"Maska, lo kenapa sih?" Luna terus berjalan mengikuti Maska.
"Ka, kenapa lo tiba-tiba jauhin gue?"
"Gue cuma lagi pengen sendiri, Lun." Balas Maska terus melangkah menuju kantin walaupun jam istirahat belum berlangsung.
"Pengen sendiri apaan sih? Jelas-jelas lo jauhin gue, telfon sama chat gue aja lo anggurin."
Maska tampak diam, setelah mengambil botol minuman dari showcase Maska duduk dan Luna masih tetap mengikuti.
"Lo marah sama gue?" Luna duduk di hadapan Maska.
Maska menggeleng seraya mulai meminum minumannya.
"Terus lo kenapa? Gak biasanya lo kayak gini ke gue, apa karena lo lagi marahan sama Cleirin?"
"Lo jujur,"
Luna mengerutkan dahi, "jujur apa?"
"Iya gue lagi jauhin lo karena gue curiga sama lo,"
"Curiga soal apa?"
"Soal chat yang dikirim ke Cleirin,"
Luna menyandarkan punggungnya dan untuk kali ini gadis itu diam.
"Kalo lo gak jujur mungkin gue bakal terus kayak gini, jauhin lo, cuek sama lo. Makanya gue minta lo buat jujur. Lo yang ngirim chat itu?"
"Bukan gue dan lo maksa gue buat jujur?"
Maska tertawa kecil, "jadi siapa? Terakhir HP gue ada di elo."
"Tapi bukan berarti gue yang ngirim, Maska."
"Kalo lo jujur gue gak bakal marah, tapi kalo lo gak mau jujur, sorry, gue gak mau deket sama lo lagi."
Luna menggeleng, "bukan gue."
"Ayo lah, apa susahnya buat jujur? Lo pikir gue gak tau lo sama Cleirin gak akur? Karena lo berdua gak akur ditambah HP gue sama lo, gue makin yakin kalo lo yang ngirim chat itu."
"Bukan gue, harus... Maska!" Luna berdiri karena Maska langsung pergi.
Luna tidak mengejar Maska dan hanya memperhatikan laki-laki itu pergi keluar dari kantin, kedua tangan Luna terkepal erat karena ia merasa begitu kesal soal kejadian barusan.
-temenzone-
Cleirin duduk di sebelah Tian yang tampak sibuk dengan buku-buku dan beberapa lembar kertas yang dipenuhi dengan coretan.
Cleirin sedang menemani Tian di perpustakaan umum untuk belajar, hanya Tian saja yang belajar dan Cleirin memilih untuk diam walaupun gadis itu sudah sangat bosan.
"Masih lama ya?"
"Kenapa? Kamu bosen?" Tanya Tian balik.
"Lumayan," Cleirin tertawa kecil.
"Aku kalo lagi belajar emang suka lama, gak suka di ganggu juga. Kalo kamu mau pulang ya udah,"
Cleirin merasa tidak enak dengan ucapan Tian barusan.
"Aku masih mau nemenin kamu kok,"
Tian tampak mengangguk kecil tanpa menoleh pada Cleirin sedikitpun.
Cleirin mencoba untuk lebih bersabar dan mengatasi rasa bosannya dengan memainkan ponselnya hingga pada akhirnya Cleirin merasa semakin bosan dan ingin segera pulang.
Cleirin tidak lagi memainkan ponselnya, pandangan Cleirin jatuh pada seorang laki-laki dan perempuan yang tengah memilih buku sambil tertawa dan sesekali sang laki-laki melontarkan kata kasar pada perempuan yang masih terus tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Zone? [COMPLETED]
Teen FictionCleirin dan Maska adalah tetangga, karena hal itu mereka menjadi berteman. Pertemanan mereka terus berlanjut sampai keduanya duduk di bangku sekolah menengah atas atau SMA. Kebersamaan mereka terus tercipta hingga salah satu di antara mereka mulai...