#chapter 12

1.3K 193 73
                                    

Ale Pov

"Sore seperti ini jalan sudah pasti macet parah Sha"ucapku memecahkan keheningan di dalam mobil

Aku melihat dia seperti sedang mengamati keadaan jalanan dari kaca mobil.

"Iyah,Jakarta kan selalu seperti itu"balas Sha

Dan kembali rasa canggung menyerang kepada kami,aku ingin banyak bicara padanya,namun sekali lagi,aku takut tidak bisa mengontrol emosiku,aku takut hilang kendali dan memaksa atas perasaanku ini.

"Aku sangat kagum dengan Mika,dia wanita yang sangat baik,dia begitu besar mencintai Ralle dan kamu"ungkap Sha

Beberapa detik aku terdiam,memikirkan respon apa yang harus aku berikan untuk pernyataan Sha kali ini.

"Aku tahu"balasku singkat

"Jadi aku mohon,cintai dia,cintai Mika dan lupakan aku"ucap Sha

Aku menatapnya tajam,mobilku masih terjebak di tengah-tengah kemacetan,dan itu situasi yang sangat baik untuk aku gunakan bicara pada Sha.

"Sudah aku coba,dan ternyata aku gagal"balasku

"Sekarang kamu sudah kembali,apa aku harus tetap berjuang keras lagi untuk mencintai dia?tidak bisa Sha!aku sudah kalah"lanjutku

"Lalu untuk apa kamu menikahi dia jika perasaanmu masih utuh milikku?"tanya Sha dengan intonasi yang cukup tinggi

"Kamu egois Ale!kamu tidak bisa mempermainkan perasaan kami,aku dan Mika sama-sama wanita"lanjutnya

"Iyah,aku mengakui jika aku salah,karena sudah terburu-buru mengambil keputusan untuk menikah dengan Mika"balasku

"Saat itu aku hanya memikirkan Ralle,dia membutuhkan figure Ibu"lanjutku

"Itu salahmu!!"ucap Sha

Aku menelan salivaku,tenggorokanku terasa sangat kering,jantungku berdetak sangat kencang.

"Aku akan menceraikan Mika,dan menikahi kamu"ungkapku

Sha menghadapku,kedua manik matanya tajam menatapku.

"Kamu jangan gila!!aku tidak pernah menerimamu kembali Ale"balas Sha

"Mustahil!!!"kataku tidak mau mengalah

"Terserah jika kamu mau menceraikan Mika,tapi jangan berharap lebih aku akan menerimamu,hubungan kita sudah selesai,hanya ada Ralle di antara kita sebagai penghubung"balas Sha lagi

"Kenapa kamu keras kepala hah?disini kamu juga mempermainkan perasaanku"kataku marah

Tubuh Sha berjingkat karena kaget mendengar suaraku,dan aku melihat Sha akan membuka pintu mobil,sebelum itu terjadi aku segera mengunci secara otomatis.

"Aku mau keluar!!"bentak Sha

"Dan aku tidak mengizinkan"balasku

Vanesha Pov

Dalam perjalanan Ale mengantarku pulang,kami berdebat hingga pertengkaran kecil terjadi.

Aku tidak tahu langkah apa yang harus aku pilih saat ini,aku sudah siap melepas Ale,mengikhlaskan dia untuk Mika,dan siap membuka hati untuk orang lain.

Tapi di sisi lain,Ale benar-benar ingin memperjuangkan aku kembali,dan perasaanku untuknya masih ada,aku tidak bisa bohong perihal ini.

"Rumahku masih 30 menit lagi Le"ucapku ketika melihat Ale berbelok melewati jalur yang bukan jalur menuju rumah.

"Aku lapar setelah bertengkar denganmu"balasnya

Ale sudah memarkirkan mobilnya di sebuah restoran mewah,"Ayo turun"ucapnya

"Aku tidak lapar,aku tetap disini saja"balasku

Kruyuukkk!!

"Masih mau berbohong lagi denganku hmm?"tanya Ale

Sialan!!perutku tidak bisa diajak kerjasama,kenapa harus mengeluarkan suara menjijikan di waktu yang tidak tepat seperti ini?

Ale sudah turun,aku melihat dia memutari mobil,lalu dia membuka pintu mobil untukku,"Ayo turun"ucapnya

Aku masih enggan bergerak,"Ale kamu apa-apaan sih?"tanyaku saat dia mencoba melepas sabuk pengaman yang masih mengikat tubuhku di mobil.

"Ayo turun"ucapnya lagi

Akhirnya dengan terpaksa aku mengikuti keinginannya,turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam restoran.

***

Setelah hampir satu jam kami makan,akhirnya sekarang mobil Ale sudah masuk ke dalam halaman rumah Oma.

"Terimakasih"ucapku

"Sama-sama"

Ale mencekal tanganku,kedua mata kami bertemu,rasanya tubuhku merinding di tatap Ale seperti saat ini.

"Sudah sampai,aku mau turun"ucapku

Namun Ale semakin mempererat tangannya di jemariku.

"Ehh"

Ale mencondongkan tubuhnya,tentu saja aku terkejut,aku sudah menahan dadanya,namun Ale tetap memaksa "I love you Mamanya Naralle"bisik Ale di telinga kananku

Sungguh!tubuhku seperti terhempas dari ketinggian,Ale membisikan kata-kata yang sudah sangat lama sekali ingin aku dengar darinya.

Cup!!

Ale berhasil mencium Pipiku hingga meninggalkan sedikit jejak basah disana,tentu saja ini membuatku salah tingkah.

Kali ini Ale melakukannya sangat lembut,tidak seperti malam itu,jadi aku tidak bisa menghindar apalagi berontak,Ale menempelkan bibirnya diatas bibirku,dia mengecup beberapa kali hingga aku terbuai,aku sedikit membuka bibirku,seolah mempersilahkan Ale untuk berbuat sesuatu yang lebih.

Kali ini Ale melakukannya sangat lembut,tidak seperti malam itu,jadi aku tidak bisa menghindar apalagi berontak,Ale menempelkan bibirnya diatas bibirku,dia mengecup beberapa kali hingga aku terbuai,aku sedikit membuka bibirku,seolah mempersilahkan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga aku ingat senyum dari Mika,aku langsung mendorong dada Ale.

"Kamu gila Ale!!"umpatku

"Kamu menikmatinya"balas Ale

Wajahku mungkin sudah merah padam akibat ulah yang di buat oleh Ale,selemah itukah perasaanku?

#tbc,,
Good Naight,,
Have a nice dream,,

Love In AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang