"Menghilang mungkin terlihat menggiurkan. Tapi, apakah dengan menghilang semuanya akan kembali seperti semula?"
- Amela
Typo bertebaran gengs🙏
Happy reading 💜😉
PLAK!!
Satu tamparan keras mendarat mulus di pipi kanan Arka. Siapa lagi pelakunya, kalau bukan Amela.
Semua mata masih memandangnya, ketika Amela mulai membuka suaranya.
"Kalau lo nggak tau, apa yang terjadi. Mending lo diam! Jangan jandi banci yang cuman bisa nebar hoax hanya supaya gue nerima lo. Lo bahkan lebih menjijikan daripada binatang" bentak Amela dengan tatapan penuh kebencian, serta tangan yang menunjuk wajah Arka.
Arka terdiam. Namun, suara gaduh malah terdengar dari anak-anak yang sedari tadi menonton mereka.
"Udah baik disayang sama cowok kek Arka. Masih aja jual mahal, heran gue. Lo kan udah jebol, jan jual mahal lah"
"Arka lagi kena sial keknya. Bisa-bisanya suka sama cewek modelan dia. Heleh, pinter sih. Tapi sayang, rusak"
"Gini nih, karna terlalu pintar di sekolah. Jadinya kan langsung dipraktekkin, hahaha miris banget sih hidupnya"
Amela mengabaikan ocehan tidak berguna sekaligus menyakitkan yang sedari tadi memenuhi indra pendengarannya.
Bukan karena lemah. Hanya saja, ia memilih diam karena walaupun sudah susah payah menjelaskan semuanya sebenar-benarnya, ia akan tetap disalahkan karena tidak memiliki bukti yang kuat.
Saat hendak berjalan, Rika mendadak merangkulnya, sambil menuntunnya untuk berjalan keluar dari kerumunan.
"Gue selalu percaya sama lo, mel"
Kata-kata Rika tadi, membuat Amela merasa semakin kuat. Walaupun sebenarnya, saat ini ia sangat ingin menangis. Setidaknya, ia bisa menahannya hingga tiba di rumah.
Suasana mobil saat pulang terasa sangat sunyi. Baik Amela maupun sang supir hanya terdiam dan fokus dengan kegiatan masing-masing.
Amela sudah mencoba menghubungi Arya. Namun, nomor pria itu sibuk. Bahkan, tidak aktif setelahnya.
Amela berkali-kali menghembuskan napasnya. Ia benar-benar bingung, harus bagaimana agar masalah ini tidak membesar. Apalagi sampai ke telinga orangtuanya.
Selama ini, ia tidak pernah membuat masalah. Apalagi, sampai membawa surat panggilan orangtua.
Orangtuanya justru selalu mendapatkan pujian dari pihak sekolah karena prestasi yang ia dapatkan.
Amela dimata orangtuanya adalah gadis yang pintar mengurus perusahaan. Walaupun usianya masih sangat muda, gadis itu sudah membuat perusahaan design yang dibangun oleh ayahnya semakin sukses dan terkenal.
Amela juga anak yang penurut dan tidak pernah membangkang. Sekalipun ia tidak menyukainya, ia akan tetap melakukan apapun yang diminta oleh orangtuanya.
Amela selalu menjaga nama baik keluarhanya. Ia tidak pernah sekalipun mempermalukan keluarganya. Itulah sebabnya ia tidak ingin memperluas dunia pertemanannya.
Rika saja sudah cukup. Pikirnya. Walaupun orangtuanya tidak pernah membatasinya dalam hal pertemanan.
'Nomor yang anda tuju, sedang sibuk ...'
Amela kembali menghela napas kasar, ketika suara operator kembali terdengar ketika ia menelfon Arya.
'Kamu kemanasih ya? Aku perlu ngomong sama kamu' batinnya bertepatan dengan jatuhnya setitik airmata yang disusul oleh titik-titik selanjutnya.
Arya menatap kosong ponsel yang ada di dalam genggamannya. Tangannya meremas kuat stir mobilnya.
99+ misscall from Amela
Sebebarnya, ia sangat ingin menjawab telefon dari Amela. Gadis yang sangat ia rindukan.
Namun, pemandangan yang ia lihat beberapa saat yang lalu, seolah menusuk hatinya.
Dengan gelengan pelan, Arya kembali melajukan mobilnya. Kemudian, kembali mengikuti perginya mobil di depannya dengan jarak yang cukup jauh.
Biarlah kali ini, ia hanya ingin mengikuti egonya. Sekali ini saja.
***
Holaa😉
Author back lagi dengan notifikasi update😂😂😂
Maklum, 10 part lagi end nih. Upsss! Spoiler dong😂😂😂
Jgn lupa vote dan coment part ini yah😉😚
See u next update😍
Purple u💜
Tertanda
Hldgrd
KAMU SEDANG MEMBACA
(HWARANG'S 2) Amela's world (END)
Teen FictionCinta itu boros. Boros waktu, uang dan banyak hal. Cinta juga nggak bisa buat gue bahagia, jadi mending lo ngelakuin hal yg lebih berfaedah dari ngejar sesuatu yg nggk bakalan lo dapat! Buang-buang tenaga!- Amela Bisakah Arya dan Arka menghilangkan...