#chapter 46

1.2K 197 33
                                    

Sha Pov

Tanpa sadar kita sering menaruh percaya dan ekspetasi begitu besar kepada orang-orang yang berada di dekat kita.Bukan sekedar dekat dengan jarak,namun memang dekat yang lebih dari itu.

Lalu kemudian,ketika mereka tidak bisa memenuhi ekspetasi itu,kita kecewa luar biasa,dan memilih tidak lagi percaya pada banyak hal dalam hidup ini.

Padahal namanya manusia tidak bisa selalu di harapkan,sesempurna apapun mereka,tetap akan ada celah untuk menjadi kurang dan mengecewakan.

Dan saat ini aku ingin mengatakan pada siapa saja,berbaik hatilah pada dirimu sendiri sebelum akhirnya mengerti bila orang-orang di dekatmu perlu di jaga dengan baik.

"Aku pergi yaa?"ucap Mika

Aku hanya mengangguk,rasanya tenggorokanku tercekat,aku sulit untuk mengeluarkan suara,air mataku sudah menetes sejak beberapa menit aku sampai di Bandara.

"Aku akan sering pulang ke Indonesia Nara"lanjut Mika

Dan lagi,aku menganggukkan kepala,tanganku berulang kali menghapus air mata.

"Terimakasih untuk semuanya"ucap Mika lagi

Kali ini aku merengkuh tubuhnya,aku memeluk erat Mika,jika boleh jujur!Mika adalah sahabat pertamaku di dunia ini,dari dulu bahkan saat aku kuliah,aku tidak pernah memiliki sahabat,aku berteman dengan siapapun yang mau menerimaku,jadi wajar bukan?jika saat ini aku menangis kehilangan sahabat?

"Jaga dirimu disana,aku pasti akan merindukanmu Ka"ucapku lirih

"Pasti,pasti aku akan jaga diri dengan baik di sana"balas Mika

"I really miss you"lanjutnya

Hingga akhirnya pelukan kami terlepas,Mika berganti memeluk Ralle,dia tidak menangis,tapi aku tahu Ralle juga kehilangan Mika,wajahnya sendu,dia banyak diam,bahkan dari semalam dia sudah bertanya soal kepergian Mika ke Italy.

"Thank's Ka untuk semua kebaikanmu selama ini,kamu adikku yang paling baik"ucap Ale

Mika tersenyum dan mengangguk,"Iyah,sama-sama,3tahun ini aku bahagia hidup bersamamu"balas Mika

Lalu mereka berpelukan,seorang mantan suami istri yang berpisah karena kekacauan,namun akhirnya mereka bisa berdamai,saling menjaga dan bersaudara seperti sekarang.

"Aku pergi,bye-bye"ucap Mika

Dan beberapa menit kemudian tubuhnya tak terlihat,Mika benar-benar pergi,dia memilih Italy sebagai tempat tinggalnya saat ini.

"Ayo pulang"ucap Ale

Aku diam tak bergeming,rasanya aku telah melakukan kesalahan terlalu banyak pada hidup Mika,meskipun Mika berdalih dia juga melakukan kesalahan yang lebih fatal,faktanya perasaan salahku ini sangat sulit untuk di lupakan.

"Jadi seperti ini melakukan kejahatan pada orang yang baik?"tanyaku dalam hati

"Mam"

"Hah"

"Kita pulang"

"Iyah,kita pulang sekarang"

Akhirnya tanganku di genggam oleh Ralle,kami berbalik dan melangkah untuk pulang bersama Ale yang berjalan di sampingku.

"Mau kopi?"tawar Ale

"Disini?"tanyaku

Ale mengangguk,"Jangan disini"balasku

"Kenapa?"tanya Ale lagi

"Rasanya standar,harganya terlalu mahal,lebih baik diluar Bandara"jawabku

Love In AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang