#chapter 50

1.3K 189 15
                                    

Ale Pov

"Mungkin saat ini bukan lagi tentang kita yang saling menaruh rasa,tapi bisa jadi ini tentang semesta yang juga jatuh hati pada kita Sha"ucapku

Sha tersenyum,tangannya terulur menyentuh rahangku.

"Kamu percaya dengan yang namanya kebetulan tidak?"tanyaku

"Tidak"jawabnya

Aku memandang wajahnya di ruangan kamarku dengan pencahayaan dari lampu tidur saja.

"Kan semuanya sudah diatur sama Tuhan"lanjutnya

"Anaknya memang religius banget yaa?"kataku

"Loh??kan memang benar begitu"balas Sha

"Kalau tidak diatur sama Tuhan,tidak mungkin kita bisa bertemu lagi,yaa walaupun dengan cara yang tidak benar sih"lanjutnya lagi

"Bukan tidak benar Sha,tapi memang tidak wajar dan kurang tepat"ucapku

"Yang penting bisa saling memanfaatkanlah"lanjutku

"Manfaatin apa?"tanya Sha

"Manfaatin waktu yang sekarang ada,malam ini rasanya aku ingin begadang lagi,tidak ingin tidur"jawabku

"Untuk?"tanya Sha

"Lihatin wajah kamu semalaman sampai pagi"jawabku

"Resek"balas Sha dengan mencubit perutku

Aku tertawa,lalu tangan Sha segera menutup mulutku.

"Ralle nanti bangun lagi"katanya

Aku mengangguk,tadi dia sudah bangun,terbangun karena ada suara petir,padahal aku dan Mamanya sedang asik berciuman.

Aku beranjak,melepas kaos pendekku dan menggantinya dengan kaos lengan panjang,malam ini sangat dingin,hujan juga masih turun meskipun tinggal rintik tidak sederas beberapa jam yang lalu.

Aku beranjak,melepas kaos pendekku dan menggantinya dengan kaos lengan panjang,malam ini sangat dingin,hujan juga masih turun meskipun tinggal rintik tidak sederas beberapa jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku sayang kamu"ungkap Sha dengan memelukku dari arah belakang,aku tersenyum,menyambut pelukannya.

"Aku lebih sayang kamu"balasku

"Tidur yuk"ajaknya

"Disini kan?"tanyaku

Sha tersenyum,lalu menganggukkan kepala,aku mencium pelipisnya berulang kali.

Malam ini kami tidur bertiga,diatas ranjang yang sama,aku,Sha dan Ralle yang berada di tengah-tengah kami.

Sha Pov

Ralle terlihat sangat senang pagi ini,karena tidak hanya aku yang mengantarnya ke sekolah,melainkan Papi nya juga ikut mengantar.

Biasanya aku dan Ale berbagi tugas,aku yang mengantar Ralle dan dia yang menjemput Ralle ketika pulang sekolah.

"Papi sama Mama kerja dulu,kamu baik-baik di sekolah"ucap Ale berpesan pada Ralle

"Iyah pap"balasnya

"Nanti siapa yang menjemputku?"tanya Ralle

Aku dan Sha saling berpandangan,"Mam" "Papi" ucap kami bersamaan

"Kalian kenapa?"tanya Ralle

"Aku senang,tadi malam aku bisa tidur bersama kalian,kita sarapan bersama,terus Mam juga bantu pasangin dasi ke Papi,mengantarku ke sekolah bersama dan sekarang kalian berebut menjemputku"lanjut Ralle

"Aku mau setiap hari seperti ini"katanya

"Iyah,sebentar lagi rutinitas kita akan bersama-sama terus dan selamanya"balas Ale tanpa ragu

Aku hanya diam,tidak bergeming di tempatku berdiri saat ini,aku belum menerima lamarannya,tapi saat ini aku sedang memikirkannya.

"Aku masuk ke dalam yaa"ucap Ralle

"Iyah,good luck my little princess"balas Ale

Aku tersenyum,Ralle berjalan dengan melambaikan tangan pada kami,aku dan Ale pun membalas lambaian tangan putri kami.

                                     ***

Dalam perjalanan menuju kantor,kami sudah terjebak macet,meskipun sudah di berlakukan ganjil genap,namun tetap saja tidak begitu memberi efek jalanan terlihat longgar sedikitpun.

"Nanti biar Ralle aku yang menjemput,lalu kita bisa makan siang bersama,apa kamu setuju?"tanya Ale memecah keheningan di antara kami

"Iyah"jawabku

"Kamu kenapa?are you okey?"tanya Ale

"Tidak apa-apa,rasanya aneh,seperti mimpi,bagaimana bisa Tuhan memberi alur cerita dalam hidup kita seperti ini?"balasku

"Kan katamu semua tidak ada yang kebetulan,sudah di rencanakan sama Tuhan"jawab Ale

"Iyah,tapi kenapa begitu rumit?"tanyaku

"Tapi indah bukan?"balas Ale bertanya padaku

"Banyak memakan korban"kataku lirih

"Sha please!jangan mulai dengan rasa bersalahmu itu lagi"balas Ale

"Mika sudah bahagia"lanjutnya lagi

Aku mengangguk,apa yang di katakan Ale memang tidak semuanya salah,dia juga benar,mau sampai kapan aku selalu merasa bersalah seperti ini?

"Sekarang hanya ada aku,kamu dan Ralle,kamu mengertikan?"tanya Ale

Aku menganggukkan kepala,Ale meraih tangan kananku,dia mencium punggung telapak tanganku berulang kali sebelum mobil di depan kami berjalan.

#tbc,,,
Have a nice dream,,,,

Love In AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang