"Tidak apa-apa, semua orang juga pernah melakukan kesalahan"
- AryaTypo bertebaran gengs🙏
Happy reading😚💜"Ok, saya langsung saja ke keputusannya. Kami pihak sekolah, meminta maaf sebesar-besarnya kepada Amela dan keluarga. Kami terpaksa harus mengeluarkan Amela dari sekolah ini, agar kasus ini segera selesai dan tidak memberi dampak buruk ke pihak sekolah. Amela sudah bisa meninggalkan sekolah sekarang. Atau, dia juga boleh mengikuti pelajaran hingga jam pulang nanti, tapi, mulai besok Amela bukan lagi siswi SMA Harapan. Sekian yang dapat saya sampaikan, ini surat keterangan dan beberapa berkas Amela. Saya mohon undur diri" penjelasan pak Hari seperti ribuan anak panah yang mengarah ke arah Amela.
Setiap katanya, terasa seperti sebuah anak panah sudah menancap di dada Amela. Sakit, sesak, hampa. Tiga kata yang mampu menggambarkan keadaan Amela.
Tidak ada lagi kompromi, tidak ada lagi negosiasi, tidak ada perdebatan lagi.
Firman mengambil dokumen tadi dengan tatapan kosong miliknya. Kekecewaan tercetak jelas di wajahnya. Semua usahanya, sia-sia saja. Ia harus menerima kenyataan bahwa putri angkatnya dikeluarkan secara tidak hormat sepeti ini.
Amela keluar dari ruang kepala sekolah kemudian berjalan berdampingan dengan Putri, ibu angkatnya, Arya sepertinya masih berada di ruangan tadi. Entahlah, Amela sedang tidak ingin memikirkan tentang hal itu.
suara pecahan kaca yang disusul dengan suara barang berjatuhan, terdengar setelah Arya berjalan berdampingan dengan Amela.
Amela berjalan dengan tatapan kosong, langkah pelannya menyusuri koridor yang sepi.
Kemarin, dia masih menyusuri koridor ini.
Kemarin, dia masih melihat aktivitas yang terjadi di sepanjang koridor ini.
Kemarin, semuanya masih baik-baik saja.
Si anti sosial, si sombong, si pelit senyum.
Itulah dirinya yang kemarin. Semua julukan itu, semua kejadian itu. Rasanya, seperti kehilangan mimpinya.
Rasanya, seperti kehilangan cahaya. Kehilangan arah.
Mengapa hari ini begitu berat? Bisakah ia melepaskan semua kesedihan dan beban ini hanya untuk hari ini saja? Bisakah ia melupakan masalah ini, hanya untuk hari ini saja? Bisakah semuanya kembali normal, hanya untuk hari ini saja?
Kehilangan makna kehidupan, kehilangan tujuan. Gelap, hening, hancur.
Amela menatap nanar ke taman sekolah. Tempat itu adalah tempar favoritnya bersama Rika, ketika hendak belajar di saat suasana kelas sedang bising. Tempar berjuta kenangan selain perpustakaan.
Sepertinya, ini adalah titik dimana semuanya mencapai akhir. Titik dimana sebuah game berisikan kebahagian, kesedihan dan pengorbanan, berubah menjadi kehancuran.
Game yang dimainkannya sudah selesai. Alih-alih mendapatkan hadiah berupa trophy berisi mimpinya, yang ia dapat justru sebuah kehancuran bak racun yang dalam sekejap bisa membuat tubuh mangsanya lumpuh.
Seperti itulah kira-kira, perumpamaan sulit mengenai hidupnya.Sesungguhnya, ada banyak penyesalan di benaknya. Namun, semuanya sia-sia saja sekarang.
Semuanya menghilang bagaikan mimpi tadi malam. Semuanya berakhir di tengah jalan. Tanpa pemberitahuan, tanpa peringatan, dan tanpa pamit.
Amela ingin menangis sekeras-kerasnya. Ia ingin memberitahukan kepada dunia, bahwa dirinya sedang hancur. Bahwa dirinya tak sekuat yang terlihat.
Amela jatuh terduduk di tengah perjalanan. Membuat Arya berjongkok untuk membantunya bangun. Gadis itu menatap kosong dengan pandangan yang lurus ke depan.
Sepersekian detik kemudian, ia tertawa keras, bertepatan dengan mengalirnya airmata yang membasahi pipinya.
Si pembuat masalah, si perempuan tidak benar. Itulah aku yang dikenal mereka sekarang. Suara itu menggema di telinga Amela. Bersamaan dengan suara-suara hinaan yang sahut menyahut terdengar olehnya.
Tawanya semakin keras, begitu juga dengan airmata yang semakin membanjiri pipinya. Ia, benar-benae hancur sekarang.
***
Ayyo! Masih dalam rangka menamatkan Amela.
Update again😁😚
Jgn lupa voment yg banyak yah guys😉😚💜
See u next update
Purple you💜
Tertanda
Hldgrd
KAMU SEDANG MEMBACA
(HWARANG'S 2) Amela's world (END)
Genç KurguCinta itu boros. Boros waktu, uang dan banyak hal. Cinta juga nggak bisa buat gue bahagia, jadi mending lo ngelakuin hal yg lebih berfaedah dari ngejar sesuatu yg nggk bakalan lo dapat! Buang-buang tenaga!- Amela Bisakah Arya dan Arka menghilangkan...