"Saatnya keluar dari belenggu kesedihan. Bangkit dari kehancuran, dan berjuang untuk sebuah kebahagiaan. Karena meratapi tidak akan ada habisnya jika bukan kita sendiri yang menghentikannya. Selamat berjuang, para pejuang"
-Amela
Typo bertebaran gengs🙏
Happy reading😚💜Firman melepaskan pelukannya. pria itu menghapus airmata yang membasahi pipi anaknya. ia tersenyum ketika Amela menatapnya dengan tatapan hangat milik gadis itu. tidak terasa, sudah lama sekali ia tidak pernah mendapatkan senyum dan tatapan itu. hanya dia dan Amelalah, yang tahu,bagaimana bahagianya dirinya saat mendapatkan hal tersebut.
***
Amela melihat keadaan kamarnya yang sudah dipenuhi dengan berbagai barang. sebuah gaun tang digantung di dekat jendela membuatnya tersenyum. sudah saatnya ia memasuki garis start baru dalam hidupnya. sebuah garis yang akan menjadi saksi perubahannya. sebuah garis tempat dimana ia meninggalkan dirinya yang dulu, dirinya yang buruk.
30 menit kemudian, ia sudah siap dengan riasannya. perhiasan berbahan dasar perak dengan hiasan mutiara, membuatnya tercengang dan sedikit malu karena kilauan dari benda yang menghiasi rambut,leher,telinga serta tangannya.
gaun putih panjang dengan model leher off shoulders berlengan panjang itu, seolah sebagai penetral yang membuat matanya merasa lebih rileks saat melihat pantulan dirinya di cermin.
kedatangan Putri yang membawakan viel, seolah sebagai akhir dari persiapan panjang mereka.
"bahagia selalu,sayang" setelah mengatakan itu,Putri beralih memakaikan viel tersebut di kepala Amela.
senyuman manis Amela seolah menjadi jawabannya. kedatangan Adel dan Rika yang sudah tampil cantik dengan riasan serta gaun panjang berwarna peach, membuat Amela menggelengkan kepalanya.
setelah berselfie ria, kedua gadis itu menuntun Amela menuju ke luar dari kamarnya,dengan mengapit gadis itu.
"anak papa cantik banget hari ini. tuh,lihat! dianya panglingkan ngelihat kamu. jangan gugup yah. rileks aja" kata Firman kemudian mengulurkan tangan kanannya untuk digandeng oleh Amela.
alunan musik mulai terdengar, mewarnai langkah Amela dan Firman yang berjalan menuju Altar. di sana, sudah berdiri Arya dengan stelan jasnya. selalu tampan menurut Amela. pria itu nampak tersenyum bahagia, ketika Amela dan ayahnya semakin mendekati altar.
senyuman itu, membuat Amela teringat akan pembicaraan mereka satu minggu yang lalu.
FLASHBACK
Arya memasuki kamar Amela, ketika Firman memintanya untuk masuk. senyuman kikuk miliknya adalah hal pertama yang dilihat oleh Amela. pria itu berjalan ke arahnya, kemudian duduk di dekatnya.
"mel, aku minta maaf untuk semuanya. kalau aja aku nggak ngajak kamu ke paris, semuanya bakal baik - baik aja." katanya membuka pembicaraan mereka.
"kalo gitu,aku nggak bakal jadi pacar kamu dong?" tanya Amela yang membuat Arya mendongkak. baru kali ini, Amela mengkui status mereka.
"nggaklah! kamu itu cuman milik aku. kapanpun nggak akan pernah berubah"
"PD banget ! kalau Tuhan bilang jodoh aku bukan kamu, kamu bisa apa?"
" aku bisa bunuh jodoh kamu, biar aku yang jadi jodoh kamu"
"astaga, psyco!"
"mel, kamu ingat nggak? aku pernah jujur soal ngirimin kado lewat kurir? pernah nggak kamu buka kadonya?"
"nggak pernah. aku selalu nyimpen itu di kolong tempat tidur aku."
"yaudah,nanti aja bukanya. aku mau ngomong nih"
"daritadi kan udah ngomong"
"tau ah, ngeselin!"
"jangan sok imut, Arya!"
"yaudah aku mau ngomong sama kamu."
Amela hanya diam sambil menyimak perkataan Arya.
"kamu tau, masalah datang nggak akan ada habisnya. semunya juga bakalan berubah pada masanya. cinta,kesetiaan,kebersamaan dan kebahagiaan. hal itu adalah sumber kebahagiaan manusia. mereka hanya ingin itu terjadi,tanpa ingin memiliki kesedihan,masalah, bahkan kehancuran. kamu manusia hebat yang aku temui. mengisi setiap kekosongan yang ada di dalam diriku. membuat hidupku terasa sempurna. kamu,malaikatku.kamu,rumahku..."
potongan singkat dari kejadian itu,membuat Amela tersenyum. ia mungkin akan menghadapi banyak tantangan di depannya. banyak airmata dan penderitaan,mungkin sudah menantinya di depan sana. tidak ada yang bisa memprediksi masalah.
yang ia tahu,hidup adalah perjuangan. setiap jalannya adalah perjuangan untuk sebuah hadiah di garis finis.
ia tidak tahu,jalan yang diambilnya mungkin salah atau benar. intinya,ia akan berjuang untuk hidupnya yang baru,dunianya yang baru, dengan kebahagiaan baru serta rasa sakit yaang akan ia terima nanti.
"semua orang punya jalannya masing-masing. punya dunia serta harapannya masing-masing. kira mungkin punya tujuan yang sama. tapi,perjuangan kita berbeda"
E-N-D
WOHOOO!!
finaly, Amela end juga
banyak-banyak terima kasih untuk kalia semua yah
jgn lupa voment, dan see u fi cerita selanjutnya
purple u gengs
tertanda
hldgrd
KAMU SEDANG MEMBACA
(HWARANG'S 2) Amela's world (END)
Ficção AdolescenteCinta itu boros. Boros waktu, uang dan banyak hal. Cinta juga nggak bisa buat gue bahagia, jadi mending lo ngelakuin hal yg lebih berfaedah dari ngejar sesuatu yg nggk bakalan lo dapat! Buang-buang tenaga!- Amela Bisakah Arya dan Arka menghilangkan...