"Lo sebenarnya tuli apa nggak ngerti bahasa manusia sih? Udah dibilangin nggak suka, masih aja dikejar. Heran!"
- AmelaTypo bertebaran🙏
Happy reading😉😘Ada yang berbeda dengan hari ini. Yah, hari ini adalah hari yang sangat menguras banyak waktu Amela. Bayangkan saja, sepanjang siang tadi, ia harus berdadapan dengan Arka, pria menyebalkan yang tidak pernah berhenti mengganggunya.
Flashback on
Amela baru saja tiba di kantin. Gadis dengan ekspresi datar andalannya itu, sudah mulai terbiasa makan di kantin. Tidak terlalu buruk, pikirnya.
Dengan lahap, gadis itu mulai menyantap mie ayam pesanannya. Sementara Rika, sahabatnya itu juga terlihat sangat menikmati baksonya.
"Lo Amela kan?" Tanya seorang cewek yang berhasil menggangu acara makan siang damai milik Amela.
"Iya, saya" jawab Amela sambil menatap cewek di depannya itu. Sepertinya, wajah itu lumayan familiar. Tapi, Amela lupa, pernah melihat dimana.
"Bagus! Ikut gue, kita perlu bicara" titahnya yang membuat Amela sedikit kesal.
Hello! Yang mau ngomong sama Amela kan dia, kenapa jadi Amela yang disuruh-suruh? Dasar!
Amela mengabaikan tatapan tajam Rika yang seolah sedang memperingatinya untuk tidak ikut. Namun, melihat sudah banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka, mau tidak mau, Amela tetap mengikuti perintah cewek tadi.
Amela berjalan di belakan cewek tadi, gadis itu semakin malas berbicara. Apalagi, kedatangan cewek tadi yang terkesan sksd dengannya. Itu menjengkelan, apalagi ia sedang sangat menikmati makan siangnya.
Baru beberapa langkah, mereka harus terhenti karena tangan Amela yang dicekal.
"Stel, ngapain sih? Lo gila ya?" Kata Arka sambil menatap tajam ke arah cewek yang berdiri tidak jauh dari Amela.
Amela sangat ingin pergi dari sana, gadis itu muak dengan perdebatan yang terjadi di hadapannya.
"Mel, ikut aku" kata Arka yang entah sejak kapan, sudah menarik Amela tanpa persetujuan gadis itu.
"Nggak! Lepas!" Dua kata dengan nada datar serta tatapan nyalang milik Amela, sepertinya tidak membuat cowok itu berhenti.
Kalau saja cekalan cowok itu tidak sekuat ini, mungkin Amela bisa kabur sekarang.
BRAKK!!
Suara pintu yang ditutup secara kasar, adalah hal terakhir yang didengarkan oleh Amela sebelum terjebak dalam keheningan.
"Aku mau ngomong sama kamu. Please kali ini aja, kamu tolong dengerin aku" pinta Arka sambil menatap Amela dalam.
"Apa?" Jawaban singkat Amela, seolah tidak digubris oleh Arka. Pria itu terus menatapnya, lebih tepatnya menatap ke arah bibir serta lehernya.
Amela mulai merasa tidak aman. Cewek itu merasa bahwa Arka akan melakukan sesuatu padanya.
Yah, hari ini ia menguncir rambutnya sedikit lebih tinggi dari biasanya, sehingga membuat lehernya terekspos.
Baru saja Amela hendak bersuara, ia kembali dikagetkan dengan kelakuan Arka yang semakin mendekatinya.
"Lo mau apa? Jangan macem-macem yah!" Bentaknya yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Arka.
Amela semakin panik, ia berjalan mundur hindda akhirnya punggunggungnya menabrak tembok pembatas rooftop.
Melihat smirk Arka, membuatnya memberontak. Namun sayang, cekalan tangan Arka yang kini mengurungnya semakin kuat. Usahanya sia-sia saja.
Amela mencoba menginjak kaki Arka, gadis itu bahkan menginjaknya berkali-kali. Namun, tidak ada reaksi apapun.
Gadis dengan perasaan takut itu pun memejamkan matanya pasrah. Ia benar-benar ingin mati rasanya.
BRAKK!
Amela dapat mendengar samar-samar suara pintu terdobrak kemudian disusul dengan suara pukulan.
Dengan hati-hati, gadis itu membuka matanya ketika tidak merasakan cekalan lagi.
"A-Arya!"
***
Ayyo! How's life going guys?
I hope you'all always health and happy 😉😘
Don't forget to vote and coment this part for next extra part guys😘💜
See ya!
Tertanda
Hldgrd
KAMU SEDANG MEMBACA
(HWARANG'S 2) Amela's world (END)
Fiksi RemajaCinta itu boros. Boros waktu, uang dan banyak hal. Cinta juga nggak bisa buat gue bahagia, jadi mending lo ngelakuin hal yg lebih berfaedah dari ngejar sesuatu yg nggk bakalan lo dapat! Buang-buang tenaga!- Amela Bisakah Arya dan Arka menghilangkan...