#chapter 47

1.1K 196 20
                                    

Ale Pov

Ini kali pertama aku bertemu dengan Kak Rifat dan istrinya Sisy,beliau orang yang hangat,sama seperti Ny.Yasmin,pantas saja Sha bisa sedekat itu dengan semua anggota keluarganya.

Yasmin,pantas saja Sha bisa sedekat itu dengan semua anggota keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jangan sungkan-sungkan Ale,makan yang banyak"ucap Kak Rifat

"Iyah kak,ini juga sudah banyak kok"jawabku

"Ralle tidak tambah?"tanya Kak Rifat

Ralle menggeleng pelan,kata Sha dia belum tidur seharian ini,terlalu asik bermain dengan kedua putranya Kak Rifat.

"Kamu ngantuk yaa?"tanya Kak Rifat lagi pada Ralle

"Tidak kok"jawab Ralle singkat

Semua tersenyum,"habiskan terus kamu langsung tidur yaa"ucap Sha pada Ralle

"Anakmu,eh maksudku anak kalian sangat pintar sekali"puji Kak Sissy

Aku dan Sha saling bertukar pandang,merasa aneh ketika Kak Sissy menyebut Ralle anak kami berdua,tapi di antara kami tidak ada ikatan pernikahan.

"Mam"

"Hah,iyah"

"Makanku sudah yaa?perutku rasanya sudah penuh"keluh Ralle

"Kurang sedikit lagi Ralle,habiskan dong,nanti nasinya nangis gimana?"balas Sha

"Biar mam bantu suapin yaa?"lanjut Sha

Ralle menggeleng,dia menutup bibirnya,menolak suapan dari Mamanya.

"Yaudah,Mama habiskan makanan ini dulu,lalu Mama temenin kamu tidur"ucap Sha

"Iyah mam"balas Ralle

Sha Pov

"Ralle sudah tidur?"tanya Ale ketika aku datang menghampirinya di ruang tengah

"Sudah"jawabku singkat

"Omara akan menikah,apa kamu sedih?"tanya Ale

Aku tertawa pelan,"pertanyaan kamu lucu"balasku

"Yaa siapa tahu kamu sedih,best friend,support system atau apalah itu akan menikah dengan wanita lain"ucap Ale

"Untuk apa sedih?seneng dong lihat Omara sebentar lagi akan menikah,dia akan bahagia bersama wanita pilihannya"balasku

"Kamu tidak cemburu?"tanya Ale

"Kamu kenapa sih?"balasku

"Tidak apa-apa"kata Ale

"Aneh deh"gerutuku

"Sha"

"Hmm"

"Hubungan kita-"

"Ale"potongku,sekarang aku tahu arah pembicaraan Ale kemana?

"Kita akan stuck disini saja hmm??"tanya Ale,wajahnya lebih dekat denganku,mungkin jarak wajah kami hanya 30 senti saja

"Kamu baru beberapa bulan bercerai dengan Mika,d-dan itu-"

"11 bulan Sha,sudah hampir setahun aku dan Mika berpisah,semua orang juga tahu perpisahan di antara kami baik-baik saja Sha,bahkan orang juga sudah tahu kalau Ralle itu anak kamu,anak kita"potong Ale

Aku mengambil nafas cukup dalam,banyak alasan kenapa aku belum berani mengambil langkah lebih berani tentang hubungan aku dan Ale.

Jika hanya berpusat pada Ralle,tentu saja aku dan Ale bisa cepat menikah,tetapi aku ingin meyakinkan diriku lagi dan lagi,tidak hanya sekali saja.

"Ale dengerin penjelasan aku yaa"ucapku

Ale menganggukkan kepala dalam diam,tangannya erat menggenggan tanganku.

"Di setiap harinya kita belajar untuk tumbuh dan berkembang,kegagalan ada bukan untuk membuat kita merasa tertinggal atau bersedih,kegagalan ada untuk membuat kita sama-sama tahu,kalau kita sedang berusaha mencapai tujuan"ungkapku

Ale mengangguk dan aku tersenyum,"Yaa memang tidak semuanya langsung sampai di titik tujuannya dengan mudah,tapi tidak mudah bukan berarti tidak bisa kan?"tanyaku

"Iyah,lalu?"balas Ale

"Yaa kita jalani apa yang sekarang ada,kita sama-sama meyakinkan diri kita masing-masing,belajar lagi menjadi orang tua yang baik untuk Ralle,beberapa bulan yang lalu,aku,kamu dan Mika sudah membuat kekacauan di hidup Ralle"ungkapku

"Waktu setahun tidak cukup untuk kita mendewasakan diri kita Ale,PR kita sangat banyak"lanjutku lagi

Ale mengangguk,mencium telapak tanganku berulang kali.

"Aku tahu,tapi setidaknya beri aku kepastian Sha"ucap Ale

"Kepastian?"tanyaku

Ale menganggukkan kepala,"Kepastian yang seperti apa?"tanyaku lagi

"Kedekatan kita,kerjasama kita untuk mengurus Ralle masih kurang?itu belum membuat kamu yakin kalau ak-aku-"

Kalimatku menggantung begitu saja,rasanya sulit sekali aku melanjutkan kalimat ini,bukan sulit tapi sedikit malu.

"Kamu apa?"tanya Ale dengan senyum di bibirnya

"Sudah malam,pulanglah"balasku

"Tidak,kalimat kamu tadi belum selesai"kata Ale

"Kamu kenapa sih Le"balasku

"Kamu yang kenapa?kenapa wajahmu merah begitu hmm?"tanya Ale menggodaku

"Aleeeee"

Ale tertawa,dan aku mencoba membungkam bibirnya dengan telapak tanganku.

#tbc,,,
Part ini sangat pendek,semoga bisa memuaskan ekspetasi kalian yang meronta-ronta.

Aku pun sama!sedang berjuang jaga mood,gimana caranya cerita ini selesai dengan baik,gak gantung dan buat lapak WP angker.

So please!!
Nikmati yang ada,syukuri sajian hari ini,sama-sama kasih energi positif biar bisa saling menguntungkan,terimakasih!!!
Good naight,have a nive dream,,,

Love In AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang