#chapter 52

1.2K 198 29
                                    

Ale Pov

Yang tidak akan pernah di mengerti adalah kecewa datang tanpa permisi,katanya pada orang lain alasannya hadir,namun nyatanya?adalah diri yang menciptakan kesempatan untuk muncul di kuasai rasa.

"Aku tidak menyangka jika kamu akan menikah secepat ini"ucapku pada Mika

"Aku juga tidak percaya,tapi dia bisa meyakinkan aku"balas Mika

"Lalu kamu bagaimana?apa masih belum berhasil meyakinkan Nara?"lanjut Mika bertanya padaku

Aku dan Sha saling bertukar pandang,saat ini kami sedang makan siang bersama,Ralle bersama Ghea sang sekretaris di meja lain.

"Sepertinya begitu,aku tidak sehebat suamimu"jawabku dengan sedikit tertawa

Sha memukul lenganku,Mika tersenyum melihat kami.

"Ayolah,,,Ralle juga butuh orang tua yang bahagia,tidak hanya butuh orang tua yang hebat saja"kata Mika

"Do'akan kami yaa Ka"balas Sha

Aku mengulum senyum,entahlah mendengar jawaban dari Sha,seolah-olah itu sebagai jawaban jika dia sedang meminta restu pada mantan istriku.

"Kamu mau rokok?"tawar Mika padaku

Tentu saja Sha terkejut melihat Mika menyodorkan sebungkus rokok padaku yang dia ambil dari dalam tasnya,sedangkan aku?aku biasa saja,karena aku sudah tahu jika Mika memang merokok,meskipun dia tidak pernah melakukannya di depanku atau Ralle.

"Ada Ralle Ka"balasku

Seketika Mika mematikan korek api yang sudah menyala di tangannya.

"Oh my good!!aku lupa"kata Mika

"Sorry"lanjutnya

Aku tersenyum,sedangkan Sha masih diam tak bergeming sama sekali.Aku memang merokok,tapi tidak pernah aku merokok di dalam rumah saat ada Ralle.

"Apa sekarang kamu jadi pecandu berat dari zat nikotin?"tanyaku

Mika mengangguk tanpa ragu,"Italy terlalu dingin,aku butuh sesuatu yang hangat untuk membakar tubuhku Le,dan disana memang sudah sangat wajar ketika seorang wanita merokok"jawab Mika

Aku mengangguk mengerti,dulu aku sempat menegur Mika ketika aku mendapati sebuah video dia sedang merokok bersama teman-temannya,tapi hanya sebatas menegur tanpa ada niatan untuk melarangnya.

"Apa yang kamu lakukan selama di Italy?"tanyaku

"Banyak,aku tetap melakukan travelling ke beberapa negara,aku mengembangkan bisnisku disana,dan aku sudah bisa memiliki beberapa store Le"jawab Mika

"Oh ya?"balasku bersamaan dengan Sha

"Iyah,kamu pasti akan menyesal telah menceraikan aku"kata Mika bergurau

Aku tertawa,begitu juga dengan Sha dan Mika,sungguh kami bertiga layaknya sahabat dekat yang lama tidak berjumpa.

"Nara"

"Iyah"

"Apa setelah ini aku boleh mengajak Ralle?"tanya Mika

"Tentu saja Ka,aku pasti mengizinkanmu"jawab Sha

"Boleh aku ajak dia bermalam di rumah orang tuaku?"tanya Mika lagi

"Iyah boleh"jawab Sha

"Thank you"balas Mika

Sha mengangguk,lalu Ghea datang ke meja kami,dia memberitahukan jika Ralle meminta seporsi eskrim lagi.

"Ralle,sudah yaa?jangan makan eskrim lagi"kata Sha

"Satu mangkuk kecil lagi yaa mam?"rayu Ralle

"Kamu sudah makan eskrim banyak loh nak,nanti perutmu sakit"balas Sha

Aku mendekati Ralle,mencoba membantu Sha untuk memberi pengertian pada putri kami.

"Mau ikut Papi?"tanyaku

"Kemana?"

"Disana ada kolam ikan,kita kasih makan ikan disana,bagaimana?"tawarku

Ralle terlihat berfikir sejenak,detik kemudian dia merentangkan kedua tangannya,memintaku untuk menggendong tubuhnya,aku tersenyum lalu segera membawa putriku kedalam gendonganku.

Aku mengedipkan mata pada Sha,memberi isyarat bahwa Ralle tidak apa-apa,selanjutnya aku berjalan ke sebuah taman di Restoran ini.

Sha Pov

Terkadang seseorang bukan tidak ingin membuka lembaran baru.Hanya saja,ia masih memiliki urusan yang belum selesai dengan masa lalunya.

Masalalu ada bukan untuk aku takuti,atau membuat lajuku berhenti,apalagi membuatku berandai-andai untuk mengulangi segalanya.

Masalalu ada untuk membuatku bertumbuh dan belajar,agar tidak mengulangi kesalahan yang sama,masalalu ada untuk membuatku bergerak maju dan membuka lembaran baru.

"Kamu baru pulang?"tanya Oma

"Iyah Oma"jawabku dengan mencium punggung telapak tangannya,lalu mencium kedua pipinya.

"Ralle bersama Papinya?kok dia tidak bersamamu?"tanya Oma

"Oh dia bersama Maminya"jawabku

"Mika pulang Oma"lanjutku memberitahu

"Oh ya?"

Oma terkejut,sama seperti aku dan Ale,Mika benar-benar sukses membuat kejutan.

"Dia sudah menikah,dan akan mengadakan pesta pernikahannya disini"ucapku

"Syukurlah,sampaikan pada dia,Oma turut bahagia"kata Oma

"Iyah Oma"balasku

Lalu Oma menangkup wajahku,beliau terlihat tersenyum menatapku.

"Mika sudah menikah,Omara juga akan menikah,sekarang tinggal kamu,jemput kebahagiaanmu,katakan pada Ale,jika kamu sudah siap memulai sesuatu yang baru dalam hidup"ucap Oma

Aku tersenyum,benarkah begitu?

"Ale sudah melamarku"ungkapku lirih

"Lalu?"

"Aku belum memberi jawaban,aku hanya mengatakan jika aku sangat menyayangi dia"

Oma memelukku,aku mendengar suara tawa kecil dari wanita yang sangat aku hormati ini.

"Menikahlah dengan Ale,tapi ada satu syarat"kata Oma

"S-syarat?syarat apa?"tanyaku penasaran

"Jangan tinggalkan Oma yang sudah tua ini"jawab Oma

Aku tersenyum,bagaimana mungkin aku meninggalkan Oma?sehari tidak memeluknya saja aku rasa tidak bisa.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan Oma"ucapku sembari kembali menghambur memeluknya.

Hari ini aku mendapat dukungan dari dua orang,Mika dan Oma,semoga setelah ini aku yakin untuk mengatakan pada Ale,jika aku sudah siap menerima lamarannya.

#tbc,,,
Have a nice dream,,,
Semoga tidak bosan dan tidak menemukan titik jenuh dari cerita ini,terimakasih.

Love In AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang