10

60 9 0
                                    

"Banyak orang yang hanya melihat sebuah masalah dari satu sudut pandang saja. mereka tidak tahu. jika mereka melihat masalah tersebut dari sudut pandang yang berbeda,mereka pasti akan menemukan kebenarannya."

- Amela

typo bertebaran gengs

happy reading

Masih dengan senyum yang menghiasi wajahnya, jari-jari mungil milik Amela mulai menari di atas keyboard handphone nya.

Amela
Lagi otw ke museum

Setelah mengirim pesan tersebut, gadis itu kembali melanjutkan aktivitasnya.

Ia kembali menatap ke luar jendela,merekam pemandangan yang ia lihat di dalam memorinya.

Sementara itu, Arya yang baru saja mendapat balasan dari Amela tak henti-hentinya menyunggingkan senyumannya.

"Selesai rapat,kita ke museum yah" katanya pada sang sekretaris kemudian kembali fokus pada pekerjaannya.


Entah sudah berapa banyak foto yang diambilnya, Amela masih enggan berhenti mengambil gambar beberapa pajangan yang ada di dalam museum.

Ia baru berhenti ketika mendapatkan telefon dari Arya.
Sambil tersenyum,ia mengangkat telefon tersebut.

"Halo"

"Senyumnya jangan manis-manis. Ntar digodain bule lho"

"Apaan sih kamu. Eh kok bisa tau kalau aku lagi senyum?"

"Ikatan batin mungkin"

"Ada-ada aja"

"Sekepo itu ya?"

"Nggak tuh. Siapa yang kepo? Aku kan cuman nanya "

"Nggak usah cemberut gitu mukanya",

"Ih, kok kamu tau sih?!"

"Yakin mau tau? Tadi katanya nggak kepo"

"Aku tutup yah?"

"Gitu aja ngambek,kamu. Yaudah, balik badan!"

"Balik badan gimana? Aku nggak ngerti"

"Ya balik badan Amel. Dibilangin balik badan malah bingung"

Memilih mengabaikan ocehan Arya, Amela membalikkan badannya dan langsung dikagetkan dengan keberadaan Arya yang berdiri tidak jauh dari dirinya.

"Ngapain bengong? Aku ganteng ya?"

"Ngomongnya kenapa di telfon? Kan aku di dekat kamu sekarang"

Arya tersenyum sambil melangkah menuju ke tempat Amela berdiri.

Setelah mematikan sambungan telepon, cowok itu mengelus rambut Amela.

"Sejak kapan kamu di sini?" Tanya Amela sambil terus memperhatikan Arya.

"Sejak kamu nggak berhenti motret isi museum ini" jawabnya enteng.

"Btw, kamu bisa imut juga ya mel? Aku suka kalau ngomongnya manja kayak tadi. Pen peluk jadinya" sambung Arya ketika mendapati Amela tak kunjung meresponnya.

"Apaan sih?" Jawab Amela dengan wajah yang sudah merona kemudian berbalik meninggalkan Arya yang mengejarnya sambil terkekeh.

"Kamu mau main kejar-kejaran? Nggak lapar emang?" Tanya Arya yang sudah berada di belakang Amela.

"Udahan dong ngambeknya. Kita makan yuk" katanya lagi namun masih belum berhasil membuat Amela berbalik ke arahnya.

Tanpa menjawab, Amela langsung beranjak ke luar dari museum meninggalkan Arya yang mengikutinya dengan menggelengkan kepala.

"Hey, mau makan apa?" Tanya Arya entah sudah keberapa kalinya namun tetap saja tidak mendapatkan jawaban dari Amela.

Gadis itu masih melihat-lihat buku menu tanpa memperdulikan Arya.

"Ok, aku samain aja kalo gitu" tambah cowok itu kemudian sibuk berbicara dengan pelayan.

Amela menutup buku menu kemudian meletakkannya di meja. Gadis itu masih canggung jika harus berbicara dengan Arya.

Sepertinya, ia baru sadar jika akhir-akhir ini, ia lebih sering berbicara dengan Arya menggunakan aku kamu.

"Masih mau diem-dieman?" Tanya Arya yang mulai jengah dengan keheningan yang diciptakan oleh Amela.

Masih bungkam, Amela hanya menatap ke luar jendela tanpa memperdulikan Arya yang sedari tadi sibuk mengajaknya berbicara.

"Padahal, aku mau ngajak kamu ke menara Eiffel lho, Setelah makan. Tapi, kayaknya kamu nggak mau ya? Batal deh" jelas Arya yang berhasil membuat Amela mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Mau nggak?" Ulangnya membuat Amela semakin bimbang. Gadis itu benar-benar mendambakan saat dimana ia berkunjung ke sana. Dan dapat melihat tempat romantis itu secara langsung.

"Mau" akhirnya kata tersebut keluar dari bibir Amela. Gadis itu memang bisa pergi ke sana sendirian, namun entah mengapa, pergi ke sana bersama Arya terdengar lebih fantastic.

"Kalau mau, kasih aku senyum" jawab Arya dengan wajah yang dihiasi senyum kemenangan.

Dengan ragu, Amela mulai mengangkat sudut bibirnya dengan lebar, sehingga lebih terlihat seperti cengiran.

"Aku nyuruhnya senyum, mel. Bukan nyengir. Mau pamer gigi kelinci kamu?" Protes Arya yang berhasil membuat Amela mendengus.

Dengan sedikit kesal, akhirnya gadis itu memberikan senyuman terbaiknya untuk Arya, yang langsung membuat cowok itu ikut tersenyum sambil mengelus lembut pipi Amela.

***
Hola gengs😉😉

Amela update lagi nih😁

Vomennya jangan lupa yah😉 biar author makin semangat nulisnya...

See you next update guys😘

Purpel you💜

Tertanda,
Hldgrd

(HWARANG'S 2) Amela's world (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang