TEMENZONE'06

21.6K 3.1K 508
                                    

Cleirin bangun lebih dulu karena alarm pada ponselnya berdering sementara Maska tampak masih pulas tertidur di sebelahnya.

"Ka, bangun." Cleirin beralih duduk lalu mengikat asal rambutnya.

"Ka, sekolah." Cleirin mengguncang lengan Maska dengan tangannya dan Maska hanya meracau tidak jelas, matanya masih tertutup.

Cleirin kembali berbaring dengan dada Maska yang dijadikan sebagai bantalan kepalanya.

Maska menaruh tangannya di punggung Cleirin begitu ia merasakan Cleirin menjatuhkan kepala di dadanya.

"Maska! Cleirin! Bangun!"

Kedua mata Cleirin terbuka lebar karena suara ibunya, dengan malas Cleirin berjalan untuk membuka pintu.

Setelah pintu terbuka, Nia memperhatikan Cleirin dari atas sampai bawah lalu memeriksa bagian leher dan juga dada anak gadisnya.

"Ih, gak ada jejak ikan cupang." Ucap Cleirin saat ibunya memeriksa bagian lehernya.

"Sekolah, cepet siap-siap." Merasa tidak ada yang aneh pada Cleirin, Nia pun pergi.

-temenzone-

"Cleirin!"

Cleirin yang melewati kantor guru seraya membawa sebuah buku berhenti melangkah ketika namanya dipanggil.

Cleirin tersenyum lebar dan dengan cepat mendekati pak Tegar. "Udah siap aja nih kado buat saya,"

"Iya, daripada kamu neror saya terus, sibuk nyuruh saya bawa kado karena kamu lagi ulang tahun."

Cleirin tertawa, kado yang ia dapat bukan hanya dari pak Tegar saja, dari guru-guru lain juga ia dapatkan. Dari jauh-jauh hari Cleirin terus memberitahu guru-gurunya jika ia akan berulang tahun dan memaksa para guru untuk membawa hadiah dan ternyata para guru-guru tersebut benar-benar membawanya.

"Siapa-siapa aja guru yang udah kasih kamu kado selain saya?"

"Buanyak! Saya aja sampe gak bisa hitung. Eh, bapak gak mau kasih ucapan ke saya gitu?"

"Halah, ucapan saya sekalian sama kado itu." Pak Tegar pergi karena ia harus mengajar.

Cleirin tersenyum puas karena di hari ulang tahunnya ia banyak mendapatkan kado, baik dari teman bahkan guru-gurunya.

-temenzone-

Maska duduk di balkon dengan menggunakan teropong miliknya sewaktu ia masih kecil, diam-diam Maska memperhatikan Cleirin khususnya tamu laki-laki yang merupakan anak dari kepala sekolah mereka.

"Dih sok iya senyum lu, belom tau aja dia gimana kelakuan lo, Clei." Maska terus menggunakan teropongnya untuk memperhatikan orang-orang yang tampak saling berbicara dan melempar senyumnya.

"Cakep apaan, masih cakepan gue."

"Dek,"

Maska terlonjak kaget dan langsung menoleh ke belakang.

"Mama apaan sih,"

"Lho marah di panggil dek? Kan perjanjiannya jangan panggil kayak gitu di depan temen-temen kamu," Kinan melangkah mendekati Maska.

"Ngeliat apa?" Kinan memperhatikan ke arah rumah Cleirin.

"Lho itu siapa?"

"Kepsek sama anak istrinya," Maska kembali fokus dengan teropongnya.

"Anaknya ganteng ya,"

Maska menoleh dengan cepat.

"Ganteng, apa mau dijodohin sama Cleirin ya?"

Temen Zone? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang