#chapter 25

1.3K 206 66
                                    

Sha Pov

"Aku harus pulang"ucapku setelah telfon dari Oma terputus

"Ralle belum tidur"balas Ale

Aku terdiam sejenak,benar!putriku belum tidur,itu artinya aku akan sulit untuk pulang sekarang.

"Hah!!"

Aku terkejut ketika kedua mataku melihat tanda merah di leher Ale,segila itu kami berciuman tadi??

Aku terkejut ketika kedua mataku melihat tanda merah di leher Ale,segila itu kami berciuman tadi??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau turun,lepas"ucapku

Ale menahanku,padahal saat ini aku ingin lari ke depan kaca dan melihat keadaan leherku.

"Tidak ingin di teruskan?"tanya Ale dengan santai,tangan kananku melayang untuk memukul kepalanya.

"Auwww"

"Jangan gila!!"balasku lalu segera beranjak dan turun dari pangkuan Ale.

Kedua mataku membulat saat melihat keadaan leherku,ternyata lebih parah dari Ale,sialan!!!dia berhasil membuat tanda lebih banyak dari yang aku buat.

"Apa di kamarmu ada foundation?"tanyaku

"Benda apa itu?"balas Ale

Aku mengacak pinggang,benar-benar di ujung frustasi saat ini.

"Izinkan aku masuk ke dalam kamarmu,aku hanya ingin meminta foundation milik istrimu"kataku

Ale tersenyum,"tidur di kamarku juga tidak apa-apa"balas Ale

"Orang gila"umpatku

Tawa Ale pecah,dan aku segera menghajarnya dengan sebuah bantal,rasanya aku ingin meracuni Papinya Ralle dengan sianida,sialan!!!

"Becanda Sha,ampuuuun!!"kata Ale

Ale Pov

Aku memperhatikan setiap gerak gerik wanita di depanku,entahlah dia sedang sibuk mengoleskan sesuatu di lehernya.

"Oh ternyata fungsi dari benda ini untuk menutupi bekas ci-"

"Okey,aku diam!"lanjutku

Kalimatku belum selesai,namun aku segera diam karena Sha menatapku sangat tajam.

"Jangan lakukan ini lagi Ale"ucap Sha

"Melakukan apa?"tanyaku

"Seperti tadi,itu sangat berbahaya"jawab Sha

"Makanya rebut aku dari Mika,biar kita bisa melakukan hal tadi tanpa bahaya"balasku

"Ciih,,sok tampan sekali kamu!"gerutu Sha

"Aku memang tampan,dan kamu sering mengakuinya dulu"bisikku

Sha segera keluar dari kamarku,aku pun menyusulnya,"kamu mau kemana?"tanyaku

"Bertemu Ralle dan pamit padanya"jawab Sha

"Dia ada di kamarnya"balasku

Langkah Sha terhenti,lalu dia berbalik arah menuju kamar Ralle,aku tersenyum lagi melihat tingkah lucu wanitaku itu,dia salting,padahal dia sendiri yang mengatakan jika kami bukan Abg lagi.

                                   ***

Ralle belum tidur,dia masih asyik bermain lego bersama sang suster,wajahnya tampak sangat serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ralle belum tidur,dia masih asyik bermain lego bersama sang suster,wajahnya tampak sangat serius.

"Ralle"

"Aunty"

Putriku segera mengabaikan mainannya,dia langsung fokus dengan Sha.

"Aunty mau pamit pulang,sudah malam"ucap Sha lembut

Wajah Ralle seketika terlihat sedih,sesuai tebakanku,dia tidak akan membiarkan Sha pulang begitu saja,apalagi tidak ada Mika di sisinya.

"Baguussss,tahan aunty peri mu nak"batinku berkata

"Mami tidak di rumah,kenapa kamu harus pulang secepat ini?dari tadi kamu sibuk berbincang dgn Papi,kita belum bermain bersama,kamu hanya membantuku menyelesaikan tugas sekolah"ucap Ralle

Aku tersenyum,merasa dewi fortuna sedang memihak padaku kali ini.

"Kamu kenal Oma kan?dia sudah menungguku di rumah,kasihan dia kalau aku di sini lama-lama"balas Sha mencoba merayu putrinya

"Aku mau ikut kamu"kata Ralle tanpa ragu

Mataku jelas saja terbelalak saat ini,"menginap di rumahku?"tanya Sha

Ralle mengangguk,lalu dia berlari mendekatiku,memelukku dengen wajah menyedihkan.

"Pap,boleh yaa aku menginap di rumah aunty?"

Aku bingung,sungguh!!!seharusnya Ralle menahan Sha agar tidak pulang,kenapa sekarang justru dia yang ingin pergi bersama Ibu kandungnya?

"Malam ini saja,please!!"

"Izinkan Ralle menginap di rumahku yaa?aku janji!!besok aku yang akan mengantar dia ke sekolah,lalu pulangnya juga aku jamin ke rumah ini lagi"ucap Sha memohon

Di depan mataku ada dua perempuan yang wajahnya hampir mirip,mereka sedang memohon kepadaku dengan wajah sendu.

"Hhuufff,,okey baiklah,aku izinkan untuk malam ini"balasku

Sha dan Ralle bertepuk tangan,lalu keduanya berpelukan,aku tertawa kecil melihat tingkah Ibu dan anak ini.

                                   ***

"Pap,aku mohon jangan bilang ke Mami"ucap Ralle saat aku menggendongnya menuju ke halaman rumah

Sha berjalan di sampingku dengan membawa tas milik Ralle.

"Bilang apa?"tanyaku

"Malam ini aku menginap di rumahnya aunty peri"jawab Ralle

Aku sedikit bingung,namun selanjutnya aku mengerti,"iyah Papi tidak akan bicara dengan Mami"balasku

"Aku tidak ingin membuat Mami sedih,akhir-akhir ini sebelum Mami pergi keluar negeri,dia suka murung jika aku memuji aunty peri di depannya"kata Ralle

Aku mengangguk,lalu aku memperhatikan Sha,dia terlihat tidak nyaman setelah mendengar penuturan Ralle.

"Mungkin kamu terlalu berlebihan memuji aunty peri di depan Mami sayang"kataku

"Aku hanya ingin berkata jujur,dan semua yg aku katakan pada Mami itu benar Pap"balas Ralle tidak mau kalah dariku.

"Lain kali jangan di ulangi lagi yaa?jangan membuat Mamimu bersedih,aku tidak ingin dia melarangku berteman denganmu"kata Sha

"Apa kamu sedih jika kita tidak berteman?"tanya Ralle

Sha mengangguk cepat,"Pujianku untukmu akan aku simpan sendiri,tidak akan aku ceritakan lagi pada Mami"ungkap Ralle

Aku tertawa,di sisi lain aku juga merasa terharu,Ralle persis dengan Sha dalam berfikir,dan itu sebuah kebanggaan untukku.

#tbc,,,
Selamat malam,selamat membaca dan semoga terhibur,lemesin dulu jantungnya selama Mami Mika diluar negeri wkwkwk,,,

Jangan lupa Vote dan Koment!terimakasih,,,

Love In AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang