Extra part (2)

48 5 0
                                    

"Terserah itu bisa berarti iya kan?"
-Arka

Typo bertebaran🙏

Happy reading guys😘

"A-Arya!" 

Teriakan Amela bagai angin lalu untuk Arya yang kini tengah menghajar Arka.

Kedua pria itu nampak sudah memiliki luka lebam di sudut bibir masing-masing. Namun, entah kenapa, mereka sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Padahal bisa dilihat, bagaimana parahnya wajah Arka yang dihiasi oleh banyak lebam.

Amela berlari, gadis itu langsung memeluk pinggang Arya yang hendak memuku Arka menggunakan kursi lipat yang ada di sana.

"Lepasin, La! Dia harus dikasih pelajaran. Lepasin sayang!" Kata Arya dengan nada lembut namun dapat Amela ketahui bahwa ia sedang menahan amarahnya.

"Udah! Cukup! Please, aku mohon..." lirih Amela sambil menatap memelas ke arah Arya.

Arya melemparkan kursi tadi ke arah tembok. Pria itu beranjak membalas pelukan Amela, mata elangnya tidak lepas dari Arka yang terlihat berjalan sempoyongan.

"Kali ini lo selamat, karena Amela! Kalo sampe gue liat lo berulah lagi, gue nggak akan segan-segan buat habisin lo!" Bentaknya penuh emosi, yang membuat Amela menyeretnya untuk segera pergi dari sana.

Arya dapat merasakan bagaimana gemetarnya Amela. Gadis yang sedang menuntunnya ini belum berbicara sejak tadi.

Dengan sekali cekalan, Amela ditarik ke dalam pelukan hangat milik Arya.

"Jangan takut, sayang. Ada saya di sini" kata Arya dengan tangan yang sibuk mengelus lembut punggung Amela yang masih sedikit bergetar.

Suasana koridor yang sepi, membuat Amela tidak ragu untuk membalas pelukan hangat dari Arya.

Dari kejauhan, Arya dapat melihat Rika yang berlari ke arah mereka. Ekspresi khawatirnya terlihat sangat jelas.

"Maaf ganggu, s-saya boleh meluk Amel nggak, pak?" Tanyanya sedikit gugup.

Tanpa menjawab, Arya melepaskan pelukannya. Namun, pria itu menampilkan senyum gelinya, ketika melihat tingkah Amela yang enggan melepaskan pelukan.

"Mel, gue mau meluk lo juga tau!" Protes Rika ketika melihat Amela yang hanya menatapnya.

"Gue masih normal, ka. Gue juga udah gapapa sekarang. Sana, masuk kelas!" Titah Amela yang membuat Rika mendengus.

"Yaudah, sana pulang lo! Istirahat. Ntar gue izinin. Dadah" jawabnya kemudian beranjak dari sana. Walau sebenarnya tidak rela.

"Goodbye istrinya Kai tapi bo'ong"  balas Amela setengah berteriak, yang mampu membuat Arya geleng-geleng.

Gadis ini sedang dalam mode manja rupanya. Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Flashback off

"Hayo, ngelamun kan" kata Arya yang baru saja duduk di sampingnya, membuat lamunan Amela buyar.

"Ngagetin!" Balasnya sambil memeluk Arya.

Arya tersenyum senang, melihat tingkah manja kekasihnya ini. Kemana perginya Amela yang dingin dan pelit bicara? Entahlah, ia ingin menikmati hari ini dengan bahagia.

"Makasih, udah datang dan nyelamatin aku" tutur Amela yang membuat Arya menatapanya.

Jujur, masih ada sedikit emosi ketika mendengar  penuturan Amela. Ia benar-benar murka dengan kelakuan Arka yang sangat kelewatan menurutnya.

Padahal, ia datang ke sekolah mereka untuk membantu Hwarang, geng mereka yang tengah membuat masalah. Dan itu adalah ulah Arka yang membuat Satya dan Fikri resah.

Setelah kepergian Reyhan, Aryalah yang selalu memantau kegiatan geng tersebut. Biar bagaimanapun, ia ingin menjaga geng tersebut agar tetap di jalur yang benar.

Sayangnya, ulah nekat Arka yang memukul siswa sekolah tetangga, membuatnya harus datang sebagai wali.

"Itu udah jadi tugas aku. Kamu nggak perlu bilang makasih, sayang." Jawab Arya dengan senyuman manis, serta tatapan teduhnya yang membuat Amela ikut tersenyum.

***

Ayyo! Double up check! 😂

Jgn bosan " buat baca extra partnya yah, ada tambahan momen uwuu sama pdkt-an Arka Amelanya lho

Jgn lupa voment part ini😍😚

See ya

Tertanda
Hldgrd

(HWARANG'S 2) Amela's world (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang