Entah sudah berapa lama Cleirin berdiri di balkon kamar dengan arah pandangan yang tertuju pada rumah Maska. Jangan ditanya lagi seberapa besar rasa bersalah dan penyesalan Cleirin pada Maska, yang jelas Cleirin sudah banyak menangis semenjak mengetahui jika kejadian beberapa hari yang lalu adalah ulah Tian.
Cleirin menjatuhkan sisi kepala di tangannya yang terlipat di atas pembatas balkon, arah pandangannya masih tertuju pada rumah Maska.
"Kak,"
Cleirin menoleh sejenak dan mendapati ibunya masuk.
"Nyesel?" Nia berdiri di sebelah Cleirin.
Tangis Cleirin kembali pecah, gadis itu menangis dengan keras.
"Mami baru aja tau dari tante Kinan. Perasaan Mami itu gak pernah salah, lebih bagus kakak jauhin Tian sekarang. Putusin Tian."
Cleirin melirik Nia seraya bertanya-tanya bagaimana bisa ibunya tahu jika dirinya dan Tian memiliki hubungan.
"Minta maaf sama Maska, tanpa Mami suruh seharusnya kakak ngerti." Nia menyentuh bahu Cleirin lalu keluar dari kamar anaknya.
-temenzone-
Maska memutuskan untuk pergi ke sekolah di hari pertama ujian dengan arm sling yang masih ia kenakan. Maska pergi ke sekolah memang ingin mengikuti ujian yang sudah dibuat khusus untuknya.
Biasanya soal dan jawaban ujian berbentuk esai namun karena tangan kanan Maska belum sembuh, soal ujian Maska dibuat menjadi pilihan berganda yang akan ia kerjakan memalui komputer dengan tangan kirinya.
Pilihan ujian dengan cara yang berbeda membuat Maska merasa puas, lagipula ia malas jika harus mengikuti ujian susulan.
Maska pergi ke sekolah dengan ditemani oleh Kinan, walaupun merasa berlebihan Maska tidak mempermasalahkannya ataupun merasa malu.
Maska pergi menemui teman-temannya yang berkumpul di depan ruang ujian sedangkan Kinan berada di kantor guru.
Melihat Maska datang banyak yang terkejut saat melihat keadaan Maska yang memakai arm sling, namun ada juga yang tampak biasa saja karena kabar soal Maska berkelahi sudah menyebar.
"Lah, sekolah lo?" Arjuna terkejut melihat Maska datang dengan wajah sumringah nya.
"Ya iyalah, emang yang lagi berdiri di depan lo siapa bego." Maska duduk di kursi berukuran panjang yang menghadap ke kelas.
"Lo cuma mau ngisi absen doang, kan?" Jaiz menatap Maska dengan penuh tanda tanya.
"Ngisi absen apaan, ya gue ujian lah. Tapi gue ujiannya pake komputer, tinggal klik-klik." Maska tersenyum senang seraya menggoyangkan tangan kirinya.
Senyum Maska memudar saat melihat Cleirin datang dari ujung koridor dan tengah menatapnya. Maska memutuskan untuk merubah posisi duduknya yang semula miring menjadi lurus ke depan.
Teman-teman Maska yang ikut sadar dengan kehadiran Cleirin saling tatap dan memalingkan wajah, mereka diam seiring Cleirin mendekat.
Cleirin meremas ponsel yang ia pegang dengan kedua tangan melihat Maska enggan untuk menatapnya lagi dan sudah kembali asyik dengan teman-teman laki-laki itu.
-temenzone-
"Maska!"
Maska yang baru keluar dari ruang komputer terpaksa berhenti melangkah dan berbalik ketika ada yang memanggilnya.
Diam-diam Maska menghela napas melihat Luna berlari mendekatinya.
"Ya ampun! Kamu kenapa? Kenapa kayak gini?" Luna menyentuh sejenak bagian lengan kanan Maska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Zone? [COMPLETED]
Teen FictionCleirin dan Maska adalah tetangga, karena hal itu mereka menjadi berteman. Pertemanan mereka terus berlanjut sampai keduanya duduk di bangku sekolah menengah atas atau SMA. Kebersamaan mereka terus tercipta hingga salah satu di antara mereka mulai...