#chapter 16

1.3K 208 90
                                    

Sha Pov

Akhirnya siang ini semua urusan pekerjaan selesai,aku sedikit lega,saat Ale mengajak makan siang,ponselku masuk sebuah notifikasi,dan aku tersenyum ketika melihat nama Omara berada di layar ponselku.

Dia memberiku kabar,jika saat ini sedang berada di Malaysia,di rumah saudaranya,kemungkinan besar Omara akan berkunjung ke Indonesia,tentu saja aku sangat senang,sahabat baikku akan datang.

"Pesan dari siapa?"tanya Ale

"Hah?"

"Balas pesan dari siapa?"tanyanya di ulangi lagi

"Bukan siapa-siapa"jawabku

Menurutku Ale tidak harus tahu siapa Omara saat ini,toh hubungan yang kami jalani ini tidak tahu arahnya akan dibawa kemana?

Bisa saja,apa yang kami lakukan saat ini hanya perasaan sesaat,mengobati luka di masalalu yang belum tentu berakhir harus bersama lagi.

Tuhan maha membolak-balikkan hati bukan?jika besok Ale memilih kembali pada Mika,ah maksudku dia menginginkan berjuang dan mempertahankan Mika,maka aku harus terima,aku harus mengalah,posisiku hanya bersifat sesaat,bukan yang utama.

"Ale!kamu apa-apaan sih?"tanyaku ketika Ale merebut ponsel dari tanganku.

"Lanjutkan makannya,aku tidak suka melihat seseorang makan tapi malah asik dengan gadget"balasnya

Kesal sudah pasti,tapi percuma juga aku melawan,perutku masih belum sepenuhnya terisi,tidak memiliki tenaga untuk berdebat dengan Ale saat ini.

"Aku ke toilet dulu"ucapnya

Aku hanya diam,aku tahu alasannya ke toilet untuk apa?dia hanya ingin membuka ponselku,saat Ale merebutnya,dia tidak langsung membuka,melainkan menyimpan ponselku di dalam saku celananya.

Hari pertama sampai di Bandung,Ale langsung men-setting ponselku agar sidik jarinya juga bisa terverifikasi di ponselku,jelas saja dia akan dengan mudah membuka isi ponselku.

Ale Pov

"Omara?"gumamku

Jadi Sha tersenyum bahagia hanya karena mendapat pesan dari seorang Omara?siapa dia?

Aku tidak tahu siapa dia?mengenal pun tidak,tapi rasanya aku tidak nyaman bahkan aku tidak suka dengan pria ini,tidak ada pesan romantis layaknya seorang kekasih memang,tapi tetap saja aku cemburu.

Beberapa menit di dalam toilet,aku segera kembali ke meja makan,disana Sha sedang menikmati cake lava dengan coklat yang meleleh.

"Sudah selesai buka ponselku?"tanyanya

Aku hanya berdehem sembari duduk kembali di kursi.

"Di ponselku banyak data penting soal perusahaan,kamu tidak berencana mengambil file data kan?"lanjutnya lagi bertanya

Sungguh!rasanya aku ingin marah,sikap Sha benar-benar menyebalkan.

"Ini,dalam berkarier aku tidak pernah bermain curang"balasku sembari memberikan ponselnya.

Sha segera mengambil ponsel dari tanganku dengan wajah kesal yang ia tahan di depanku.

"Siapa Omara?"tanyaku

Aku sudah tidak bisa menahannya lagi untuk tahu siapa Omara?ada hubungan apa dia dengan pria itu?

"Bukan siapa-siapa"jawab Sha

"Oh ya?tapi kamu terlihat bahagia sekali tahu Omara akan ke Indonesia"balasku

"Cake lava ku menjadi pahit karena kamu sudah mengacaukan mood ku"ungkap Sha

Love In AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang