17

36 7 0
                                    

"Pergi bukan jawaban yang tepat dari kekecewaan. Tapi, sering dipilih oleh banyak orang"

-Arya

Typo bertebaran gengs🙏
Happy reading😚💜

Arya menatap kepergian Amela dengan tatapan kosong miliknya.

Bantingan pintu yang cukup keras, sudah cukup membuatnya mengurungkan niatnya untuk mengejar gadis itu.

Seharusnya, dia yang marah.

Seharusnya, dia yang meninggalkan Amela.

Yang terjadi tidak pernah dibayangkan olehnya. Gadis yang ia anggap sudah cukup dewasa selama ini, ternyata memiliki ego yang tinggi.
Mencoba mengabaikan hal tersebut, Arya memutuskan untuk kembali berbaring ke ranjangnya. Ia hanya ingin sejenak melupakan masalah ini. Dan mungkin, akan menghubungi Amela setelah sudah benar-benar tenang.

Amela mulai melangkahkan kakinya setelah lift tiba di lantai 1. Gadis berkuncir kuda yang masih mengenakan seragam sekolah itu, tidak sengaja menabrak seorang wanita yang hendak masuk ke dalam lift.

Awalnya, ia sempat mencurigai orang tersebut karena penampilan anehnya. Namun, karena sedang emosi, ia memilih mengabaikan hal itu.

Kaki jenjangnya kembali melangkah cepat untuk menuju ke luar gedung apartemen.

***

"Lo kenapa sih mel? Heran gue, dari tadi mukanya ditekuk gitu. Cerita kek sama gue, kalia aja bisa bantu" tanya Rika sambil menatap Amela yang masih setia duduk di ranjangnya dengan wajah yang ditekuk.

"I'm ok"  jawab Amela yang sontak membuat Rika mendengus kesal.

Selama kurang lebih tiga tahun bersahabat dengan gadis itu, ia tidak pernah sekalipun mendengarkan keluh kesah darinya.

Jangankan soal itu, ke rumahnya saja mungkin baru sekali. Itupun hanya sebatas gerbangnya saja.

Menurutnya, sahabatnya ini sangatlah misterius. Tapi, entah kenapa, ia sangat menyayangi Amela. Walaupun ia jarang berbicara, gadis itu selalu menunjukkan tindakannya.

Contohnya, waktu itu saat Rika mendapat nilai ulangan yang cukup buruk di mata pelajaran kesukaannya. Amela tidak menghina Rika atau menyombongkan nilainya yang lebih baik dari Rika.

Gadis itu malah berkata "sekali buruk, nggak selamanya bakal kayak gitu kali. Lo kurang teliti aja kali ini"

Dan bagaikan sihir. Setelah mendengar perkataan sahabatnya, Rika merasa lebih baik. Walaupun ia masih sedikit kecewa.

Pokoknya, Amela adalah gadis yang sangat unik menurutnya.

"Mel, please. Tell me what happen to you. Jangan buat gue jadi sahabat bayangan! Yang selama ini selalu ngeluh dan minta bantuan ke lo. Padahal, lo nggak pernah kayak gitu ke gue. Please" pinta Rika yang membuat Amela menghela napas berat.

"Ok. Gue berantem sama Arya. Secara nggak langsung, dia bilang gue egois. Iya, gue emang nggak pernah peduliin dia selama ini. But, he never ask me why i don't ever care about him? Gue punya alasan kok." Jelas Amela menbuat Rika mengerti. Walaupun gadis itu penasaran  akan hubungan Arya dan Amela.

Amela menatap Rika yang masih mencerna maksudnya. Jujur saja, Amela tidak pernah merasa selega ini, setelah berbicara sepanjang tadi.

"Lo harus jelasin ke dia, mel. Apa alasan yang buat lo bersikap kayak gitu. Dengan begitu, dia bisa mulai ngertiin sikap lo" Jawaban Rika membuat Amela terdiam tanpa ekspresi.

Jujur saja, Ia masih dilema dengan perasaannya. Masih bingung dengan hatinya yang seolah ingin agar ia kembali berbaikan dengan Arya.

Namun, otaknya tak sejalan dengan hatinya. Mungkin, dia bisa memikirkan soal ini nanti. Saat Arya menghubunginya besok.

" I see. But, i'll never told him the reason" kata Amela yang membuat Rika menatap kesal ke arahnya.

Setelahnya, Amela tidak  bisa berhenti tertawa ketika Rika mulai menggelitiknya.

***

Hey, guys😁

Amela bentar lagi masuk konflik ya😉

Jadi,kalian stay terus di sini😁 supaya nggak ketinggalan info dari autor 😂

Jgn lupa vote sama comentnya yah😉

See u next update guys💜😘

Purple u💜

Tertanda
Hldgrd

(HWARANG'S 2) Amela's world (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang