"Si bocah, bawa cewek tuh!" Rezky berucap lantang, pada beberapa orang teman yang berada satu meja padanya.
"Cantik juga." Galang setuju.
Reno meyakinkan pandangannya, ia mengenali wanita yang sedang berjalan bersama dengan Yuda itu.
Tapi, siapa?
"Kenalin, ini Eca...," ucap Yuda memperkenalkan wanita di sampingnya, pada lima orang temannya yang tengah duduk.
"Si Duff?!" Rezky terkejut, ia menyakinkan pandangannya.
Mendengar teriakan Rezky itu, Reno mendongak kembali. Menatap wajah istrinya, yang sedang dirangkul pria lain dengan sangat intim.
"Reno," tegur Eca tanpa sadar, ketika melihat Reno tengah merangkul pinggang seorang wanita bayaran dengan bikin sexy yang dikenakan sang wanita itu.
Buk!
Tinjuan itu mendarat mulus di pipi Yuda, ia jatuh tersungkur.
"Lo apa-apaan, Ren!" teriak Yuda tidak mengerti.
Eca memegangi mulutnya, tidak berani bertindak. Amarah Reno membuatnya ketakutan, di satu sisi lagi ia kasihan dengan Yuda.
"Lo tahu, dia siapa?!" teriak Reno pada Yuda.
"Siapa?" Yuda bertanya datar. Rasa sakit di pipinya, benar-benar tidak main-main.
"Istri gue," tegas Reno penuh penekanan. Ia bangkit, lalu menarik tangan Eca dengan cepat ke luar dari club.
🐒
Reno mendorong paksa Eca masuk ke dalam mobilnya. Ia benar-benar tersulut emosi.
Bagaimana bisa istrinya meninggalkan rumah, hanya untuk bermain di club malam?
Lalu Sera bagaimana?
"Sera dimana?" tanya Reno tidak ramah.
"Sama Ken," jawab Eca jujur.
"Lo jadi ibu nggak becus banget sih, dasar bangsat!" umpat Reno pada Eca.
"Kayak Reno becus aja, jadi ayah buat Sera...," balas Eca terpotong saat Reno tiba-tiba melumat bibirnya.
Tanpa ampun dan sangat kasar, Reno meninggalkan banyak tanda kepemilikan di leher Eca.
"Ren, jangannn...." Eca mencoba mendorong dada Reno menjauh darinya.
"Eca nggak mau,"
"Gue nggak butuh persetujuan lo!" Reno melepaskan sabuk, dan baju kausnya.
Senjata Reno menggesek-gesek kemaluan Eca tidak beraturan. Secepat itu pula, Eca sudah basah dengan cairan kental itu.
Reno memasukan jari jemarinya pada lubang milik Eca, mengocoknya di dalam sana hingga Eca menjerit nikmat.
"Arghhhh, Ren.... Ahhh ahhh, fast!"
Reno mencubit gemas bibir kemaluan Eca, mengoreng lalu memutarinya acak.
Tubuh Eca menggelinjang hebat, dengan banyak cakaran yang ia berikan untuk punggung polos Reno.
Eca menahan junior milik Reno, meremas dua biji itu, membuat Reno tersenyum dengan suara desahan yang tertahan dari mulutnya.
"Arghhh, ahhh ahhh ahh...." Desahan yang keluar dari mulut Eca dan Reno kompak bersahutan, dengan suara dari genjotan tiap genjotan saat tubuh mereka menyatu.
Eca melingkarkan kakinya pada leher Reno, dengan posisi aneh seperti ini. Reno bisa leluasa menjilati kemaluan Eca yang tidak berbulu itu.
Lidah Reno bermain nakal pada bibir kemaluan Eca, Reno menjilatnya dengan nakal sambil sesekali menggitinya.
Eca meremas tangan dan rambut Reno bergantian.
Sex kali ini berbeda.
Reno tidak lagi memaksanya.
Semuanya mengalir begitu saja.
"Mendesah, Ca!!" titah Reno disertai erangan saat Eca memutar pentil susunya.
"Arghhh, arghhh, Ren, enak...." Eca mendesah tidak karuan, "Masukin Ren," kata Eca lagi sambil menatap senjata Reno dengan penuh minat.
Reno mengangkat tubuh Eca, memasukan senjatanya dengan cepat, lalu memaju mundurkannya dengan tempo yang dipercepat.
Suara desahan itu terdengar, bersama dengan peluh keringat bukti kenikmatan hubungan badan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLEEPING WITH SENIOR (COMPLETE)
RomanceBijak-bijak dalam memilih bahan bacaan! 🐒 "Kak, boleh minta nomor hapenya?" Eca. "Lo itu jelek, norak, dan nggak bergaya. Nggak punya kaca, ya lo?!" Reno. "Kalau nggak mau, nolak aja kali, Kak. Nggak usah pakai ngata-ngatain," Eca. "Gue ngata-ngata...