#29 Useless

136 21 25
                                    

"Kau yang mengatakan semuanya pada Tzuyu?" tanya Jungkook tanpa sedikitpun menatap Taehyung. "Satu hal yang pasti, kenapa terus mencampuri urusanku?"

"Kookie, aku hanya berpikir jika Tzuyu—"

"Sebelumnya Syifa lalu sekarang Tzuyu. Sebenarnya kau ingin apa?" tanya Jungkook yang mulai tersulut emosi. Namun hal itu justru membuat dadanya terasa sakit. Tulang rusuknya masih belum pulih hingga saat ini.

"Aku melakukannya demi dirimu, Kookie," jelas Taehyung yang hanya membuat Jungkook berdecih.

"Demi diriku? kau malah membuat semuanya berantakan," ujar Jungkook sambil berusaha menahan amarah dan rasa sakit yang semakin dia rasakan di dadanya.

"Yak! kenapa kalian berdua bertengkar lagi?" tanya Namjoon yang hanya membuat Jungkook dan Taehyung saling melempar tatapan penuh amarah mereka. "Bisakah kalian menyelesaikannya dengan baik-baik?"

"Tidak bisa. Dia membuatku kehilangan orang penting dalam hidupku," ujar Jungkook sambil memalingkan wajahnya. "Dia membuat Tzuyu pergi. Aku curiga dia tak suka jika aku bahagia."

Taehyung hampir meluapkan amarahnya namun Seokjin dengan cepat menahannya. "Taehyung-ah."  Seokjin menggeleng pelan, membuat Taehyung akhirnya memilih pergi dari sana.

Namjoon menghela napasnya. Ini sungguh bukan yang pertama kali terjadi. Tapi dia yakin ini akan jadi pertengkaran paling parah yang terjadi diantara mereka.

Dia akui jika Jungkook benar soal Taehyung yang terlalu ikut campur. Apalagi sampai membuat Tzuyu benar-benar pergi dari Jungkook. Setelah ini dia merasa harus menjaga Jungkook 24 jam atau mungkin saja pria itu akan mencoba untuk mengakhiri hidupnya.

"Kookie-ya," panggil Namjoon yang tak membuat Jungkook berbalik.

"Aku ingin sendiri, tolong tinggalkan aku," dingin Jungkook yang membuat Seokjin dan Namjoon saling tatap.

"Tapi Kookie, kau bi—"

"Aku janji tidak akan melukai diriku sendiri."

"Kau yakin?" tanya Seokjin yang membuat Jungkook kini berbalik.

"Jika aku melakukannya, aku pastikan bukan hanya sebuah percobaan karena aku sungguh akan melakukannya."

Mendengar penjelasan Jungkook tentunya membuat Namjoon sedikit frustasi. Dia yakin Jungkook sudah memikirkan cara bagaimana untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Terlebih saat ini dia ingin sendiri di sana.

"Kookie-ya, mengakhiri hidupmu bukanlah jalan keluarnya. Kami menyayangimu, Army juga. Kau akan membuat banyak orang menangis," ujar Seokjin yang membuat Jungkook menaikan salah satu sudut bibirnya.

"Itu hanya sebuah ungkapan. Mereka akan menangis sebentar lalu menemukan idola baru."

"Kookie—"

"Aku merasa jika aku tak berguna. Aku membuat banyak orang berada dalam masalah." Jungkook mulai menangis sambil meremas rambutnya, membuat Seokjin dengan segera memeluknya. "Bahkan konser kita batal karena aku."

"Kookie, tenanglah, kau tidak boleh seperti ini."

"Aku tak akan merepotkan lagi."






Tzuyu berjalan dengan tatapan kosongnya. Dia tak peduli meskipun keadaannya benar-benar berantakan sekarang.

Dia duduk di trotoar lalu menghembuskan napasnya. "Entah kenapa tapi aku tak bisa membencimu sebesar apapun kesalahan yang kau lakukan. Ya, aku memang sangat bodoh karena tak menyadari semuanya dari awal."

Tzuyu beranjak lalu mempercepat langkahnya menuju dorm. Niatnya untuk berlatih benar-benar tak ada. Dia hanya ingin tidur untuk melupakan apapun yang terjadi hari ini.

Paper Hearts✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang