"Jika hidup bagaikan sebuah film, dan kita adalah sutradaranya, maka kita bisa dengan mudah, Merubah skenarionya, termasuk menentukan apakah akan jadi happy ending, atau sad ending"
-Amela
Typo bertebaran gengs🙏😁
Happy reading😚💜😉Rika berulang kali mengecek ke koridor. Ia benar-benar mengkhawatirkan Amela yang tak kunjung kembali dari ruang BK. Bahkan ia sudah melewatkan dua mata pelajaran.
Rika mencoba meline gadis itu, namun sepertinya ia meninggalkan handphonenya di kelas.
Iya, memang masuk ke ruang keramat itu bisa memghabiskan banyak waktu. Bahkan, mungkin akan keluar dari sana saat sudah jam pulang.
Namun, yang membuat Rika khawatir adalah perihal keadaan Amela. Gadis itu selalu berhasil lolos dari ruang BK dan bahkan kembali ke kelas tanpa melewatkan pelajaran.
Namun kali ini, sepertinya sahabatnya itu sedang dalam masalah besar.
Amela menatap kedua gurunya yang sedari tadi mengeluarkan sindiran-sindiran pedas yang membuatnya sedikit tersinggung.
Membantah? Sepertinya itu tidak bisa dilakukannya sekarang. Yah, kali ini ia harus memakai cara lain untuk menyelesaikan semuanya. Agar namanya kembali bersih dan ia tidak akan mendapatkan surat panggilan.
"Kamu ngapain ke Paris, dua minggu yang lalu?" Tanya bu stefy dengan senyum sinis yang seolah sedang mengejek Amela.
"Liburan, bu" dua kata. Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Amela. Ia tidak akan melebih-lebihkan atau mengurangkannya. Ia hanya akan menjawab jujur dan apa adanya.
Kekehan dari dua guru tersebut kembali terdengar. Amela tidak bereaksi berlebihan. Gadia itu hanya diam dan terus menatap lawan bicaranya dengan tatapan datar miliknya.
"Liburan yah? Sama siapa?" Kali ini gantian bu Gita yang bertanya.
"Dengan Pak Arya" jawaban singkat Amela membuat keduanya terlihat mulai kesal.
"Siapa Pak Arya? Pelanggan kamu?" Pertanyaan Bu Stefy membuat Amela mengepalkan tangannya.
"Rekan bisnis" jawab Ameka setelah berkali-kali menghembuskan napasnya. Mencoba mengontrol emosinya.
"Hahaha, rekan bisnis ya? Bisnis apa? Emang umur kamu berapa mel? 18 tahun aja belum. Ngayal yah?" Tanya Bu Gita sambil menertawakan Amela.
"Saya emang baru 17 tahun, bu. Tapi, Puji Tuhan. Saya sudah menjadi designer di perusahaan ayah saya" kali ini Amela menjelaskan dengan nada yang halus, namun berisi penekanan di setiap katanya.
"Amela, Amela... tinggal bilang pelanggan kamu aja sesusah itu yah? Pake bohong segala lagi. Kasihan banget sih kamu ck ck ck" bu Stefy menjawab dengan nada prihatin. Namun, dapat dengan mudah diketahui bahwa itu adalah sebuah hinaan.
"Saya nggak punya pelanggan. Karena saya bukan pedagang! Saya nggak menjual apapun" kali ini, Amela menjawab dengan nada datar dan suara yang sedikit lebih keras.
"Kamu membentak saya?" Tanya bu Stefy dengan tatapan tajamnya yang seakan ingin menghabisi Amela.
"Saya nggak pernah membentak anda. Saya hanya membantah perkataan anda yang tidak benar tentang saya" Amela tidak peduli lagi, dengan siapa ia berbicara sekarang.
Ia pikir, kalau dia terus diam dan patuh, maka mereka juga akan memperlakukannya dengan sedikit lebih baik. Namun, nyatanya semakin ia diam, mereka semakin memfitnanya.
"Kamu itu, udah jadi cewek nggak bener. Masih aja membantah! Udah jelas-jelas juga kalau kamu melayani Pak Arya kamu itu di Paris sana.buktinya, kamu hamil kan" bu Gita kembali membantah sekaligus memfitnah Amela.
Mendengar itu, bu Stefy tidak tinggal diam. Dengan senyum meremehkannya, ia beranjak mengelus pipi Amela.
"Kamu itu cantik sebenarnya. Pintar, pake banget malah. Tapi sayang, pintarnya nggak di kelas aja. Tapi, juga pintar memanfaatkan tubuh kamu untuk mencari nafkah" ujar Bu Stefy kemudian mendorong kasar pipi Amela, yang membuat gadis itu sedikit menoleh ke kiri.
***
Hey guys, Author comeback lagi dengan update ini.
8 part lagi Amela End nih
Ada yg nggak rela nggak?
Hehehe, mungkin secepatnya author bakal usahakan supaya Amela End.
Masih ada beberapa draf yg genrenya macem "😁😁😁
Jgn lupa vote and coment part ini yah
See u next update😚😉
Purple u💜
Tertanda
Hldgrd
KAMU SEDANG MEMBACA
(HWARANG'S 2) Amela's world (END)
Teen FictionCinta itu boros. Boros waktu, uang dan banyak hal. Cinta juga nggak bisa buat gue bahagia, jadi mending lo ngelakuin hal yg lebih berfaedah dari ngejar sesuatu yg nggk bakalan lo dapat! Buang-buang tenaga!- Amela Bisakah Arya dan Arka menghilangkan...