#chapter 19

1.2K 213 58
                                    

Ale Pov

"Kita temui Ayahmu bersama"ucapku ketika Naila sudah pergi meninggalkan kami berdua

"Tidak"

Aku memicingkan kedua mataku,sungguh aku tidak bisa menebak isi hati seorang wanita,terutama Sha!

Kadang dia jinak,kadang juga bersikap dingin seolah tidak membutuhkan aku,padahal aku tahu apa yang sekarang dia fikirkan.

"Jangan ikut campur urusan keluargaku Ale!kepalaku rasanya mau pecah mendengarmu berbicara dari tadi,hubungan kita,Mika,Ralle,lalu sekarang?Naila dan Ayah"ungkapnya

"Kita hadapi bersama"balasku

Sha menggeleng cepat,"bukan ide yang bagus"kata Sha

"Aku mau pulang"lanjutnya

Aku pun mengangguk,mungkin pembicaraan kami hari ini sudah cukup,Sha perlu istirahat.

"Urusan Ayahmu menjadi urusanku juga Sha"ucapku sekali lagi sebelum dia masuk ke dalam mobil.

"Aku pulang"balasnya

Aku menganggukkan kepala,"hati-hati di jalan"kataku mengusap pucuk kepalanya

Aku tahu bagaimana sikap Naila dan Mamanya pada Sha,dulu semasa kami berpacaran,Sha sering menggunakan kendaraan umum untuk datang ke kampus,sedangkan Naila?dia justru memakai motor padahal masih SMA.

Terakhir aku bertemu Ayahnya mungkin saat aku mencari Sha,sehari setelah aku membaca surat karangan yang dibuat oleh Mamaku.

Keadaan beliau masih sehat,bahkan beliau masih bisa menamparku berulang kali waktu itu.

Sha Pov

"Tolong kamu nanti datang ke alamat ini,cari informasi atas nama Bpk.Agung Mulia yaa"ucapku pada salah satu sopir yang bekerja di rumah Oma

"Siap Nona"balasnya

"Lihat juga keadaan beliau,jika memang sakit parah,kamu langsung bawa ke rumah sakit,tapi jika beliau tidak mau,jangan di paksa"ucapku lagi

"Iyah Non"

"Terimakasih"

Lalu aku segera masuk ke dalam rumah,di ruang tengah aku melihat Oma sedang membaca buku,aku mendekati beliau,memeluk dan bergelanyut manja pada sosoknya yang sudah sepuh.

"Kamu kenapa hmm?"tanya Oma

"Hanya ingin manja-manjaan sama Oma"jawabku

"Kamu itu yaa"balas Oma dengan mengusap pipiku

"Kata Sissy,Omara masih di Malaysia,kemungkinan dia akan ke Indonesia"lanjut Oma

"Iyah,Sha sudah tahu kok Oma,dia sudah mengabari beberapa hari yang lalu"balasku

"Menikahlah dengan Omara"ucap Oma

"Omaaaa iih"

"Mara baik"

"Aku tahu,tapi aku sudah nyaman bersahabat dengah dia"

"Apa salahnya menikah dengan sahabat sendiri?"

"Omaaaaaaa"

Oma tertawa,beliau memang sangat suka menggodaku,kadang hanya melihat senyum dari Oma saja,sudah membuat bebanku hilang.

Ale Pov

"Sudah malam,Aunty peri pasti sudah tidur"ucap Mika menenangkan Ralle

Entahlah tiba-tiba dia tantrum,menangis karena ingin bertemu dengan Sha.

Entahlah tiba-tiba dia tantrum,menangis karena ingin bertemu dengan Sha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aunty Peri pap"

"Besok nak,ini sudah malam"balasku

"Iyah sayang,janji!besok Mami akan antar kamu bertemu dengan Aunty peri"

Aku membawa Ralle dalam gendonganku,sepertinya malam ini aku harus menidurkan dia dengan cara seperti ini.

"Kamu ke kamar saja,istirahat yaa"ucapku pada Mika

"Iyah sayang"balas Mika dengan mencium pipiku,lalu mengusap pelan pucuk kepala Ralle.

Beberapa menit kemudian,aku fikir Ralle sudah tertidur,ternyata belum.

"Sudah malam,kenapa tidak tidur?"tanyaku

"Aunty peri sudah tidur yaa pap?"balasnya

"Iyah,kan sudah larut malam,langit saja sudah gelap"jawabku

"Aku rindu sekali dengan dia,apa dia tidak merindukan aku?"tanyanya

"Emmmsss dia merindukanmu,hanya saja dia sibuk,jadi tidak ada waktu menemuimu"jawabku

"Dia kan sudah dewasa,sudah bisa naik mobil,harusnya ada waktu untuk bertemu denganku"ungkap Ralle

Aku tersenyum,celotehannya dia seperti sudah dewasa,"Pap"

"Hmm"

"Papi tidak suka sama Aunty peri?"tanya Ralle

"Suka"jawabku

"Aku juga suka"balasnya dengan tersenyum

Aku ikut tersenyum,lalu mencium pipinya,"tidur yaa?sudah malam sekali nak"ucapku

Ralle mengangguk,lalu kedua matanya terpejam,aku memberi usapan di sekitar kening hingga rambut,agar dia cepat tertidur.

                                    ***

"Kenapa belum tidur?"tanyaku saat masuk ke dalam kamar

"Kenapa aku sedih yaa melihat Ralle menangis karena merindukan Nara"ucapnya

Aku terdiam,jadi sekarang Mika sudah mulai merasa tidak nyaman dengan kedekatan Ralle dan Sha.

"Itu wajar,dia kan anak kecil"balasku

"Justru tidak wajar sayang,Ralle masih kecil,tapi dia bisa bereaksi sampai tantrum begitu hanya karna merindukan sosok yang baru dia kenal"ucap Mika

"Selama aku berlibur apa pernah Ralle menangis merindukan aku sampai tantrum seperti tadi?tidak pernah kan?"tanya Mika

"Itu hanya perasaanmu saja"jawabku

"Ayo tidur"lanjutku

Mika mengangguk,lalu dia berbaring menyusulku,detik berikutnya dia memelukku untuk tidur.

Kedua mataku terpejam,namun pikiranku masih berkecamuk,memikirkan Sha,Ayahnya,Ralle dan Mika.

#tbc,,,
Masih ada yang koment next gue sleding di sepertiga malam!!sehari update 3x,udah kek orang minum obat,masih kurang aja!!hari ini 4x,masih bilang next??ooohh mungkin kamu masih cucunya kaum Nabi Musa.

Have a nice dream,,,

Love In AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang