"Gila ya si Luna udah gue basmi muncul si Reina! Emang semua yang namanya ada huruf A nya ngeselin! Luna, Reina, Dinda, Pricilla, Nia... Eh Nia nama nyokap gue, tapi kadang emang ngeselin!" Cleirin duduk di kursinya dan menatap datar kursi Maska lalu menendangnya.
"Clei, Clei, cemburu kok diliatin banget sih?" Celetuk Dhefin yang duduk sendirian di belakangnya di mana laki-laki itu sedang asyik bermain game.
"Ya emang harus diliatin gila! Kalo gak gue liatin pasti lo-lo pada mikir gue sama Maska putus! Ih udah deh jangan ngomong lo, makin kesel gue." Cleirin mengambil ponselnya dan memainkannya dengan tubuh yang bersandar pada dinding kelas.
Cleirin mengirimkan pesan dan menunggu dengan tidak sabar balasan dari Maska, Cleirin terus mengirim pesan berharap Maska membaca dan membalasnya namun hal tersebut tidak kunjung terjadi. Cleirin pun beralih menghubungi Maska.
"Ke kelas sekarang! Gue belom makan!" Ucap Cleirin saat Maska menjawab telepon darinya.
"Tap..."
Tidak ingin mendengar ucapan Maska, Cleirin langsung memutuskan sambungan teleponnya dan memperhatikan ke arah pintu kelas berharap Maska cepat datang.
Lima menit kemudian, datang seorang laki-laki yang tengah berjalan ke arah Cleirin sambil membawa sesuatu dan meletak apa yang ia bawa di meja.
"Maska nyuruh gue kasih itu ke elo kalo emang lo belum makan,"
Mulut Cleirin terbuka memandangi plastik yang ternyata berisi makanan. Bukan itu yang Cleirin mau, Cleirin hanya menginginkan Maska datang.
"Kenapa bukan dia yang nganter?"
"Dia masih sibuk, udah ya gue balik."
"Eh tunggu, Darwin!" Pekik Cleirin membuat laki-laki itu menoleh ke belakang.
"Nama lo Darwin, kan? Bawa deh ini, kasih balik ke Maska." Cleirin menyodorkan plastik yang Darwin bawa untuknya.
"Tapi kata dia itu buat lo,"
"Bawa!" Cleirin memberikan paksa plastik tersebut dan Darwin pun keluar dari kelas.
Cleirin mendengus kesal karena yang ia inginkan hanya Maska.
"Bego, bagus makanannya buat gue."
Cleirin menutup mulut Dhefin yang sedari tadi ikut campur.
"Lah, kok balik lagi?" Tanya Cleirin saat melihat Darwin kembali ke kelas dan membawa plastik yang sama.
"Udah deh lo makan cepet, Maska tetep minta gue kasih ini ke lo." Darwin menaruh plastik yang ia bawa di meja karena memang Maska menyuruhnya untuk kembali dan memberi paksa makanan yang dibeli Maska untuk Cleirin.
"Gak mau, balikin ke dia!"
"Gak ah, ntar dia nyuruh gue kasih ke elo lagi. Capek gue mondar-mandir."
"Udeh sini-sini buat gue! Ribet lu," Dhefin yang merasa kesal dengan suara Cleirin hingga mengganggunya yang sedang bermain game merebut plastik yang Cleirin pegang, lagipula ia memang sedang lapar lantaran lebih memilih berada di kelas untuk bermain game.
Cleirin mengepalkan tangan melihat Darwin sudah pergi keluar dari kelas.
"Iiihhh!" Cleirin menarik rambut Dhefin membuat mulut Dhefin yang sudah siap memasukkan makanan terpaksa terhenti.
"Woi anjir! Sakit!" Seru Dhefin dengan kepalanya yang naik turun karena ulah Cleirin.
-temenzone-
Maska baru kembali ke kelas saat murid-murid mulai pulang, bahkan Maska sampai tidak masuk namun sudah meminta izin juga pada guru-guru yang masuk ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Zone? [COMPLETED]
Teen FictionCleirin dan Maska adalah tetangga, karena hal itu mereka menjadi berteman. Pertemanan mereka terus berlanjut sampai keduanya duduk di bangku sekolah menengah atas atau SMA. Kebersamaan mereka terus tercipta hingga salah satu di antara mereka mulai...