

"Hyung, aku hanya sedikit khawatir soal beberapa hal," jelas Jungkook yang kemudian membuat Jimin menggeser kursi yang dia duduki agar dia bisa lebih dekat dengan Jungkook.

"Kau mengkhawatirkan soal apa?"

"Aku hanya takut sesuatu terjadi."

Jungkook ingin sekali mengatakan jika dia takut seseorang melihatnya pergi ke hotel bersama Syifa dan juga manager hyung. Tapi dia terlalu takut untuk mengatakannya. Dia yakin Jimin akan mengatakan pada Jungkook untuk mengantar Syifa kepada keluarganya atau yang lebih mudah adalah pada duta luar negeri Indonesia agar Syifa bisa dipulangkan.

Jimin hanya tersenyum kemudian mengusap pelan bahu Jungkook. "Jangan terlalu memikirkannya, aku tidak ingin kau stres."

*
*
*

Syifa saat ini masih asyik dengan ponselnya, berselancar mencari informasi sebanyak mungkin mengenai Jungkook. Dia sungguh masih tak percaya jika Jungkook yang selalu menemaninya itu memang Jungkook yang dikenal dunia. Dia pikir Jungkook adalah seorang direktur perusahaan hingga dia perlu diantar manager kemanapun.

Ting Tong!

Syifa langsung menoleh ke arah pintu, bertanya-tanya siapa yang saat ini datang. Namun saat Jungkook terlintas dalam pikiranya, dia langsung meletakan ponselnya dan berlari menuju pintu.

Jungkook tersenyum sambil menunjukan dua bungkusan yang ada di tangannya. Meskipun dia sedang menggunakan masker, Syifa bisa tahu jika pria itu tengah tersenyum sekarang.

"Kau pasti belum makan sekarang. Kenapa kau tidak menghubungiku agar aku bisa mengirimkan makanan untukmu?" tanya Jungkook sambil menyajikan makanan yang dia bawa ke atas meja. Namun kemudian atensinya beralih karena Syifa tak kunjung bicara. "Aera..."

Syifa yang saat ini melamun di dekat pintu langsung saja menoleh ke arah Jungkook. Dia kemudian tersenyum dan menghampiri Jungkook dengan segera.

"Aku juga belum makan, jadi ayo kita makan bersama," jelas Jungkook yang kemudian duduk sambil memegang sumpitnya. Syifa yakin Jungkook memang sangat kelaparan sekarang. Bahkan Jungkook langsung menyantap makanannya dengan segera.

Paper Hearts✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang