Bab 23

1.2K 47 5
                                    

HARITH mengangkat tangannya tinggi. Arabella memejamkan matanya kerana dia tau dan dapat mengagak bahawa Harith akan melayangkan pelempang sulung di pipi mulusnya nanti.

Harith tersenyum kelat lalu menarik tubuh kenit Arabella itu je dalam pelukannya yang hangat itu.

Arabella membuka matanya perlahan-lahan setelah merasakan dirinya dipeluk oleh Harith dan bukannya dilempang. Bibirnya mula mengukir senyuman nipis.

" I'm sorry honey. Aku tak sengaja buat kau terasa hati. Lain kali kalau nak keluar, bagitau aku. Aku risau tau. " ubun-ubun kepala Arabella dikucup lembut.

" Sorry, my bad. Aku ego. " Arabella membalas pelukan Harith.

" Dah, jom tidur. Esok exam. Kau dah ulangkaji belum? " Soal Harith mendatar. Pelukan dileraikan, wajah Arabella ditilik.

" Aku selalu buat ulangkaji last minute kalau Sejarah. Sebab kalau last minute, Aku boleh tangkap apa yang aku hafal dan pelajari. " terang Arabella.

" Owhh, okaylah. Jom tidur. " Tubuh Arabella dipeluk dari belakang sambil tangan kanannya membelai rambut Arabella dengan penuh kasih sayang.

" Harith. " Arabella memalingkan badannya menghadap Harith .

" Yes, honey? " Soalnya lembut.

" Janganlah peluk ketat sangat, tak boleh bernafas. "

Harith tersengih lalu melonggarkan pelukannya.

" Nak tanya apa ni? Hm? "

" Kau pernah ada girlfriend ke? " Soal Arabella .

" Pernah, tapi tu zaman kolej tiga tahun lepaslah. Aku dah lupakan dah dia, dia tu kisah silam aku je. "

" Kenapa tanya? " Sambungnya lagi.

" Saja. Kau putus dengan dia sebab aku ke? " Soal Arabella polos "

" Honey, Aku putus dengan dia pun sebelum aku jumpa kau. Tiga tahun lepas pun aku belum kenal siapa kau. " Jelas Harith.

" Owhh. Okay ."

DUA MINGGU seterusnya, keputusan exam pun keluar. Semua berdebar menanti keputusan kedudukan dan purata peratusan markah mereka.

" Pray the best for you. Remember, I will by your side if you need me. Everything was happened is fate. You must accept it. " Pesan Harith lalu mengusap kepala Arabella.

" Okay, dah lah nanti orang nampak pula aku turun dari kereta kau ni. "

" Okay, salam "

" Perlu ke? "

" Perlu, honey. Ambik berkat sikit. " bibirnya mengukir senyuman melihat wajah cemberut Arabella.

" Cepatlah. " sedang Arabella tunduk, Harith menarik belakang kepalanya agar lebih dekat lalu mengucup perlahan dahi licin Arabella.

" Apa ni? Kata nak salam, ambik kesempatan betulah dia ni. Pergilah kerja sana, jangan nak ambik kesempatan je selalu. " omel Arabella lalu bergegas keluar dari kereta itu sebelum terjadi lebih daripada itu.

ARRABELLA duduk di tempat duduknya tersenyum melebar sehingga ke telinga.

Setelah mengucapkan selamat pagi, semua duduk di tempat masing-masing semula.

" Okay harini saya ingin menyerahkan kertas keputusan kedudukan kamu semua di dalam kelas dan purata exam kamu dua minggu lepas. " umum Cikgu Liya.

Cikguku, Suamiku Yang SAH! (EDITING)Where stories live. Discover now