4

112 28 8
                                    

"Bukan caramu yang salah, tapi karena kalian memang tidak ditakdirkan untuk bersama"
- Arya

"Bukan caramu yang salah, tapi karena kalian memang tidak ditakdirkan untuk bersama" - Arya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amela menatap hasil design nya yang baru saja selesai diwarnainya.

Jam sudah menunjukkan pukul 02.30. Namun, gadis itu masih saja kepikiran soal Arya.

Yah, setelah acara makan malam yang berakhir kira-kira pukul 21.00 tadi, Arya mengantarnya pulang.

Namun, yang membuatnya terus memikirkan pria itu adalah ketika Arya menceritakan soal kecelakaan pesawat dua tahun yang lalu, yang merenggut kedua orangtua serta adik laki-lakinya.

Pria itu bercerita dengan lancar tanpa meneteskan airmata. Disitulah Amela dibuat kagum dengan ketegaran pria itu. Apalagi begitu mendengar alasannya tidak menangis.

'Saya emang nggak sekuat baja. Saya nggak nangis karena saya nggak mau nunjukkin kelemahan saya ke orang-orang. Apalagi ke adik saya, Raya. Saya mau dia kembali jalanin hidupnya dengan bahagia. Biar saya aja yang harus nahan kesedihan ini'

Amela menampar pelan pipinya.
Yang benar saja, ia memikirkan Arya sedari tadi, sampai-sampai melewatkan waktu tidurnya.
Dengan gelengan pelan, gadis itu beranjak menuju ke kamarnya untuk beristirahat.

***

Pagi ini, seperti biasa. Amela berangkat ke sekolah dengan diantar oleh supir pribadinya.

Gadis itu sempat sarapan bersama orang tua serta adiknya. Mereka nampak asik sendiri membahas tentang acara mereka semalam.

Hanya ayahnya yang sibuk menanyakan perihal makan malamnya dengan Arya. Hal itu sempat membuat Amela kaget. Sebegitu berpengaruhnya Arya, sampai-sampai ayahnya mau berbicara dengannya.

Lamunannya buyar, ketika mereka sudah tiba di depan gerbang. Sebelum turun, Amela sempat melihat sebuah mobil yang tidak asing baginya juga sedang berhenti di hadapannya.

Masih enggan untuk turun, gadis itu dibuat terkejut ketika melihat Arya yang baru saja turun kemudian mengitari mobilnya untuk membukakan pintu untuk seorang cewek yang tidak diketahui namanya.

Dan, kali ini Amela merutuki dirinya yang jarang bersosialisasi hanya karena seorang Arya.

Menepis rasa kesalnya, Amela memutuskan untuk turun dari mobilnya kemudian berjalan memasuki gerbang.

Ia sama sekali tidak mengetahui jika Arya belum beranjak dari sana. Cowok itu sempat memainkan ponselnya kemudian menghentikan aktivitasnya ketika melihat Amela yang berjalan memasuki gerbang.

"La, kamu baru datang?" tanya Arya membuat Amela berbalik kemudian mengangguk. "Saya masuk dulu yah" jawab Gadis itu hendak melanjutkan langkahnya.

Namun, ia kembali berbalik ketika Arya menahan tangannya kemudian mengelus puncak kepalanya. "Yang rajin belajarnya," kata Arya sambil tersenyum.

Amela sempat terpaku karena mendapat perlakuan manis dari Arya. Tanpa menunggu lama, gadis itu melanjutkan perjalanannya tanpa mengatakan sesuatu pada Arya.

Ia benar-benar risih dengan tatapan serta bisikkan dari beberapa siswa yang juga sedang berada di gerbang.

"Ka, gue ikut ngantin yah," kata Amela begitu bel istirahat berbunyi.

Rika dibuat heran dengan perkataan sahabatnya ini. Amela yang dikenalnya sangat jarang makan atau pergi ke kantin. Alhasil, ia selalu membeli makanan dan memakannya bersama dengan gadis itu di kelas.

Mendapati ekspresi Rika yang kebingungan, Amelapun menjelaskan bahwa ia meninggalkan bekalnya di mobil tadi pagi.

Yah, karena keasyikan memantau Arya, gadis itu jadi melupakan bekalnya. Cowok itu memang merubah banyak hal.

Suasana kantin yang bising membuat Amela jengah. Andai saja ia tidak melupakan bekalnya, sekarang mungkin ia sedang makan dengan tenang di dalam kelas.

Gadis itu memakan batagor pesanannya dengan lahap, sambil sesekali mendongkak dan mendengarkan penjelasan Rika mengenai Hwarang.

Yah, geng yang beranggotakan dua belas orang pria itu memang sudah sangat populer di sekolahnya, sejak ia menginjak kelas sepuluh.

Menurut Rika, geng tersebut memiliki enam orang anggota yang masih bersekolah. Mereka adalah kakak kelasnya. Arka, Arman dan Robert adalah siswa kelas sebelas dengan jurusan yang berbeda. Arka jurusan Bahasa, Arman IPA, sedangkan Robert IPS.

Sedangkan Rival, Alex dan Fikri. Mereka adalah siswa kelas dua belas IPA.

Geng ini terkenal sebagai perkumpulan cowok-cowok yang suka memberontak, tapi mereka juga merupakan siswa teladan dengan segudang prestasi. Sangat cocok sih dengan slogan-Nya 'memberontak tapi berotak'

Dan saat itulah, Amela mendapat informasi soal Dina. Cewek yang tadi pagi diantar oleh Arya. Kata Rika, gadis itu adalah pacar dari ketua geng Hwarang. Reyhan.

Dari situlah, Amela dapat menyimpulkan bahwa Arya hanya mengantar Dina karena cewek itu adalah pacar dari sang adik yang sudah dua tahun ini menghilang tanpa kabar.
***

Up again
Hope u like it, hwarang's
Don't forget to vote and coment
See u next update
Purple u💜

(HWARANG'S 2) Amela's world (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang