Tolong, ya, bagi yang mau baca ulang atau udah baca cerita lain sebelum ini, nggak usah spoiler.
-temenzone-
Cleirin memperhatikan laki-laki yang sedang berusaha memanjat tembok belakang sekolah dengan menggunakan bantuan kursi bekas.
"Gue gak bisa bayangin kalo jarum besinya kena pantat lo," Cleirin sedikit memiringkan kepala untuk melihat bokong dan juga besi yang bagian ujungnya lancip yang dipasang di bagian paling atas tembok.
"Ya makanya lo diem anjir biar gue bisa fokus," Maska merasa terganggu dengan Cleirin pasalnya gadis itu terus saja mengoceh.
"Eh tapi nanti bener ya lo jemput gue,"
"Iya, bacot ah, diem dulu."
Cleirin mengunci rapat mulutnya sambil terus memperhatikan Maska yang tampak berusaha keras agar tidak terkena bagian jarum besi.
"Gue dorong ya biar cepet, gregetan gue liat lo."
"Jangan! Ini emang harus hati-hati, kalo aset gue sampe kena kasihan bini gue nanti!"
Cleirin berdecih pelan, "kecil gitu."
Maska menoleh dengan kedua mata yang membulat, "perlu bukti? Mumpung lagi sepi."
"Mau kemana?"
"Ya cabut," jawab Maska tanpa melihat siapa yang baru saja bertanya.
Cleirin menoleh dan tampak syok melihat seorang pria yang merupakan guru BK berdiri tidak jauh dari mereka.
-temenzone-
"Pak, yang mau cabut itu dia!" Cleirin menunjuk Maska yang tampak tenang.
"Gak peduli mau siapa yang cabut siapa yang enggak, yang penting kalian berdua ada di belakang sekolah di saat jam belajar sedang berlangsung." Sang guru BK membulatkan mata.
"Ya ampun bapak! Bapak tadi liat sendiri kan yang naik-naik ke tembok itu Maska, liat kan? Saya anak baik mana mungkin cabut!" Cleirin masih membela diri.
"Kamu keluar di saat jam belajar sedang berlangsung, itu artinya kamu cabut, cabut dari kelas. Mau ngomong apalagi kamu?"
Cleirin terdiam.
"Tunggu di sini biar saya buatkan SPO untuk kalian berdua,"
Cleirin berdecak kemudian memukul lengan Maska.
"Apa sih? Lo mau nyalahin gue? Kan elu sendiri yang mau ikut-ikut ke belakang sekolah!"
Cleirin menghentakkan kaki dan mulai memutar otak bagaimana cara agar ibunya tidak tahu mengenai surat panggilan orang tua yang sebentar lagi akan diserahkan ke tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Zone? [COMPLETED]
Teen FictionCleirin dan Maska adalah tetangga, karena hal itu mereka menjadi berteman. Pertemanan mereka terus berlanjut sampai keduanya duduk di bangku sekolah menengah atas atau SMA. Kebersamaan mereka terus tercipta hingga salah satu di antara mereka mulai...