"Ntar kalo misalnya lo emang jodoh gue, terus kita nikah, gue mau rumah atas nama gue ya." Cleirin menatap sejenak Maska yang duduk di hadapannya.
Kening Maska mengkerut mendengar ucapan Cleirin barusan, "kenapa harus nama lo? Kan belinya pake uang gue."
Kini tatapan Cleirin sepenuhnya tertuju pada Maska, "heh! Di mana-mana rumah tuh atas nama istri! Kayak rumah gue dibikin atas nama nyokap gue, rumah lo coba tanya atas nama siapa? Pasti nama tante Kinan kan?"
Maska diam sejenak, "iya sih nama nyokap gue."
"Ya udah," Cleirin meremas bungkus makanan dan membuangnya ke tempat sampah yang berada di sudut meja dapur.
"Lagian kalo lo ketauan selingkuh gue tinggal nendang lo keluar aja, gak pake bawa-bawa baju sama barang-barang lo karena nantinya bakal gue bakar. Peringatan mulai dari sekarang ya,"
Maska hanya diam dan tidak terkejut karena ia tahu bagaimana Cleirin.
"Terus kalo lo yang selingkuh?" Maska bertanya.
"Mana mungkin gue selingkuh, kalo kepincut sama laki-laki lain ya mungkin."
Tatapan Maska berubah sinis.
"Gak usah munafik, jujur lo. Kalo lo liat cewek bening, cakep, montok pasti lo kepincut, tergiur, jujur?" Cleirin mengacungkan telunjuk di depan wajah Maska.
"Iya sih. Berarti kalo gue liatin terus kepincut sama cewek yang lo sebutin tadi gak papa dong?"
"Gak boleh!" Jawab Cleirin dengan cepat.
"Gak jelas lo." Kata Maska seraya terkekeh kecil.
-temenzone-
"Berduaan kok di dapur sih?"
Maska dan Cleirin yang sedang duduk di mini bar menoleh pada Nia yang baru saja pulang.
"Pengen berduaan di kamar tapi udah gak dibolehin," ucap Maska sedikit menyindir ucapan Nia beberapa waktu yang lalu.
"Berduaan gak harus di kamar ya, Maska. Masih ada ruang keluarga, ruang tamu, gazebo, teras."
"Tapi kan lebih enak di kamar," balas Maska membuat Nia mendelikan mata sebelum minum.
"Gue mau ambil power bank dulu," Cleirin beranjak untuk pergi ke kamar meninggalkan Maska dan Nia di dapur.
"Tante, Clei boleh nikah muda gak?" Tanya Maska dan Nia yang sedang minum langsung terbatuk-batuk karena terkejut.
"Kenapa? Kalian mau nikah muda? Abis SMA mau nikah?" Nia menatap lekat Maska.
"Ya kalo tante ngizinin mau sih,"
"Yakin?"
Maska tersenyum, "tante ngizinin ya?"
Nia menggeleng, "enggak."
Senyum Maska memudar, "emang kenapa sih?"
"Kenapa?! Kamu sama Cleirin masih muda banget, untuk apa nikah?"
"Ya untuk hindari zina,"
Nia melempar Maska dengan tisu, "gak usah bawa-bawa zina."
"Kalian itu masih kecil kok udah sok-sokan mikir nikah,"
"Karena tante orang tua kan makanya tante ngomong Maska sama Clei masih kecil? Padahal mah di luar sana banyak tuh yang nikah muda,"
"Dan banyak yang gak bener, banyak yang cerai, banyak kasus-kasus KDRT karena belum bisa berpikir dewasa, belum bisa ngendaliin emosi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Zone? [COMPLETED]
Teen FictionCleirin dan Maska adalah tetangga, karena hal itu mereka menjadi berteman. Pertemanan mereka terus berlanjut sampai keduanya duduk di bangku sekolah menengah atas atau SMA. Kebersamaan mereka terus tercipta hingga salah satu di antara mereka mulai...