"Semuanya berproses. Termasuk rasa cinta yang akan hadir seiring berjalannya waktu."
-AryaTypo bertebaran🙏
Happy reading😘😍Amela menatap kesal Arya yang sedang sibuk menyetir.
Kejadian di meja makan beberapa saat yang lalu, membuatnya menyeret cowok gila itu ke mobil dengan alasan terlambat.
"Kenapa? Daritadi liatin aku terus, hm?" Tanya Arya sambil melirik singkat ke arah Amela yang masih setia menatapnya dengan tatapan kesal miliknya.
Amela hanya mendengus tanpa berniat menjawab pertanyaan Arya.
Ia beralih menatap ke luar jendela dengan tangan yang dilipat di depan dadanya.
keheningan yang membuat Arya kesal, kembali diciptakan oleh Amela.
Sepertinya gadis itu tengah mogok bicara karena kesal dengan kelakuannya.
Amela menatap Arya karena mobilnya berhenti di pinggir jalan yang tentunya masih sangat jauh dari sekolahnya.
"Kenapa?" Tanya Amela dengan satu alis terangkat. Ia sempat berasumsi bahwa mobil milik Arya mogok. Tapi, untuk orang seperti Arya yang notabene termasuk orang disiplin dan pintar merawat barang, sepertinya tidak mungkin mobilnya mogok.
Arya mengambil sesuatu di saku celananya. Sebuah dasi berwarna hitam dengan aksen garis horizontal berwarna gold disodorkannya kepada Amela.
"Kenapa ngasih ini ke aku?" Tanya Amela lagi karena Arya sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun.
"Aish. Kamu kenapa sih sayang? Masa nggak tau sih maksud aku?" Protes Arya karena kesal dengan tingkah Amela yang sangat menggemaskan sekaligus menjengkelkan."Ya mana saya tau, saya kan ikan" Jelas Amela dengan nada datar dan ekspresi yang juga sangat datar.
Arya melongo begitu mendengar jawaban absurd Amela.
"Kamu nggak sakit kan mel?" Tanya cowok itu sambil memeriksa suhu tubuh Amela dengan meletakkan punggung tangannya pada kening Amela.
"Sehat. Pake banget" jawab Amela sambil menghempas tangan Arya.
Arya hendak protes lagi, ketika Amela meletakkan jari telunjuknya di bibir Arya yang sontak membuat cowok itu bungkam.
Dengan teliti, Amela mulai memakaikan dasi tadi kepada Arya.
Setiap pergerakannya tak lepas dari pandangan Arya."Lain kali, jangan bertindak semaunya" kata Amela setelah selesai memakaikan dasi kepada Arya.
Seperti sihir, Arya hanya mengangguk patuh tanpa mengeluarkan protes apapun.
***
Mobil kembali melaju ketika Arya mendapati Amela yang tengah mengatur beberapa barang milik Arya yang berantakan di tas cowok itu.
Ia sempat melirik gadis itu menuliskan sesuatu ke sticky notes. Namun, ia tidak bisa membacanya.
Memilih kembali fokus menyetir, suasana mobil kembali hening.
Baik Arya maupun Amela, seolah enggan memulai pembicaraan. Sampai akhirnya mobil Arya harus berhenti dikarenakan macet.
Amela heran. Setahunya, jalan yang mereka lewati ini bukanlah jalan yang sering terkena macet. Apalagi, ini masih pagi dan jalan ini tentunya belum ramai.
Karena penasaran, Arya memilih untuk bertanya kepada salah seorang petugas kebersihan yang kebetulan lewat di dekat mobil mereka.
"Mas. Mas. Mau nanya dong, itu di depan kenapa ya? Kok baru jam segini udah macet?" Tanyanya.
"Oh, itu pak. Ada kecelakaan. Masih cekcok lagi" jelas si petugas yang membuat Arya menghela napas kesal.
"Kalau begitu, saya permisi ya pak" kata si petugas sambil berlalu meninggalkan Arya.
Setelah mengucapkan terima kasih, Arya kembali menaikkan kaca jendelanya kemudian beralih menatap Amela yang sedari tadi menatapnya penasaran.
"Di depan ada kecelakaan. Mereka lagi cekcok, makanya macet" jelasnya membuat Amela mendengus.
***
Hola gengs😅
Long time no see...Masihpada beta nggak baca Amela?
Sorry banget author telat updatenya🙏😭
Ada sedikit kendala dengan mood nulis yang berubah "😕
Tapi, secepatnya bakal END kok Amelanya😁
Jgn lupa vote and coment ya😉
See u next update😍
Tertanda
Hldgrd
KAMU SEDANG MEMBACA
(HWARANG'S 2) Amela's world (END)
Teen FictionCinta itu boros. Boros waktu, uang dan banyak hal. Cinta juga nggak bisa buat gue bahagia, jadi mending lo ngelakuin hal yg lebih berfaedah dari ngejar sesuatu yg nggk bakalan lo dapat! Buang-buang tenaga!- Amela Bisakah Arya dan Arka menghilangkan...