#chapter 32

1.4K 195 42
                                    

Ale pov

Wanita baik tetap akan menjadi baik,sehingga dia bisa membuat seorang pria menyesal karena di tinggal pergi atau meninggalkan.

Dan begitulah penilaianku terhadap Sha,dia baik!meskipun awal kedatangannya kembali pada hidupku untuk balas dendam,tapi lihatlah?sekarang dia justru menjadi pemeran yang paling menyedihkan.

"Kita berpisah saja Ka"ucapku

"Maksud kamu?"tanya Mika dengan sorot mata tajam,menunjukan sisi amarahnya padaku

"Iyah,kita bercerai saja,rumah tangga kita akan sangat sulit jika dari kita sama-sama mempertahankan"jawabku

"Lebih tepatnya hanya aku yang mempertahankan,sedangkan kamu ingin melepaskan"balas Mika

Aku menggeleng pelan,"Tidak,aku juga ingin mempertahankan,tapi semakin aku mempertahankan,aku justru melukaimu"ucapku

"Setelah kita pisah,apa kamu ingin menikahi Nara?"tanya Mika

Aku menghela nafas panjang,"Hubungan aku dan dia sudah tidak bisa di harapkan Mika"jawabku

"Dia sudah milik Omara"lanjutku

"Lalu untuk apa kamu ingin pernikahan kita selesai?"tanya Mika penuh emosi,dia menangis,suaranya bergetar,intonasi suara meninggi

"Karena percuma,Aku tidak mencintaimu,semakin lama kamu hidup denganku,akan semakin lama kamu menderita Ka"jawabku

"Apa kamu tidak ingin mencari kebahagiaanmu?"lanjutku bertanya

"Kebahagiaanku itu kamu Ale"jawab Mika

Aku memejamkan kedua mataku,merenungi setiap kata dari Mika,dia begitu menyedihkan,tapi di lain sisi Mika juga sangat egois.

"Papi,Mami"

Aku terkejut dengan suara itu,itu suara Ralle,ini sudah sangat larut,bahkan sudah tengah malam,kenapa bisa dia bangun?

"Ralle"ucapku bersamaan dengan Mika

"Papi sama Mami kenapa?kalian berantem?"tanya Ralle

Aku segera mendekati putriku,menggendongnya dalam pelukanku.

"Anak Papi kenapa bangun sih?"tanyaku sembari mencium pipinya

"Aku mimpi buruk,aku mimpi Aunty peri pergi"jawab Ralle

Aku menatap Mika,dia masih menangis,lalu aku berjalan menuju kamar putriku,aku tidak ingin Ralle melihat kondisi Mika seperti sekarang ini.

"Pap,Mami kenapa?"tanya Ralle

"Bobog lagi yaa"balasku sembari membaringkan Ralle pada ranjangnya

"Mami kenapa Pap?kenapa Mami menangis?Papi marah sama Mami?"tanya Ralle

"Tidak sayang"jawabku

"Mami selalu marah kalo aku tanya soal Aunty,apa dia menangis karena Aunty?Aunty kan orang baik pap,kenapa Mami marah sama Aunty?"tanya Ralle

Aku tidak tahu harus memberi jawaban seperti apa?ternyata selama ini Ralle juga merasa tersakiti,aku tidak menyalahkan Mika,ini kesalahanku yang dari awal tidak jujur dengannya.

"Aunty kenapa lama tidak datang ke sini?"tanya Ralle

"Sudah malam sayang,kamu bobog yaa"jawabku

"Papi sama Mami kenapa sih?kenapa selalu menghindar jika aku tanya soal Aunty?"tanya Ralle

Kedua matanya berkaca-kaca,bibir mungilnya sudah menunjukkan jika dia sedang menahan tangisan.

Aku memeluk Ralle,membawanya kedalam pelukanku,mencium pucuk kepalanya berharap Ralle tidak menangis.

Love In AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang