#chapter 28

1.1K 210 39
                                    

Sha Pov

Teeet,,,tteeeettt!!!

"Shiiit"

Aku benar-benar muak dengan jalanan ibu kota,bisa-bisanya sepagi ini sudah macet hingga mobilku berjalan layaknya siput yang lambat dalam bergerak.

Beberapa jam yang lalu Mika memberi kabar,jika Ralle masuk rumah sakit,dia mengalami dehidrasi dan demam tinggi,seketika itu juga aku langsung lari ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajah dan membersihkan area mulutku.

Lalu memakai hoodi dan menyambar kunci mobil,aku tidak sempat pamit kepada Oma dan Omara,aku hanya menitipkan pesan pada salah satu asisten rumah tangga.

                                     ***

Aku berlari menyusuri lorong Rumah Sakit,mencari ruang gajah,dimana ruangan Ralle berada.

"Ralle"

"Aunty peri"

Nafasku tersenggal-senggal akibat lari,aku tidak memperdulikan keadaanku sekarang bagaimana?aku segera mendeketi putriku tanpa memperdulikan Ale dan Mika di sisinya.

Tangan kecilnya terdapat infus,itu pasti sangat menyakitkan untuk dia,wajahnya terlihat tirus dengan bibir mungilnya yang sangat pucat.

"Sayang-"

"Apa kamu datang kesini untuk menangisiku?"potong Ralle bertanya

Oh Tuhan!aku segera menyeka air mataku,rasanya sangat menyakitkan sekali melihat putriku dalam keadaan sakit.

"Kenapa bisa sakit?"tanyaku

Ralle diam,dia menatap Ale dan Mika bergantian,aku pun mengikuti arah pandangnya,hingga aku bertemu dengan manik mata Ale yang begitu tajam.

"Beberapa hari ini dia tidak mau makan,hanya minum susu dan tidak mau minum air putih Nara"jawab Mika

Aku menganggukkan kepala,lalu aku mencium kening putriku,masih terasa demam.

"Aku keluar dulu yaa?"ucap Ale

"Kamu mau kemana sayang?"tanya Mika

"Cari angin sebentar"jawab Ale

Dari ekor mataku,aku bisa melihat sosoknya keluar,saat ini aku ingin fokus pada Ralle,aku tidak perduli bagaimana sikap Ale padaku.

"Aunty,apa kabarmu baik?"tanya Ralle

Aku tertegun sejenak,"iyah,aku baik"jawabku

"Kamu jangan nakal lagi yaa?harus makan,minum air putih yang banyak"lanjutku

"Aku juga ingin makan,tapi beberapa hari ini aku sangat tidak berselera melihat nasi"balas Ralle

Mika mendekat pada kami,"sekarang kamu tahu kan?apa yang Mami khawatirkan kalau kamu tidak mau makan nasi?"tanya Mika

Ralle mengangguk,"aku minta maaf Mam,aku membuatmu bersedih"jawab Ralle

"Jangan di ulangi lagi yaa?"kata Mika

"Iyah"jawab Ralle

Ale Pov

Aku tidak bisa mencega ketika Mika menghubungi Sha,memberitahu keadaan Ralle yang sedang lemah.

Dengan wajah panik tercampur rasa cemas,Mika menghubungi Sha berulang kali,mungkin panggilan ke 4 baru ada jawaban dari Sha.

Mika memang sangat baik,pantas jika Sha tidak ingin melukai perasaannya,namun aku juga tidak bisa berpura-pura seperti ini terus menerus,berpura-pura jika setiap hari aku masih belajar mencintai Mika,itu sangat mustahil,bukankah cara kerja hati itu tidak bisa dikendalikan dengan logika yang waras?

Aku sudah berhenti belajar mencintai Mika sejak Sha datang dalam kehidupanku lagi,iyah!sejak itu hatiku sudah tidak bisa diajak berkompromi,tapi nama Mika masih tersimpan dalam ruangan kecil hatiku,bukan sebagai sosok yang aku utamakan,dia tersimpan sebagai sahabat atau keluarga saja,tidak spesial.

"Kamu disini?"tanya Mika

"Hai,ada apa?"balasku

Mika menatap meja kecil di depanku,"baru sebentar perasaan,kenapa bisa menghabiskan rokok sebanyak ini?"tanya Mika

Aku memperhatikan asbak yang ada diatas meja,sudah ada dua putung rokok disana,dan sekarang?masih sisa setengah yang aku pegang untukku nikmati.

"Rokoknya enak,rasanya manis"jawabku

"Tapi tidak baik untuk kesehatanmu"kata Mika

"Iyah aku tahu"balasku

Terjadi keheningan diantara kami beberapa detik,"Ralle?"

Aku dan Mika tertawa bersama,ketika kami menyebut nama Ralle secara bersamaan.

"Dia sedang bersama Aunty peri nya"ucap Mika

Aku memperhatikan wajah Mika,"kenapa kamu tinggal?"tanyaku

"Nara seperti obat untuk Ralle,wajah Ralle sangat cerah ketika sudah bertemu dengan Nara"jawab Mika

"Apa kamu sedih?"tanyaku

"Harusnya tidak,tapi aku harus jujur padamu,aku sangat sedih sekarang"jawab Mika

"Ralle anak kecil,dan Nara teman baiknya,anak kecil ketika sakit lalu bertemu dengan teman baiknya pasti dia akan merasa senang"ucapku menenangkan Mika

Mika mengangguk pelan,"tapi perasaanku berkata lain"ungkap Mika lirih

Aku terkejut,namun detik selanjutnya aku menghisap rokok untuk menghilangkan rasa keterkejutanku di depan Mika.

"Nara dan Ralle,seperti Ibu dan Anak"lanjut Mika

"Mata Ralle sangat mirip dengan Nara"

"Ka-"

"Apa aku berlebihan?apa ini hanya perasaanku saja?"potong Mika

Aku tidak tahu harus bersikap bagaimana?yang jelas saat ini otakku sedang bekerja keras,berfikir untuk menenangkan Mika.

"Apa Nara seseorang yang ada di dalam masalalumu?"tanya Mika

Kedua mata kami bertemu,saling menatap tajam,Mika sedang mencari kebohongan sedangkan aku?aku sedang berusaha meyakinkan Mika.

#tbc,,,
Happy readyng guys,,,
Selamat mabok daging,mabok sate,mabok rendang,mabok bakso,tapi jangan mabok cinta wkwkwk,,,

Love In AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang